Mohon tunggu...
Nur Fuadah
Nur Fuadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Walisongo Semarang

kenshi Kempo'20

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Mengajarkan Anak Mengaji Sejak Dini

19 Mei 2022   03:31 Diperbarui: 19 Mei 2022   03:37 3621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih pentingnya belajar mengaji? Mengapa anak perlu belajar sejak dini?

Pendidikan Al-Qur'an sangatlah penting diberikan kepada anak sejak dini, karena Al-Qur'an merupakan pembeda antara haq dan batil yang kemudian menjadi pedoman hidup bagi setiap umat muslim.

Rasulullah pernah melakukan implementasi seruan yang menganjurkan agar senantiasa mempelajari, mengkaji serta mengamalkan Al-Qur'an yang dilaksanakan dalam Majelis Rasulullah yang kemudian menjadi pusat menyebarluaskan ilmu dan ajaran agama. Dalam majelis ini, Rasulullah memimpin tadarus sekaligus mengontrol dan memperbaiki bacaan para sahabat yang masih terdapat kekeliruan dalam membaca Al-Qur'an.

Dari masa itulah belajar mengaji Al-Qu'an sejak dini telah menjadi budaya dan adat di Indonesia. Mengapa demikian? Pada dasarnya belajar mengaji dapat dimulai sejak usia dini, usia remaja, maupun sudah usia dewasa atau tua. Namun pada usia dini inilah yang merupakan usia yang paling tepat untuk mempelajari hal baru karena anak usia dini akan lebih cepat menerima dan mengerti materi yang diberikan.

Rasulullah selalu menekankan agar umat yang telah mengerti Al-Quran dapat mengajarkannya kepada orang lain. Pembelajaran sebaiknya diberikan sejak dini. Nabi bersabda, "Siapa yang mengajarkan membaca Al-Qur'an kepada anakya akan diampuni dosanya, dan barang siapa yang mengajarkan dengan hafalan diluar kepala, maka Allah akan membangkitkannya kelak dihari kiamat dengan wajah seperti bulan purnama." (HR Thabrani, Anas)

Alasan khusus mengapa Nabi menegaskan hal tersebut. Dengan sejak dini anak-anak dikenalkan kepada Al-Qur'an, diharapkan tumbuh kepercayaan terhadap Allah SWT sebagai tuhannya dan Al-Qur'an adalah firman-Nya. Keyakinan yang tertanam sejak kecil akan terpatri hingga remaja dan masa dewasanya serta meneguhkan akidah.

Apa pentingnya belajar mengaji Al-Qur'an sejak dini?

Pertama yaitu usia dini merupakan usia paling tepat untuk mempelajari hal baru karena anak usia dini akan lebih cepat mengerti materi yang diberikan. Anak pada usia dini cenderung lebih mudah untuk menangkap suatu hal dan suatu pembelajaran yang baru. Sehingga apabila anak terbiasa dilatih untuk mengaji Al-Qur'an setiap harinya, maka hal ini tentunya merupakan awal yang baik bagi anak

Kedua yaitu menjadi bekal bagi seorang anak untuk kehidupan mereka nantinya. Seorang anak yang terbiasa mengaji sejak dini tentunya dengan hal itu akan menjadi bekal yang sangat berguna bagi kehidupan mereka dimasa yang akan datang. Mereka bisa menerapkan isi dari Al-Qur'an tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.

Ketiga yaitu memdapatkan pahala sejak usia dini. Paha merupakansebuah bonus tambahan yang akan didapatkan bagi setiap umat muslim yang menjalankan perintah Allah. Namun, niatkan tujuan kita mengaji Al-Qur'an tersebut ikhlas karena Allah Ta'ala, maka pahala tersebut akan datang seiring dengan niat kita.

Keempat yaitu menanamkan jiwa dan kebiasaan yang bermanfaat bagi anak sejak dini. Apabila anak telah kebiasaan mengaji Al-Qur'an sejak dini, maka secara tidak langsung hal ini akan menumbuhkan jiwa dan kebiasaan yang baik dan bermanfaat bagi anak.

Belajar mengaji Al-Qur'an harus diterapkan dari usia dini karena akan lebih mudah baik bagi pendidik maupun peserta didik. Namun pada kenyataanya belajar mengaji Al-qur'an zaman sekarang sangat sedikit sekali anak-anak kecil yang mau belajar karena mereka lebih suka dengan menonton tv, main gadget ataupun main game. Kesadaran mengaji tidak hanya harus digerakkan kepada anak-anak namun lebih utama kepada orang tua didik. Karena merekalah yang sebenarnya kunci keberhasilan.

Kedisiplinan dan kemauan yang dipupuk dari orang tua kepada anak-anak untuk belajar mengaji Al-qur'an harus digiatkan dan dilakukan berulang ulang untuk mengingatkan mereka bahwa mengaji itu penting.

Bagaimana metode mengajarkan mengaji pada anak?

Ada banyak cara yang bisa ditempuh agar anak-anak bisa lebih mengenal Al-Qur'an, seperti dengan menulis, mendengarkan murotal, serta dengan membantu mereka dalam menghafal. Namun pada dasarnya, belajar mengaji Al-qur'an harus ditekuni karena setiap pendidik mempunyai strategi masing-masing dalam mengajar mengaji Al-qur'an. Agar mampu mengusai ilmu Al-qur'an kita diharuskan rajin dan tekun dalam mempelajarinya.

Seperti contohnya pembelajaran Al-Qur'an di TPA Nurul Iman yang beralamat di jalan Tanjungsari No.VI Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Pembelajaran disana tidak hanyalah belajar mengaji Al-Qur'an saja, namun juga belajar doa-doa wajib, bacaan sholat dan tata caranya, tajwid ,dan masih banyak lagi dengan program intensif bahasa asing yaitu bahasa arab dan bahasa inggris.

Proses pembelajaran di TPA Nurul Iman dimulai pada pukul 16.00 dan berakhir 17.20. Dimulai dengan kelas doa-doa wajib atau selainnya hingga pukul 16.40 yang kemudian dilanjutkan dengan mengaji Al-Qur'an dengan kelas sesuai tingkatanny masing-masing. Dengan pembagian kelas Iqro', Juz Amma, dan Bin Nadhar (membaca Al-Qur'an juz 1-30 dengan membaca Al-Qur'annya secara langsung) yang berlangsung hingga selesai dengan cara maju satu persatu dan mengajikan bacaan yang sebelumnya telah dideres. 

 Strategi dan komunikasi menjadi kunci besar dalam metode pembelajaran Al-qur'an baik dirumah, di TPQ, maupun di sekolahan. Penerapan dua hal ini dalam pembelajaran dapat memudahkan pendidik dalam mengajari mengaji Al-Qur'an.

Belajar mengaji Al-qur'an pada dasarnya tidak hanya diperuntukkan untuk anak usia dini atau anak remaja saja, namun sangat dianjurkan juga untuk para orangtua. Karena mencari ilmu itu tidak mengenal umur terlebih lagi belajar mengaji Al-qur'an yang pahala membacanya itu dipastikan oleh Allah SWT walau satu ayat. Dan juga memelajari dan mengajarkan Al-Qur'an adalah suatu kewajiban serta tanggung jawab seorang Muslim terhadap kitab sucinya. Tidak ada yang lebih mulia di hadapan Allah SWT kecuali orang-orang yang mampu melaksanakan kedua hal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun