Mohon tunggu...
nurfita rizka apriyani
nurfita rizka apriyani Mohon Tunggu... mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

coba aja lihat sendiri

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Dibalik Ramainya (KRJ) Kampung Ramadhan Jogokariyan Menyimpan Sejuta Cerita!

9 Maret 2025   13:44 Diperbarui: 9 Maret 2025   13:45 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Suasana KRJ yang Ramai Pengunjung(sumber:nurfita rizka apriyani)

Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ) di Yogyakarta merupakan sebuah program yang dilaksanakan oleh warga Kampung Jogokariyan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mempererat kebersamaan selama bulan Ramadhan. Dimulai sejak tahun 2006, program ini bertujuan untuk menyemarakkan suasana Ramadhan di tingkat komunitas, sekaligus menjadi ajang untuk berbagi, belajar, dan memperkuat solidaritas antarwarga.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan di KRJ antara lain buka bersama (buka puasa), pengajian, lomba keagamaan, dan kegiatan sosial lainnya yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Warga Kampung Jogokariyan menyediakan fasilitas buka puasa bersama yang terbuka bagi siapa saja, baik yang mampu maupun yang kurang mampu, sehingga menciptakan kesempatan untuk saling berbagi dan mempererat tali silaturahmi.

Setiap malam, masjid di kampung ini mengadakan pengajian dan ceramah keagamaan, yang terbuka untuk umum. Selain itu, berbagai lomba keagamaan dan sosial juga digelar, seperti lomba menggambar dan lomba keagamaan, yang turut melibatkan warga kampung. KRJ juga mengusung konsep "Ramadhan yang penuh berkah", dengan menekankan gotong royong, kebersamaan, dan berbagi dengan sesama.

Tidak hanya sekadar program keagamaan, Kampung Ramadhan Jogokariyan juga memberikan dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Berikut beberapa keunggulan dari keberadaan KRJ:

  1. Pemberdayaan Ekonomi Lokal
    KRJ berfungsi sebagai pusat pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat setempat, terutama melalui keterlibatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Selama bulan Ramadan, KRJ mengadakan Pasar Sore yang melibatkan ratusan pedagang lokal, memberikan mereka kesempatan untuk menjual produk dan meningkatkan pendapatan di tengah tantangan ekonomi, terutama pasca-pandemi.
  2. Kegiatan Sosial dan Keagamaan
    Selain kegiatan ekonomi, KRJ juga sangat fokus pada kegiatan sosial dan keagamaan. Setiap hari selama bulan Ramadan, Masjid Jogokariyan menyediakan sekitar 3.500 porsi buka puasa gratis, yang disiapkan oleh kelompok masyarakat setempat. Hal ini menciptakan suasana kebersamaan dan saling berbagi di antara warga, memperkuat ikatan sosial di lingkungan tersebut.
  3. Destinasi Wisata Budaya
    KRJ juga menjadi salah satu destinasi menarik bagi pengunjung yang ingin merasakan suasana Ramadan di Yogyakarta. Dengan berbagai jenis kuliner khas yang ditawarkan, pengunjung dapat menikmati pengalaman ngabuburit sambil beribadah. Keunikan ini menarik perhatian banyak wisatawan, termasuk mahasiswa dan pengunjung luar kota yang ingin merasakan suasana khas Ramadhan di Jogokariyan.
  4. Pengurangan Sampah dan Keberlanjutan
    Dalam upaya menjaga lingkungan, sajian buka puasa di KRJ menggunakan piring sebagai wadah, menggantikan penggunaan plastik sekali pakai. Inisiatif ini mencerminkan komitmen masyarakat KRJ untuk turut serta dalam menjaga keberlanjutan dan mengurangi dampak sampah plastik, sekaligus menunjukkan bahwa kegiatan sosial dapat berjalan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan.
  5. Membangun Kebersamaan dan Kerukunan
    Kegiatan yang diadakan selama Ramadhan di KRJ memperkuat rasa kebersamaan dan kerukunan antarwarga. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam penyelenggaraan acara, KRJ menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat dan membangun keharmonisan di antara penduduk setempat.

Secara keseluruhan, Kampung Ramadhan Jogokariyan bukan hanya sekadar tempat untuk berbuka puasa, tetapi juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial, ekonomi, dan keagamaan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat Yogyakarta. Program ini telah menarik perhatian luas dan menjadi contoh bagi kampung-kampung lain di Indonesia yang ingin mengembangkan kegiatan serupa dalam menyemarakkan bulan suci Ramadhan.

Meskipun Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ) memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat, ada beberapa sisi negatif yang perlu diperhatikan terkait dengan pelaksanaan program ini.

  1. Mengganggu Lalu Lintas Jalan
    Keberadaan KRJ sebagai pusat kegiatan Ramadhan yang ramai bisa menyebabkan kemacetan dan mengganggu kelancaran lalu lintas di sekitar Kampung Jogokariyan. Dengan banyaknya pengunjung yang datang, terutama saat buka puasa bersama dan pasar sore, kondisi jalan yang sempit dan padat bisa menjadi masalah, mengganggu aktivitas warga sekitar yang membutuhkan akses lancar.
  2. Tidak Sesuai dengan Nilai Keagamaan Kampung Santri
    Jogokariyan terletak di wilayah Krapyak, yang dikenal sebagai kampung santri. Oleh karena itu, keberadaan KRJ sering kali dijadikan ajang bagi sebagian orang untuk berkumpul dengan tujuan lain, seperti berkencan atau berpacaran. Hal ini tidak jarang disertai dengan pakaian yang tidak mencerminkan nilai-nilai Islam, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga yang memiliki penghayatan agama yang lebih mendalam. Terlebih lagi, pemandangan seperti ini tidak layak dilihat oleh anak-anak santri yang tinggal di sekitar, yang masih dalam proses pembelajaran agama dan perlu dijaga dari pengaruh yang kurang sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan.
  3. Sampah Jajan yang Kurang Terkontrol
    Salah satu masalah yang muncul di KRJ adalah kurangnya pengelolaan sampah, terutama dari jajanan yang dijual selama bulan Ramadan. Banyaknya pengunjung yang membeli makanan dan minuman menyebabkan sampah menumpuk dan terkadang tidak terkelola dengan baik. Hal ini berpotensi mencemari lingkungan sekitar, yang tentunya bertentangan dengan prinsip kebersihan dan kelestarian yang seharusnya dijaga dalam acara sebesar ini.

Di bulan yang penuh berkah ini, mari kita manfaatkan setiap detik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perbanyak membaca Al-Qur'an, melaksanakan shalat tarawih, bersedekah, dan melakukan amalan-amalan baik lainnya. Ramadhan adalah kesempatan emas untuk membersihkan hati, memperbaiki diri, dan meningkatkan kualitas spiritual kita. Jangan biarkan waktu berlalu begitu saja tanpa memberikan makna yang berarti bagi kehidupan kita.

Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini. Jadikan setiap puasa sebagai ladang pahala dan setiap amalan sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat kelak. Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita. Aamiin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun