Mohon tunggu...
Zee Noer plentonx
Zee Noer plentonx Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yogyakarta

Oncorblarax

Selanjutnya

Tutup

Money

Gagal Panen adalah Hal yang Biasa bagi Petani

24 Juni 2021   11:29 Diperbarui: 24 Juni 2021   11:50 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengusir burung,suara serak-serak kesal / dokpri

Hampir tidak ada generasi muda yang bercita-cita menjadi seorang petani, membayangkan bekerja di bawah matahari saja sudah ngelu,panas,haus dan gosong sudah pasti he he...., belum lagi kaki di lumpur sambil menancapkan bibit padi yang tentunya kuku tangan sangat pedih,kaki gatal - gatal dan korengan.

Petani yang dimaksud disini adalah orang yang menggarap sawah atau ladang, bukan pemilik sawah hanya sekedar buruh tani dengan upah yang minim.

Kemajuan teknologi hanya untuk orang kaya dan yang punya modal, sedangkan petani hidupnya pas-pasan.malah kadang minus bagi buruh tani hidup dalam kondisi tertekan sudah biasa selain dihadapkan masalah klasik yaitu permodalan biaya tanam, harga pupuk yang mahal, serangan hama, iklim yang tidak bersahabat,banjir yang membuat tanaman busuk, menjemur gabah atau padi tiba - tiba hujan sangat deras,belum lagi permainan harga gabah oleh tengkulak. Memang semua usaha juga ada resikonya....      Istilahnya mbalik modal aja wes Bejo

Teori kerja cerdas nampaknya sulit untuk dipraktekkan untuk profesi seorang buruh tani karena dilapangkan tetap tenaga yang diutamakan, sekali lagi sebagai buruh tani atau penggarap sawah bukan pemilik sawah 

Ler - leran siap ditanami bibit / dokpri
Ler - leran siap ditanami bibit / dokpri

  Nah pertanyaannya adalah apa yang bisa dilakukan pemerintah dari banyaknya masalah yang dihadapi oleh buruh tani?

  Salah satu  harapan petani di beri prioritas dalam membeli pupuk dengan kartu tani yang tidak kunjung....?

Derep atau ngerek padi / dokpri
Derep atau ngerek padi / dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun