Mohon tunggu...
nurdin muhammad
nurdin muhammad Mohon Tunggu... -

sebagai pengamat sosial

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rejim SBY Melanjutkan Kebijakan Lama,Tutup Lubang Gali Lubang !

11 Juni 2012   17:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:06 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Birokrasi Indonesia yang sangat gemuk itu semakin tidak efektif  dalam berbagai kenerjanya,selain korup sembari terus menerus membiayai pembangunan semu dengan menambah hutang baru sekaligus untuk menutupi sedikit hutang lama.Rejim SBY memang tidak berbeda dengan rejim sebelumnya,karena bahwa sesungguhnya ia juga merupakan bagian dari yang lama tersebut.                    

Hal ini terbukti dalam berbagai kebijakannya tidak ada yang baru,SBY menjanjikan akan melawan korupsi tetapi beberapa politisi Demokrat yang sudah terindikasi korupsipun tidak diapa-apakannya.SBY juga berjanji akan memberantas narkoba,namun ia sendiri yang memberi grasi kepada ratu narkoba dari Australia.                                          

Selanjutnya dalam meningkat kesejahteraan birokarasiya sendiri,menambahinya dnegan puluhan satgas dan wamennya yang mengundnag kecaman dari masyarakat Indonesia.Tetapi ia tetap meneruskan kebiasaannya,SBY tetap mempertahankan status quo meskipun semakin tidak efektif.Sejak rejim SBY sudah beberapa kali harga BBM naik,serta langka di pasaran yang mengecewakan masyarakat.                 

Untuk menutupi difisit anggaran yang terdapat dalam APBN ,rejim SBY akan menambah hutangnya sampai 134 trilyun sebagaimana dikemukan oleh Rachmat Waluyo di Jakarta,11 Juni 2012.Menurut Direktur Jenderal Pengelola hutang Kementerian Keuangan itu,bahwa pemerintah Indonesia yang dikemudikan SBY sekaarang akan mengemis belas kasihan dari luar negeri sebesar 134 trilyun.                            

Hutang itu sebagai dalih untuk menutupi defisit anggaran negara yang memang 20 persen diantaranya berasal dari hutang,walaupun berbagai pejabatnya lebih suka hidup bermewah-mewah dan studi banding keluar negeri seperti halnya yang sering dilakauakan oleh anggota DPR.Berbagai hutang tersebut 80 persen diantaranya berasal dari investor dalam negeri melalui penjualan surat -surat berharga atau obligasi rejim SBy kepada pengusaha yang sekaligus juga mereka sendiri.                                     

Berdasarkan informasi  itu juga bahwa rejim SBY sedang mencari hutang baru dari berbagai lembaga keuangan internasional,seperti World Bank,Asia Development Bank,JBIC dan Australia .Dan sekiranya hutang itu akan cair,maka rejim SBY akan mengupayakan  hutang baru sebesar  US$ 5,5 milyar,sehingga secara keseluruhan hutang Indonesia kan mengbengkak menjadi 1,903,21 trilyun .                           

Meskipun hutang tersebut sangat besar,namun bagi Indonesia yang merupakan negara jago hutang sekaligus juga korup itu bisa dianggap hal biasa.Bahklan selogan rejim orde baru juga kini kelihatannya digunakan oleh rejim SBY"tingkat kepercayaan identik dengan besarnya hutang".Dalam konteks ini rejim SBY hanya menggali lubang yang baru untuk menutupi lubang lama,yang kedepan akan ditanggung oleh generasi Indonesia.Sementara rejim SBY terbebas dari semua tanggung jawabnya.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun