Mohon tunggu...
Nurdyansa .
Nurdyansa . Mohon Tunggu... -

hidup itu mudah, tentukan pilihan dan kemudian jangan pernah menyesalinya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Inspiratif Jan Koum Si Pendiri Aplikasi WhatsApp

21 Maret 2014   05:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:40 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1395330111664233011

Yakin atau tdk perjuangan yang berat mesti dilewati oleh Penemu Aplikasi Whatsapp yakni Jan Koum di mana pada sebelum ia jadi milyarder ia adalah seseorang gelandangan tetapi namanya melesat jadi milyarder baru saat aplikasi bikinannya yang bernama Whatsapp dibeli oleh facebook dengan harga yang benar-benar fenomenal yakni 16 Milyar dollar AS. Ia Hidup serba sulit dengan cuma memercayakan subsidi serta jatah makan yang ia terima dari pemerintah setempat di mana berbarengan warga Amerika yang lain yang sama dengannya setiap hari ia mesti mengantri untuk memperoleh jatahn makan gratis, tempat tidurnya kadang-kadang beralaskan tanah serta beratapkan langit bukan hanya di apartemen seperti orang Amerika umumnya, hal itu telah adalah hal yang umum dilewati oleh Jan Koum.

Dengan bekerja untuk tukang bersih-bersih atau untuk cleaning service di suatu supermarket telah cukup untuk Jan Koum waktu itu untuk menyambung hidup serta mempunyai pendapatan yang barangkali cukup baginya tetapi juga pas-pasan.  Jan Koum yang disebut penemu aplikasi whatsapp adalah orang yang tidak mudah menyerah saat kesusahan datang menghapirinya di mana ibunya saat itu di diagnosa terkena penyakit kanker. Ia lalu berkemauan untuk meneruskan kuliahnya di San Jose University sembari mencari pendapatan penambahan yang barangkali cukup baginya untuk menyambung hidup dan cost kuliahnya. Saat kuliah di San Jose University, ia sangat suka pada belajar programming di mana saat itu ia ada dalam jalur drop out dari kampusnya. Ia belajar programming dengan cara otodidak di mana programming adalah passion dianya.

Walau berstatus drop uot dari kampusnya serta tiada berbekal ijazah, ia lalu berkemauan serta nekad melamar kerja di Yahoo, di mana kekuatan Jan Koum dalam hal programming semakin hari makin baik. Serta nyatanya nasib baik lalu menaunginya, Yahoo terima ia jadi karyawannya, di mana posisi Jan Koum saat itu untuk engineer di Yahoo. Sepanjang 10 th. ia berkerja di sana, serta ia juga berkembang cepat di sana lantaran passionnya sesuai sama dengan bagian perkerjaanya. Ia lalu bersua dengan Brian Action yang lalu nantinya jadi partner atau kawannya dalam bikin aplikasi Whatsapp.

Berbarengan Brian Action, Jan Koum lalu mengambil keputusan untuk mengudurkan diri dari Yahoo di mana ia telah lama berkerja di sana serta berkembang cepat di Yahoo. Dari Yahoo, Koum lalu berusaha untuk melamar kerja di Facebook di mana facebook yang disebut service media sosial buatan Mark Zuckerberg tengah naik daun di Internet. Walau dengan semangat untuk berkembang serta juga belajar tetapi nyatanya facebook tak terima lamaran kerja yang diserahkan oleh Jan Koum. Facebook barangkali saat ini menyesal sudah menampik lamaran kerja Jan Koum serta juga Brian Action karena aplikasi Whatsappnya sendiri dibeli oleh Facebook dengan harga yang fenomenal. Tidak diterima facebook inilah yang lalu bikin Jan Koum serta juga Brian Action membuat serta bikin aplikasi pesan Whatsapp yang fenomenal.

Saat ini, Aplikasi buatan Jan Koum yakni Whatsapp jadi aplikasi yang paling fenomenal dengan mempunyai pemakai yang paling banyak didunia di mana aplikasi Whatsapp menaklukkan aplikasi pesan blackberry messengger serta juga aplikasi pesan yang lain dalam hal jumlah pemakai paling banyak didunia. Dari tingkat kepopuleran aplikasi whatsapp inilah yang lalu jadikan facebook mengakuisisi aplikasi buatan Jan Koum serta Brian Action dengan jumlah yang fantastis yakni sejumlah 16 Milyar Dollar AS atau seputar 220 trilyun Rupiah. Angka yang fantastis bukan hanya...

Inilah yang lalu jadikan Jan Koum serta Brian Action jadi seseorang milyarder baru di mana ia dahulu adalah seseorang gelandangan, dengan kemauan yang penuh semangat serta juga tidak mudah menyerah ia lalu sukses merubah hidupnya jadi tambah baik. Di waktu berhasil seperti saat ini inilah yang lalu bikin Jan Koum umum pergi ke tempat di mana ia sempat jadi gelandangan pada saat dahulu untuk mengingat saat masa susahnya saat itu, di mana ia menangis saat saat itu tak mempunyai duit serta punya kebiasaan mengantri untuk menjapatkan jatah makan gratis. Ia juga mengingat ibunya yang saat ini sudah tidak ada karena menderita penyakit kanker di mana ibunya sempat menjahitkan pakaian untuk dia karena tak mempunyai duit.

Ia berjuang dengan kemauan yang tidak mudah menyerah serta penuh semangat untuk merubah nasibnya dari seseorang gelandangan yang lalu jadi seseorang milyuner baru, Jan Koum dengan keberhasilan yang ia capai berbarengan aplikasi bikinannya yakni whatsapp ini sukses menunjukkan bahwasanya ia tak sempat putus harapan serta terus tabah untuk melakukan kerasnya hidup. Suatu perjuangan hidup yang sangat inspiratif untuk diteladani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun