Pembelajaran Berdiferensiasi

Fakta bahwa murid-murid memiliki karakteristik yang beragam, dengan keunikan, kekuatan dan kebutuhan belajar yang berbeda.

Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 

Kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak adalah karakter dan sifat yang sudah dimiliki dan terbentuk yang hendaknya kita selaku pendidik memahami proses terbentuknya dan karakter yang tampak pada siswa. Jika dikaitkan dengan teori gunung es bahwa permukaan gunung es yang tampak bagian luar hanya sebagian dari karakter yang terlihat namun jika melihat bagian bawah permukaan merupakan bongkahan es yang lebih besar yang terdiri dari unsur-unsur yang membentuk karakter di permukaan. 

Selain itu pengaruh dari luar juga berperan penting dalam proses kekuatan karakter siswa. Bagaimana kita selaku pendidik dapat menerapkan budaya positif pada diri siswa sehingga menimbulkan kesadaran diri sebagai sosok yang bertanggung jawab dan mandiri.

Mendidik dan mengajar tidak hanya saja mengubah perilaku siswa tetapi bagaimana ketika siswa tersebut mampu mengolah pikir, rasa dan sikap dalam mencapai tujuan pembelajaran. 

Dengan memahami karakter siswa maka guru dapat memberikan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan mereka. Melalui pembelajaran diferensiasi kembali kita melakukan evaluasi diri sudah tepatkah cara kita dalam mentransfer ilmu kepada siswa? Bagaimana kita memenuhi kebutuhan belajar mereka dengan keunikan mereka yang beragam? Bagaimana upaya kita untuk bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi?

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut yang terkait dengan: 1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. 2. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. 3. Bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. 4. Manajemen kelas yang efektif. 5. Penilaian yang berkelanjutan 

Dok.Pri_NDY

Dalam memetakan kebutuhan murid terdapat 3 aspek yang harus diketahui oleh guru. Ketiga aspek tersebut yaitu kesiapan belajar murid (readiness) , minat murid dan profil belajar murid.