Mohon tunggu...
Bunda Nurhayati
Bunda Nurhayati Mohon Tunggu... Administrasi - Pengajar, Penulis, Pengarang, Motivator

Pengajar, Pengarang, Penulis, dan Motivator

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinai Ramadan

10 Agustus 2024   10:11 Diperbarui: 10 Agustus 2024   10:39 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rinai Ramadan berjatuhan lembut
Sekelebat lara menyusup di relung hati
Membayang daun-daun dosa beterbangan, diterpa angin

Terpaku dalam tafakur di bawah rindangnya pohon ampunan
Menanti rinai berubah menjadi hujan ibadah
Membasuh tanah gersang yang bernoda
Menyucikan dedaunan dari debu dosa

Seperti embun pagi yang meresap ke dalam bunga
Rinai ini mengalir, membasahi kalbu yang kering
Sebagai sungai yang mengalir menuju lautan
Ibadah kita mengalir, menghampiri-Nya dengan tulus

Semoga hujan tak mengundang petir
Agar diri aman mengumpulkan pundi-pundi pahala
Dan setelah hujan berlalu dengan damai
Terbitkanlah pelangi nan fitri yang indah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun