Mohon tunggu...
nurhanifahrizky
nurhanifahrizky Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk menebar manfaat

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenapa Anda Gagal Donor Darah?

8 Februari 2019   17:12 Diperbarui: 10 Februari 2019   02:11 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : patria-artha.ac.id


Bagi pendonor darah yang sudah rutin, mengetahui cara yang efektif agar mampu mempertahankan frekuensi donor darah merupakan hal yang krusial. Pendonor darah yang telah rutin umumnya memiliki persepsi bahwa dirinya sehat setelah dinyatakan oleh petugas bank darah lulus uji untuk kemudian dapat mendonorkan darah. 

Artinya, ada perasaan yang menyatakan bahwa belum cukup sehat jika belum bisa berbagi darah. Alasan kemanusiaan tentu sudah menjadi alasan yang paling mendasar.

Pendonor darah baik yang sesekali atau yang telah rutin, belum tentu selalu lulus skrining. Tidak jarang pendonor yang telah datang untuk mendonorkan darahnya tetapi ditolak oleh petugas dengan alasan hemoglobin kurang atau masalah dengan tekanan darah. Padahal pendonor merasa dirinya sehat-sehat saja dan mampu untuk mendonorkan.

Calon pendonor darah atau orang yang berkeinginan mendonorkan darah seringkali memiliki hambatan untuk melangsungkan niat baiknya. Bahkan bagi pendonor darah yang sekali-sekali mendonorkan darah sering juga tidak datang kembali. Apa saja penyebab frekuensi donor darah ini berkurang?

Dikutip dari jurnal Transfusion Medicine Reviews, perempuan seringkali gagal mendonorkan darah karena indikasi kecemasan dibandingkan laki-laki. Kecemasan menjadi penting karena akan mempengaruhi tekanan darah calon pendonor. 

Namun perlu diketahui penyebab dari kecemasan itu sendiri antara lain perasaan takut pada jarum yang digunakan saat donor darah dan kurangnya informasi terkait donor darah serta adanya pengalaman buruk pada donor darah sebelumnya.

Kendala paling mendasar dalam donor darah adalah alasan medis dan kendala ini masih lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Alasan perempuan memiliki alasan medis paling sering yaitu karena perempuan memiliki siklus menstruasi yang seringkali berisiko mengalami anemia sehingga kadar hemoglobin yang belum stabil setelah fase menstruasi akan mempengaruhi hasil skrining. Selain itu faktor menyusui dan melahirkan juga menjadi alasan utama untuk tidak dilakukannya donor darah.

Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala ini?

  1. Bank darah seperti PMI dapat lebih meningkatkan edukasi terkait manfaat yang didapatkan dari donor darah
  2. Calon pendonor baik yang sudah rutin atau pun belum perlu untuk mengevaluasi gaya hidupnya karena gaya hidup merupakan faktor utama penyebab gagalnya melakukan donor darah dengan alasan medis
  3. Kaji apa saja yang Anda konsumsi selama periode setelah-menjelang donor darah, apakah sudah mengonsumsi makanan yang tinggi akan zat besi?
  4. Kebiasaan minum teh sesudah makan juga akan mempengaruhi penyerapan zat besi menjadi kurang maksimal
  5. Gaya hidup seperti begadang dan kurang olahraga juga menjadi faktor pendukung calon pendonor ditolak oleh petugas bank darah

Bagaimana, sudah siap untuk mendonorkan darah? Niat baik dinyatakan baik jika sudah diusahakan. Semoga artikel ini bermanfaat dan semoga Anda lulus donor darah.

Sumber Referensi:

Charbonneau, Johanne., Cloutier, Marie-soleil., & Carrier, Elianne. (2016) Why do blood donors lapse or reduce their donation's frequency?. Transfusion Medicine reviews 30 (2016) 1-5. Elsevier Inc.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun