Judul tulisan ini saya kutip dari arti salah satu sabda Nabi Muhammad SAW,yang sangat penting bagi umat manusia dalam berbagai aspek kehidupannya.Kalau tidak salah bunyinya sebagai berikut:qulil khair walau kana murran ,yang pendek dan singkat tegas bahasanya.Namun sangat mendalam artinya,serta sangat berat untuk melakoni  dan melaksanakannya.Terkait dengan judul tulisan ini rasanya apa yang sedang hangat sekarang di berbagai halaman media nasional dan internasional justeru dampak dari beratnya dalam merealisasikan suatu ungkapan kebenaran tersebut.Para pengambil kebijakan di jajaran pemerintahan diberbagai negara seringkali memanipulasi kata kata yang muluk muluk dihadapan masyarakatnya,meskipun kadangkala berseberangan dengan hati nuraninya yang paling dalam.Karena berbagai alasan yang sengaja dicari cari,sehingga mereka mengemas kalimat kalimat yang menyejukkan hati masyarakatnya .Padahal yang disampaikannya dan dipublikasikan secara terbuka didepan masyarakat,jauh berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi.Kebenaran, kejujuran sangat langka sekarang ini,karena akan mendapat tantangan berat dari individu dan kelompok sosial  yang sudah akrab dengan kebohongan .Mengapa individu menipu diri sendiri dengan menyampaikan berita bohong, bersamaan menyembunyikan kebenaran sehingga menimbulkan rasa penyesalan dalam kehidupan ? Sekarang Julian Paul Assange menjadi buronan interpol justeru karena warga Australia tersebut megungkapkan  laporan rahasia para diplomat AS dengan mitranya diberbagai negara lewat WikiLeaksnya itu.Walaupun sesungguhnya laporan laporan tersebut benar,namun dianggap sebaliknya oleh individu individu atau kelompok kelompok yang merasa dirugikan karena ketahuan "belangnya".Soalnya selama ini mereka katakan berbeda dengan apa yang dilakukan demi kepentingan politik negaranya masing masing.Kalau bagi Amerika Serikat hal  seperti itu memang sudah seringkali dilakukan diberbagai belahan bumi ini.Gedung Putih mengkampanyekan secara besar besaran soal hak asasi manusia,demokrasi,perlucutan senjata pemusnah massal (senjata kimia dan nuklir)keseluruh dunia.Padahal bersamaan dengan itu pula Washington justeru memakai bom hidrogen dan        senjata kimia di Vietnam,serta menyimpan bom curah di Inggris sesuai laporan WikiLeaks.Menyerang warga     sipil sedang pesta perkawinan di Afghanistan,serta warga sipil lainnya di perbatasan Afghanistan -Pakistan di   bantai dengan bom bom pesawat tak berawaknya,dan tidak mustahil pula justeru CIA atau Mossad terlibat          dalam pembunuhan pakar nuklir Iran .George W.Bush menyerbu Iraq meskipun utusan PBB sudah mengatakan bahwa Bagdad tidak memiliki senjata kimia dan nuklir,dan dengan merasa tidak bersalah Bush akhirnya mengakui kekeliruannya itu.Dalam Pemilu yang diselenggarakan secara demokratis sekalipun jika pemenangnya tidak disenangi oleh Washington,bisa dipastikan akan direkayasa suatu situasi untuk meruntuhkannya sebagaimana dialami oleh Hamas(Palestina),FIS(Aljazair).Begitu pula pemerintahan yang disukai AS akan tetap dipertahankan eksistensinya meskipun rejim rejim tersebut totaliter atau  tidak demokratis,seperti halnya Mesir,Yordania,Aljazair,Saudi Arabia,bahkan Philipina(era Marcos)dan Indonesia dimasa Orde Baru.Baik pemilu  di Palestina dan Aljazair yang dimenangi oleh Hamas dan FIS tidak berbeda dengan pemilu di Myanmar dulu yang dimenangi oleh Liga Demokrasi pipinan Aun San Kyu,tetapi AS dan sekutunya hanya mengecam keras  rejim junta militer Rangoon yang membatalkan hasil pemilu dan menangkap putri proklamator Myanmar itu.    Sedangkan kemenangan Hamas di Palestina dan Fis di Aljazair tidak diakui oleh AS,serta hanya mendukung rejim Aljazair dan Palestina yang kalah dalampemilu itu.Nah ,demikianlah sedikit gambaran tentang karakteristik negara adi daya dunia saat ini.Hanya sedikit negara yang berani melawan ketidak adilan Gedung Putih ,sebagaimana juga hanya sedikit individu yang masih tetap mengatakan yang benar dan kebenaran meskipun   pahit,dengan konsekuwensi diembargo oleh AS dan sekutunya dan dikucilkan oleh masyarakat internsional,  seperti yang dialami oleh Iran,Venezuela .
Bagi negara negara yang mayoritas populasinya muslim seharusnya berani mengatakan yang benar meskipun pahit,tetapi karena khawatir akan dikucilkan ,diembargo dan dilengserkan dari kekuasaannya  sehingga mereka hanya  menjadi "tukang amin"saja bagi AS dan sekutunya tempat menggantungkan diri mereka selama ini. Mereka sadar terhadap apa yang dilakukan AS dan  sekutunya  kepada mereka,namun   mereka tidak berdaya karena lebih menyintai kehidupan duniawi belaka(hubbuddunya)lebih cinta kepada kekuasaan,kekayaan yang dengannya mereka bisa berpoya poya disekitar negara negara tetangganya yang miskin nestapa.Jika berbagai negara yang mayoritas penduduknya muslim tersebut  bisa bersatu tanpa memandang perbedaan faksi faksinya,garis poitik dan bentuk pemerintahannya tentu saja perjalanan sejarahnya akan berbed dari apa yang terlihat dengan kasat mata sekarang ini.Barulah sabda Rasulullah SAW itu bisa direalisasikan secara utuh,sehingga  kebenaran bisa ditegakkan ,serta sesungguhya kebenaran akan kekal diatas lenyapnya kebatilan, karena sesungguhya setiap kebatilan pasti lenyap. Prosesnya terus bergulir menuju titik kebenaran ,namun sekarang masih tertunda selama berbagai pihak masih enggan berkata benar meskipun pahit. Semoga saja masa penundaannya tidak terlalu lama,karena sudah banyak sekali menelan korban jiwa akibat ketidak jujuran yang  dilakukan segelintir manusia yang masih mempraktekkan "homo homini lupus"manusia manusia serigala yang  menerkam yang lemah untuk dijadikan budaknya dalam berbagai aspek sosial kehidupannya.