Oleh : Â Nurdika KhoiriyahÂ
(Mahasiswa MPI 6D/S1 UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Dalam era globalisasi, pendidikan Islam menghadapi tantangan besar dalam mengelola sistem yang efektif dan berkelanjutan. Setiap institusi pendidikan Islam berupaya untuk meningkatkan kualitas manajemennya agar mampu bersaing secara internasional. Namun, dalam praktiknya, masih banyak kendala yang dihadapi, mulai dari kurangnya sistem yang terintegrasi hingga keterbatasan sumber daya manusia yang memahami manajemen modern berbasis nilai-nilai Islam. Pendekatan dalam manajemen pendidikan Islam terus berkembang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Konsep-konsep klasik mulai diadaptasi dengan teori-teori manajemen kontemporer agar dapat diterapkan secara lebih efektif dalam institusi pendidikan Islam.Â
Tulisan ini bertujuan untuk membahas berbagai pendekatan dalam manajemen pendidikan Islam internasional serta bagaimana implementasinya dapat membantu meningkatkan efektivitas pengelolaan pendidikan Islam di tingkat global. Dengan memahami pendekatan ini, diharapkan sistem pendidikan Islam dapat berjalan secara optimal dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pertama: Konsep Dasar Pendekatan Manajemen Pendidikan Islam Internasional; Pendekatan dalam manajemen pendidikan Islam memiliki dua aspek utama, yaitu dalam arti tugas dan dalam arti proses. Manajemen tidak hanya sekadar tindakan administratif tetapi juga mencakup strategi dalam mengelola sumber daya secara optimal. Rasulullah SAW sebagai pemimpin umat Islam telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang efektif dalam dakwahnya, sehingga Islam dapat berkembang pesat di Jazirah Arab. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan manajemen dalam pendidikan Islam sangat penting untuk mencapai keberhasilan dalam menyebarluaskan nilai-nilai pendidikan.
Kedua: Pendekatan Operasional;Â Pendekatan operasional dalam manajemen pendidikan Islam menekankan pada optimalisasi penggunaan sumber daya secara efisien. Frederick Taylor mengembangkan pendekatan ini melalui studi tentang produktivitas tenaga kerja dengan menyesuaikan alat dan beban kerja dengan kemampuan pekerja. Dalam pendidikan Islam, pendekatan ini dapat diterapkan dalam perencanaan dan pengelolaan kurikulum serta pemanfaatan tenaga pendidik agar sistem pendidikan berjalan lebih efektif.
Ketiga: Pendekatan Perilaku;Â Pendekatan perilaku menempatkan manusia sebagai faktor utama dalam keberhasilan organisasi pendidikan. Studi Hawthorne oleh Elton Mayo menunjukkan bahwa interaksi sosial dan motivasi memiliki dampak besar terhadap produktivitas. Dalam konteks pendidikan Islam, pendekatan ini menggarisbawahi pentingnya memperhatikan kebutuhan emosional dan psikologis tenaga pendidik serta peserta didik agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Teori X dan Y yang dikembangkan oleh McGregor juga menekankan bahwa sistem manajemen yang lebih humanistik dapat meningkatkan kinerja individu.
Keempat: Pendekatan Sistem dan Pendekatan Kuantitatif; Pendekatan sistem dalam manajemen pendidikan Islam menekankan pentingnya keterpaduan antar elemen dalam suatu institusi pendidikan. Pendidikan harus dipandang sebagai sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Sementara itu, pendekatan kuantitatif menggunakan metode statistik dan model matematis dalam pengambilan keputusan manajerial. Pendekatan ini berguna dalam perencanaan strategis, evaluasi kurikulum, dan pengelolaan sumber daya pendidikan agar lebih efektif dan efisien.
Dengan demikian, berbagai pendekatan dalam manajemen pendidikan Islam internasional memiliki peran penting dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan institusi pendidikan Islam. Pendekatan dasar menekankan strategi optimal dalam mengelola sumber daya, pendekatan operasional berfokus pada efisiensi dan produktivitas, sementara pendekatan perilaku mengutamakan faktor psikologis dan sosial dalam lingkungan pendidikan. Selain itu, pendekatan sistem dan kuantitatif memberikan kerangka kerja yang lebih terstruktur dalam pengambilan keputusan dan evaluasi pendidikan.
Melalui pemahaman dan penerapan pendekatan-pendekatan ini, diharapkan pendidikan Islam dapat berkembang lebih maju, berdaya saing global, serta tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman dalam sistem pengelolaannya. Oleh karena itu, institusi pendidikan Islam perlu terus berinovasi dan menyesuaikan strategi manajemennya agar mampu menghadapi tantangan di era globalisasi. Wallahu A'lam Bissawab
Semua Tulisan  dalam artikel ini, disarikan dari Modul Ajar Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Islam Internasional, Part 3,  Dosen Pengampu, Prof. Dr. H. Ahmad Rusdiana, Drs., MM https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/85341