Mohon tunggu...
Nurfadillah RizkiDamanik
Nurfadillah RizkiDamanik Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

KKN DR

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Virus Corona, Musibah atau Azab?

15 Agustus 2020   07:12 Diperbarui: 15 Agustus 2020   07:18 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

VIRUS CORONA, MUSIBAH ATAU AZAB?
Oleh : Nurfadillah Rizki Damanik

Saat ini dunia benar-benar digemparkan oleh suatu wabah atau virus yang bernama corona. Virus ini sudah menjadi pandemi global karena hampir diseluruh penjuru dunia terjangkiti oleh virus ini, virus ini berasal dari Kota Wuhan Cina. Virus ini sudah memakan ratusan ribu jiwa, karena penularannya yang sangat cepat dan sulitnya mendeteksi virus ini karena masa inkubasi yang kurang lebih selama 2 minggu.

Penularannya lewat mata, tangan dan lainnya sangat tidak bisa dihindari karena kegiatan sosial yang harus dilakukan setiap hari. Social distancing menjadi pilihan terbaik untuk saat ini, namun karena tidak efektifnya kegiatan sehari hari ini mengakibatkan anjloknya perekonomian. Terbatasnya aktivitas sosial membuat para pengusaha menutup tempat usahanya dan bahkan tak sedikit yang memutus hubungan kerja (PHK) karyawannya.

Virus corona (covid-19) bukanlah azab dari Allah Swt, karena Rasulullah pernah berdoa agar tidak menurunkan azab pada umatnya. Oleh karena itu yang terjadi saat ini adalah musibah. 

Sebagai umat beragama, kita harus meyakini musibah ini adalah dari Allah Swt, dan kita tidak boleh lebih takut kepada makhluk-Nya (virus corona) dari pada pencipta corona itu sendiri. 

Sebagai orang yang beriman pada masa pandemi sekarang ini hendaknya kita lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt, meminta perlindungan agar tidak terkena virus corona, dan berdoa agar pandemi ini segera berakhir supaya kita bisa kembali hidup normal. 

Azab diturunkan untuk orang-orang yang ingkar kepada Allah dan Rasulnya (orang kafir), jadi jelaslah bahwa virus corona ini adalah musibah yang siapa saja bisa terkena musibah. Musibah ini menjadikan orang yang beriman semakin bertaqwa, dan orang yang tidak percaya adanya kekuasaan Allah Swt semakin lupa diri dan semakin ingkar.

Wabah penyakit pernah terjadi dizaman Rasulullah, Rasulullah memberikan sikap teladan kepada para sahabatnya untuk menghadapi wabah tersebut. Dan sikap teladan Rasulullah ini sebaiknya kita contoh agar menjadi ikhtiar bagi kita untuk jauh dari wabah virus corona. Saat terjadi wabah penyakit yang menular, Rasulullah menganjurkan untuk :

Menghindar
Rasul pernah berkata dalam sebuah hadits, "Ketika disuatu tempat ada wabah maka tidak boleh masuk kedalam tempat wabah beredar". Dari hadits tersebut jelaslah bahwa menghindar adalah cara yang harus dilakukan untuk menjauhkan diri dari wabah.

Tenggang Rasa
Anjuran Nabi untuk menghindari orang-orang yang terkena wabah bukan berarti dengan mengucilkan. Tenggang rasa disini adalah berupa kepedulian sosial dengan tetap menyemangati penderita.

Tawakal
Berserah diri kepada Allah Swt sangat dianjurkan oleh Rasulullah untuk menghadapi wabah penyakit menular, dengan tetap berikhtiar dan berdoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun