Mohon tunggu...
Nurhadiani Gusmi
Nurhadiani Gusmi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi A UIN Sunan Kalijaga '012 | supergirl and limited edition | @NurhadianiG

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar Sejarah di Museum Dirgantara

2 Januari 2014   06:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:15 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liburan sekolah yang bertepatan di akhir tahun 2013 memang selayaknya dimanfaatkan dengan baik, seperti jalan – jalan saya kali ini, yang berkunjung ke Museum Dirgantara Yogyakarta. Museum ini terletak di kompleks TNI AU Blok O, tepatnya setelah jembatan layang janti sebelum Rumah Sakit Tentara Hardjolukito. Ada papan/rambu di pinggir jalan yang menunjukkan arah ke museum dirgantara. Kebetulan waktu itu saya kesana, tepatnya tanggal dua puluh Sembilan desember kemarin, saya bersama ibu, adik, dan saudara sepupu yang masih kecil – kecil, unyu – unyu berjalan – jalan ke museum tersebut. Selain karena murah tiket masuknya (hehe), yaitu Rp 3000,00 per orang, itu karena saya datang tidak rombongan. Kalo rombongan anak sekolah, saya kurang tau harga tiket masuknya berapa.

Setelah sampai di museum dirgantara, karena masih terhitung pagi hari yaitu sekitar jam Sembilan pagi, jadi museumnya masih sepi, dan belum terlalu banyak pengunjungnya, hanya sekitar dua rombongan bis anak sekolah dan beberapa kendaraan pribadi. Meskipun ini kedua kalinya saya berkunjung ke museum dirgantara ini, tapi saya selalu merasa takjub apabila melihat pesawat – pesawat tempur dan replica pesawat serta peluru kendali (rudal) yang digunakan Indonesia untuk berperang melawan sekutu pada jaman penjajahan dulu. Keren gitu. Meskipun tidak semua pesawat yang ada disana buatan Indonesia, seperti Sikorsky ini yaitu berasal dari Amerika.

[caption id="attachment_287662" align="aligncenter" width="300" caption="Sikorsky dari Amerika"]

1388618477921979821
1388618477921979821
[/caption]

Pada saat memasuki gedung museum ini menyenangkan, tempatnya bersih, terawat, dan juga sangat rapi, dan beberapa replica pesawat yang ada dimasukkan ke dalam kotak kaca supaya menghindari tangan – tangan usil para pengunjung. Ruangan pertama yang dimasuki yaitu ruangan yang berisi foto – foto sejarah para pejuang yang gugur dalam medan perang, penerbang yang ikut mati dalam pesawat yang ikut ditumpanginya dan juga beberapa sejarah tentang beberapa perang di Indonesia yang melibatkan para angkatan udara.

Setelah melewati beberapa ruanan yang sangat nyaman, dingin (karena ber-ac) saatnya memasuki ruangan tempat pesawat – pesawat yang besara itu berada. Cukup panas karena tidak ber-ac dan hanya mengandalkan lubang udara yang ada di atap gedung ini. Luas, tempatnya seperti GOR, hanya saja isinya pesawat dan pesawatnya diatur sedemikian rupa supaya menarik dan jarak antara pesawat satu dan lainnya dikasih space kosong supaya pesawat – pesawat ini tidak terlihat berantakan. Dan diantara banyak pesawat ini ada beberapa pesawat yang boleh dinaiki dan boleh msuk ke dalamnya. Salah satunya pesawat ini. (foto) perasaan saya wktu naik pesawat ini agak ragu, takut gimana gitu, soalnya pas naik pesawatnya seperti bergoyang – goyang. Karena saya takut pesawatnya rapuh atau gimana yaudah saya jepret tempat pilotnya, setelah itu saya langsung buru – buru keluar dan melanjutkan ke tempat pesawat yang lain. Setelah melihat sekitar empat puluh pesawat lebih yang ada disana, termasuk helicopter juga, kemudian masuk juga ke dalam ruangan yang dingin (lagi – lagi karena pendingin ruangan) yaitu ruang diorama, di ruang diorama ini juga terdapat kamera/handycam yang digunakan pada jaman perang sekitar tahun enam puluhan, canggih juga ternyata. Setelah itu masuk di ruang diorama SKSD Palapa yang di dalamnya terdapat replica bumi beserta satelit yang mengelilinginya. Sampailah di ruang terakhir yang berisi beberapa buku terbitan TNI AU, kemudian beberapa senapan berburu sumbangan dari marsekal (purn) Ashadi Tjahjadi dan juga lukisan berbagai pesawat yang menjadi kekuatan TNI AU dari tahun 1945 sampai awal dasawarsa delapan puluhan.

[caption id="attachment_287665" align="aligncenter" width="300" caption="salah satu pesawat yang boleh dimasuki, dan ini dia tempat pilotnya. itu adek saya :D"]

13886188061211271919
13886188061211271919
[/caption]

[caption id="attachment_287664" align="aligncenter" width="300" caption="kamera dan handycam penerbangan yang digunakan pada jamannya"]

13886186802010012292
13886186802010012292
[/caption] sekian jalan – jalan saya bersama keluarga kali ini, semoga bisa jadi referensi untuk berlibur, terimakasih :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun