Mohon tunggu...
Nur Fujiati
Nur Fujiati Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Faktor-faktor yang Memengaruhi Produksi Bawang Merah

2 Juli 2021   08:25 Diperbarui: 2 Juli 2021   08:26 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BAWANG MERAH

            Bawang merah merupakan salah satu komoditas pertanian penting dan strategis di Indonesia. Terdapat beberapa alasan yang membuat bawang merah memiliki peran penting dan strategis yaitu (1) pengembangan komoditas bawang merah sebagai bagian dari subsektor hortikultura berpotensi menjadi sumber pertumbuhan baru bagi peningkatan PDB sektor pertanian ; (2) pengembangan produksi komoditas bawang merah mendukung upaya peningkatan ketahanan pangan dan ketersediaan pangan ; (3) perubahan harga bawang merah yang relative cepat (berfluktuasi) dapat menyebabkan inflasi bagi perekonomian Indonesia.

            Masalah yang dihadapi oleh masyarakat petani yaitu tingkat pendapatan petani bawang merah rendah yang disebabkan karena modal rendah, kurangnya teknologi, jumlah produksi yang tidak menentu, tingkat keterampilan masyarakat yang masih rendah dan juga masalah harga hasil pertanian yang sangat rendah Permasalahan keterampilan petani juga mempengaruhi jumlah produksi khususnya pendapatan petani bawang merah. Permasalahan lain yang dihadapi adalah sarana dan prasarana perhubungan yang belum dapat menjangkau semua daerah sentra produksi sehingga sangat mempengaruhi usaha pemasaran hasil pertanian masyarakat sekaligus mempengaruhi tingkat harga yang diterima oleh petani. Meskipun kadang dihadapkan pada persoalan harga bibit yang terlalu tinggi. Selain itu, bawang merah merupakan tanaman yang sangat sensitif sehingga tidak sedikit biaya yang dikeluarkan mulai dari proses pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, panen, hingga pasca panen.

            Solusi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan harga hasil petani yang sangat rendah adalah dengan menyimpan bawang merah menggunakan teknologi _Controlled Atmosphere Storage_ (CAS), Teknologi tersebut mampu membuat bawang merah bisa tahan disimpan selama 3 bulan. Cawagub nomor urut 1 ini menyebut program Information Super Corridor (ISC) untuk membangun jejaring informasi dua arah dari pelaku usaha lokal dan mitra, baik di dalam maupun luar daerah.dengan program ini para petani bisa benar-benar mendapat input harga retail bawang merah sampai ke ujung. Misalnya, teman-teman petani dan pedagang bisa tahu ketika ditanya berapa harga (bawang) di Surabaya. Dan solusi lainya Petani diberikan pengetahuan membuat pupuk, pestisida, pengolahan lahan yang baik. Hal ini dimaksudkan agar ketergantungan terhadap produk kimia lambat laun berkurang dan dapat dikikis, kemudian beralih kepada pupuk organik yang berbasis ekologi dan lahan pun membaik. Selain itu, biaya produksinya pun dapat ditekan namun menghasilkan produk yang 

lebih baik. Dengan terkikisnya penggunaan produk kimia, maka pemasaran untuk kelas menengah atas pun dapat ditembus.

            Menurut Irawan (2007) mengemukakan bahwa kondisi tersebut terjadi adanya fluktuasi harga akan membuka peluang terjadinya permainan harga ditingkat petani oleh pedagang dengan alasan adanya perubahan harga ditingkat konsumen. implikasinya adalah marjin pemasaran yang semakin tinggi dan harga yang diterima petani semakin  yang rendah.

Dan saya berpendapat bahwasanya pemerintah dari sektor pertanian harus mengembangkan pengetahuan pada petani bawang  merah agar dapat mengembangkan hasil pertaniannya dan mencapai harga jual yang tepat, serta dapat menggunakan pupuk organik yang baik untuk lahan dan, dapat menghemat biaya pengelolahan lahan  pertanian bawang merah

            Metode yang digunakan yaitu konsep usaha tani, usaha tani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk, benih, pestisida) dengan efektif, efisien dan kontinyu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan usaha taninya meningkat., usaha tani dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seorang megusahakan serta mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik-baiknya atau diartikan juga sebagai ilmu yang mempelajari menentukan,mengorganisasikan,dan mengkordinasikan faktor faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin.

            Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau efektivitas ekonomi dengan meanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah kombinasi berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output. Kemungkinan besar penyebab menurunnya produksi bawang merah, adalah belum optimalnya penggunaan faktor produksi. Faktor produksi yang dimaksud adalah luas lahan, jumlah benih, pestisida, dan tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani bawang merah. Dan Bawang merah sendiri merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta obat tradisonal. Komoditas ini juga merupakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah. Bawang merah merupakan komoditas yang diusahakan petani dari dataran rendah sampai dataran tinggi.Bawang merah menghendaki suhu udara berkisar antara 25oC sampai 30oC, tempat terbuka tidak berkabut, intensitas sinar matahari penuh, tanah gembur, subur cukup mengandung organik akan menghasilkan pertumbuhan dan produksi terbaik. Serta produksi bawang merah di Indonesia masih bersifat musiman seperti hasil pertanian pada umumnya. Hal ini menyebabkan kebutuhan bawang merah masyarakat Indonesia di luar musim panen tidak dapat dipenuhi sehingga untuk memenuhinya perlu dilakukan tindakan impor. Pemerintah melakukan impor bawang merah untuk menjaga ketersediaan bawang merah dalam negeri serta kestabilan harga           

            Dalam melakukan usaha budidaya bawang merah petani sebaiknya memperhatikan segala aspek pemeliharaan budidaya bawang merah. Hal ini dikarenakan agar keberlangsungan budidaya bawang merah dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Bertahannya budidaya bawang merah maka akan mempengaruhi produksi dan juga keberlangsungan hidup petani bawang merah itu sendiri.Selain faktor internal petani bawang merah harus memperhatikan faktor eksternal seperti penyakit ataupun segala sesuatu yang dapat mengurangi produksi bawang merah. Selain itu untuk membantu mengurangi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah kita perlu adanya ilmu pengetahuan untuk pengelolahan lahan,pembuatan pupuk pestisida, serta pemasaran.selain itu juga kita perlu konsep usaha tani untuk mempelajari bagaimana seorang megusahakan serta mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun