Setiap tahunnya, ratusan ribu siswa mengejar cita-citanya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pada saat yang sama, banyak juga mahasiswa yang mundur dari bangku perkuliahan di tengah jalan. Entah karena drop out, berpindah jurusan, masalah pribadi, ataupun permasalahan ekonomi. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Padahal, untuk dapat diterima ke perguruan tinggi tentu membutuhkan banyak perjuangan, tenaga, dan materi baik secara moral maupun moril. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas fenomena tersebut.
Saat mendaftarkan diri, mengikuti tes masuk perguruan tinggi, hingga memilih jurusan secara sadar kita sedang mengambil risiko. Risiko tanggung jawab sebagai mahasiswa untuk dapat mengikuti rangkaian perkuliahan sesuai jurusan, tanggung jawab untuk membayar kebutuhan dan biaya yang dibutuhkan, hingga tanggung jawab untuk menyelesaikan pendidikan dengan baik. Karena alasan tersebut, kita harus benar-benar mengetahui apa yang akan kita hadapi dalam dunia perkuliahan dan menetapkan tujuan yang jelas agar segala sesuatunya dapat disiapkan.
Memilih jurusan yang tepat merupakan hal yang krusial sebagai mahasiswa. Setiap orang memiliki minat, bakat dan cita-cita yang beragam. Dimana di perguruan tinggi, minat dan bakat tersebut dapat digali lebih dalam lagi dengan belajar melalui sistem penjurusan. Namun sayangnya, banyak orang yang tidak memahami dan terkesan asal dalam memilih jurusan.
Faktor dalam memilih jurusan dalam perkuliahan memang sangat banyak. Mulai dari faktor biaya, kualitas perguruan tinggi yang dituju, restu orang tua atau wali hingga faktor minat dan bakat yang sesuai. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.Â
Bisa saja ada yang memilih jurusan di perguruan tinggi yang baik, sesuai minat dan bakat, serta restu orang tua tetapi terhalang oleh biaya kebutuhan yang mahal. Tetapi juga bisa saja terjadi orang memilih jurusan yang juga memenuhi restu orang tua dan tidak terhalang biaya namun tidak sesuai dengan minat dan bakat sehingga memutuskan untuk berhenti di tengah jalan atau tidak melanjutkan kuliah.
Lalu bagaimana kita bisa menyeimbangkan faktor-faktor di atas sehingga perkuliahan dapat dijalankan dengan baik? Hal yang pertama adalah pastikan sebelum memilih, cari tahu sebanyak-banyaknya. Semakin banyak pengetahuan yang didapat, maka semakin luas juga wawasan dan kesempatan yang akan terbuka. Selain itu dengan mencari tahu, kita akan bisa mengenali apa saja yang cocok dan tidak cocok dengan tujuan maupun cita-cita kita.
Selanjutnya lakukan komunikasi dengan orang tua atau wali. Jelaskan rencana masing-masing dengan baik dan diskusikan apakah rencana tersebut dapat dipenuhi atau tidak. Jika tidak, cobalah untuk mencari "plan B". Contohnya jika permasalahannya adalah faktor ekonomi, cobalah untuk mencari beasiswa atau pilihlah perguruan tinggi atau jurusan yang kebutuhan dan biaya kuliahnya sesuai dengan kemampuan. Saat ini, banyak sekali pihak yang mau memberi bantuan kepada siswa yang ingin melanjutkan kuliah, jadi jangan malas untuk terus berusaha.
Yang terakhir dan yang terpenting, pastikan dalam mengambil keputusan segala hal telah dipertimbangkan untuk skala jangka panjang. Segala faktor pendukung di atas tidak akan bermanfaat tanpa motivasi dari diri sendiri. Persiapkan mental, ketahui mata kuliah apa yang akan dipelajari, lakukan adaptasi dengan sebaik mungkin. Pilih jurusan yang dirasa sanggup untuk dijalani.
Perkara dapat menyelesaikan hingga wisuda atau berhenti di tengah jalan memang bukan keputusan yang mudah. Segala kenyataan yang akan hadir di depan memang tidak selalu manis. Namun, kita pasti akan mengusahakan yang terbaik untuk diri kita sendiri.
