Mohon tunggu...
Nurdiansyah
Nurdiansyah Mohon Tunggu... Relawan - Kompasianer Brebes | KomBes (KBC-09)

Suka nulis, ketika tidak ada sesuatu yang ingin dibicarakan pasti ada sesuatu yang ingin dituliskan. Sering - sering main ke tempatku yah Thanks.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hal Umum yang Menyebabkan Perselingkuhan: Nomor 6 Paling Banyak

22 Mei 2023   09:41 Diperbarui: 22 Mei 2023   10:04 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber :Pixabay.com)

Dalam hubungan romantis, kepercayaan, kesetiaan, dan komitmen merupakan elemen kunci yang membangun fondasi yang kokoh. Namun, sayangnya, perselingkuhan sering kali terjadi dan dapat menghancurkan ikatan yang ada antara pasangan. Sebagai manusia yang kompleks, kita memiliki beragam alasan yang mendorong seseorang untuk berselingkuh. Dalam ulasan ini, kita akan mengeksplorasi beberapa penyebab umum yang dapat memicu perselingkuhan dalam hubungan pasangan.

1. Ketidakpuasan Emosional
Salah satu penyebab umum perselingkuhan adalah ketidakpuasan emosional dalam hubungan. Ketika salah satu pasangan merasa diabaikan, tidak mendapatkan perhatian, dukungan emosional, atau rasa dihargai, mereka mungkin mencari kepuasan emosional di luar hubungan. Perselingkuhan dapat memberikan dorongan emosional sementara yang membuat individu tersebut merasa diinginkan dan dihargai.

2. Kurangnya Komunikasi dan Keterbukaan
Komunikasi yang buruk atau kurangnya keterbukaan antara pasangan dapat menjadi faktor penyebab perselingkuhan. Ketika seseorang merasa tidak bisa berbagi pikiran, perasaan, atau kebutuhan mereka dengan pasangan, mereka mungkin mencari seseorang di luar hubungan untuk menjadi pendengar yang empati dan memahami. Kurangnya komunikasi yang sehat dan keterbukaan dapat menciptakan kesenjangan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak ketiga.

3. Ketidakpuasan Seksual
Ketidakpuasan dalam kehidupan seksual juga dapat memicu perselingkuhan. Jika salah satu pasangan merasa tidak puas secara seksual atau jika ada perbedaan dalam kebutuhan dan preferensi seksual, mereka mungkin mencari kepuasan di luar hubungan. Keharmonisan intim adalah komponen penting dalam hubungan, dan ketidakseimbangan dalam hal ini dapat menimbulkan hasrat untuk mencari pemenuhan di tempat lain.

4. Ketidaksesuaian Nilai dan Tujuan
Perbedaan nilai-nilai, tujuan, atau harapan di antara pasangan juga dapat menjadi pemicu perselingkuhan. Ketika pasangan tidak memiliki visi yang sejalan atau ketika ada ketidaksepakatan yang signifikan dalam hal penting seperti agama, pengelolaan keuangan, atau pengasuhan anak, mungkin timbul keinginan untuk mencari pasangan yang lebih cocok dengan nilai-nilai dan tujuan mereka.

5. Rasa Tertarik pada Kebaruan
Keinginan untuk mencoba pengalaman baru dan rasa tertarik pada kebaruan dapat memainkan peran dalam perselingkuhan. Setelah berada dalam hubungan yang stabil dan monoton selama waktu yang lama, seseorang mungkin merasa tergoda untuk mencari sensasi dan gairah baru di luar hubungan yang ada.

6. Adanya Kesempatan yang Mendukung
Dalam kondisi tertentu entah itu dalam karir maupun kondisi lain. Intensitas pertemuan dengan orang lain yang menyebabkan resiko perselingkuhan sangatlah memungkinkan. Hal ini terbukti di banyak kasus, baik itu di tempat kerja maupun dirumah itu sendiri. Hal ini sangatlah mnengecewakan karena bisa saja potensi perselingkuhan adalah dengan orang terdekat.

Perselingkuhan dalam hubungan pasangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor kompleks. Ketidakpuasan emosional, kurangnya komunikasi, ketidakpuasan seksual, ketidaksesuaian nilai dan tujuan, serta rasa tertarik pada kebaruan adalah beberapa penyebab umum yang dapat memicu perselingkuhan. Penting bagi pasangan untuk memahami faktor-faktor ini dan berkomitmen untuk membangun kepercayaan, komunikasi yang sehat, dan kepuasan bersama agar dapat menjaga hubungan mereka dari perselingkuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun