Mohon tunggu...
Nurdiansyah
Nurdiansyah Mohon Tunggu... Relawan - Kompasianer Brebes | KomBes (KBC-09)

Suka nulis, ketika tidak ada sesuatu yang ingin dibicarakan pasti ada sesuatu yang ingin dituliskan. Sering - sering main ke tempatku yah Thanks.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kunci Sistem Pembayaran di ASEAN Menurut Gubernur BI

7 Juni 2023   08:13 Diperbarui: 7 Juni 2023   08:33 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Screenshot Youtube Channel Kompas.com

Pendekatan untuk mengintegrasikan sistem pembayaran digital di negara-negara ASEAN telah menjadi prioritas utama bagi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Dalam upayanya untuk mencapai tujuan ini, Warjiyo mengidentifikasi tiga aspek kunci yang harus diperhatikan oleh negara-negara ASEAN agar sistem pembayaran mereka dapat terhubung secara efektif. Tiga aspek ini adalah konektivitas (connectivity), tata kelola (governance), dan kampanye (campaign).

Aspek pertama adalah konektivitas, yang merupakan kunci utama dalam integrasi sistem pembayaran ASEAN. Perry Warjiyo menyoroti pentingnya komitmen bank sentral ASEAN untuk menghubungkan sistem pembayaran melalui berbagai teknologi, termasuk QR Code, Fast Payment, Real Time Gross Statement, dan Local Currency Settlement (LCS). 

Misalnya, melalui penggunaan QR Code melalui QRIS, alat pembayaran melalui ponsel dapat digunakan di negara-negara ASEAN, terutama di lima negara ASEAN yang telah menandatangani kesepakatan tersebut. Melalui kerjasama bilateral, Indonesia telah terhubung dengan Thailand dan Malaysia, sementara Malaysia, Singapura, dan Thailand juga telah memiliki konektivitas yang kuat.

Kunci kedua adalah tata kelola yang baik. Bank sentral negara-negara ASEAN telah berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dalam memastikan tata kelola yang baik dalam mengintegrasikan sistem pembayaran digital. 

Ini mencakup aspek seperti stabilitas konektivitas sistem pembayaran antarnegara, perlindungan data pribadi, kestabilan nilai mata uang, dan manajemen data aliran modal melalui transaksi digital. 

Dengan memastikan tata kelola yang baik, negara-negara ASEAN dapat membangun kepercayaan masyarakat dan memperkuat infrastruktur pembayaran digital mereka.

Kunci ketiga adalah kampanye untuk mendorong adopsi sistem pembayaran digital lintas negara. Gubernur bank sentral ASEAN telah sepakat untuk menggencarkan kampanye penggunaan transaksi lintas negara, yang memungkinkan masyarakat untuk menggunakan layanan pembayaran digital dengan menggunakan mata uang masing-masing negara. 

Kampanye ini bertujuan untuk menyentuh berbagai aspek kebutuhan masyarakat, mulai dari transaksi ritel hingga sektor UMKM dan pariwisata. Dengan meningkatkan kesadaran dan adopsi masyarakat terhadap pembayaran digital lintas negara, integrasi sistem pembayaran ASEAN dapat mencapai tujuan yang lebih luas.

Selanjutnya, integrasi sistem pembayaran digital ASEAN dapat menjadi landasan untuk pengembangan Central Bank Digital Currency (CDBC) atau mata uang digital bank sentral. 

Perry Warjiyo menekankan bahwa desain CDBC mencakup sistem pembayaran grosir (wholesale), yang melibatkan transaksi dengan nilai yang lebih besar daripada transaksi ritel. Melalui pertemuan G20 dan forum-forum internasional lainnya, negara-negara ASEAN telah membahas desain CDBC untuk mempercepat inklusi keuangan dan memperkuat tata kelola dalam sistem pembayaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun