Pada hari ini saya mengikuti Webinar dengan tema” Encouraging technology driven class using IEEE resources” dengan presenter Assoc. Prof. Iwan Kustiawan, Ph.D. Universitas Pendidikan Indonesia.
Menurut sumber data UNESCO statistik data bahwa jumlah peserta didik mulai sampai dari PAUD sampai Sekolah menengah mempunya level menggunakaan teknologi mulai dari level 0 sampai 3, sedangkanh kepergurun tinggi mencapai level 5 sampai 8.
Proses pembelajaran secara pedagogik baru dapat dilakukan dalam karena adanya beberapa hal yang di hadapi seeprti adanya proses era teknologi yang mulai dari pembelajaran secara lokal ke tahapan global. Penggunaan kelas virtual dilakukan dalam pembelajaran secara privat, adanya perubahan teknologi akibat pandemi. Kita harus dapat melihat beberapa hal, sehingga proses pembelajaran antara pedagogik dengan teknologi berjalan dengan baik diantaranya kita harus dapat melihat dari beberapa sisi yaitu sisi kualitas, pengayaan, konten yang akan menjadi sebuah lingkaran dalam proses pendidikan yang menghasilkan kualiatas dan tujuan pendidikan nasional.
Integrasi teknologi dalam prose pembelajaran harus dapat di pandang sebagai strategis baru untuk memperdayakan peserta didik yang dapat berpartisipasi secara langsung dalam kehidupan masyarakat yang terhubung dengan teknologi. Di mana sebagian masyarakat baik di kota mapun di pedasaan dalam proses pembelajaran peserta didik masih terus berjuang untuk dapat melakukan proses pembelajaran secara online. Berbagai media pembelajaran yang dibuat oleh guru misalnya video pembelajaran yang dapat di pelajari secara online sehingga penyampaian materi pembelajaran semakin menarik bagi peserta didik.
Beberapa tahapan penggunaan teknologi yang dilakukan sehingga mendukung proses pembelajaran di Indonesia yaitu:The SAMR Model (Dr.Ruben R Fuentadura) yang meliputi S (Substitution) bahwa teknologi itu bertindak sebagai pengganti proses pembelajaran secara langsung namun tidak akan mengubah fungsinya hanya sebagai alat. A (Argumentasi) dimana teknologi sebagai pengganti langsung dalam meningkatkan fungsi proses pembelajaran. Teknologi secara memungkinkan dapat menciptakan proses pembelajaran yang baru
.
Konsep model SAMR meliputi dimana subtansi proses pembelajaran secara tradisonal menjadi digital. Argumentasinya melibatkan mengembangan media pembelajaran digital secara interaktif. Guru harus dapat memodfikasi bagaimana mengembangkan proses pemeblajaran secara learning managemen sistem (LMS) seperti Googleclassroom, moodle, edmodo dan lainya. Sehingga dapat menicptakan konsep pemeblajaran yang bermakna.
Taksonomi Bloom, model SAMR dan proses pemelajaran yang terhubung sebagai berikut:
Secara kerangkanya dapat disimpulkan sebagai berikut TPACK (Pedagogical Teknologi dan kerangka pengetahuan Konten
Dapat digambarkan bahwa proses pembelajaran Abad ke-20 dan abad ke-21 proses pembelajaran sebagagi berikut: