Mohon tunggu...
Nurdiah Rahma
Nurdiah Rahma Mohon Tunggu... Administrasi - Perencanaan Wilayah Kota - UNEJ

Jember - Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keterkaitan Teori Evaluasi Sumber Daya Lahan dengan Perencanaan Lahan di Kabupaten Banyuwangi

6 Mei 2021   21:15 Diperbarui: 6 Mei 2021   22:24 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Evaluasi sumber daya lahan merupakan suatu proses penilaian terkait sumber daya lahan di suatu kawasan atau wilayah dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji. Dalam melakukan sebuah perencanaan pembangunan, kesesuaian lahan diperlukan sebagai dasar tingkat kecocokan sebidang lahan sebagai peruntukan lahan tertentu. Dent and Young (1987) menyatakan bahwa evaluasi lahan suatu proses untuk memprakirakan potensi lahan untuk penggunaan tertentu termasuk didalamnya penggunaan lahan untuk tanaman pangan, perkebunan, daerah turis, pemukiman, dan daerah konservasi. Untuk melakukan pemanfaatan lahan dan pengelolaan lahan secara optimal dan berkesinambungan diperlukan penilaian terhadap potensi suatu lahan. Evaluasi lahan adalah proses dalam menduga kelas kesesuaian lahan dan potensi lahan untuk penggunaan tertentu, baik untuk pertanian maupun non pertanian (Djaenudin et al., 2000 dalam Muhamad Yusuf Hidayat, 2006). Klasifikasi kesesuaian lahan menurut metode FAO (1976 dalam Djaenudin et al., 2000) dapat dipakai untuk klasifikasi kesesuaian lahan kuantitatif maupun kualitatif, tergantung dari data yang tersedia. Klasifikasi lahan kuantitatif adalah kesesuaian lahan yang ditentukan berdasar atas penilaian karakteristik (kualitas) lahan secara kuantitatif (dengan angka-angka) dan biasanya dilakukan juga perhitungan-perhitungan ekonomi (biaya dan pendapatan), dengan memperhatikan aspek pengolahan dan produktifitas lahan (Hardjowigeno, 2003 dalam Muhamad Yusuf Hidayat, 2006). 

Kabupaten Banyuwangi merupakan Kabupaten yang tertelah diujung timur Pulau Jawa. Wilayahnya terbagi menjadi 24 kecamatan yang memiliki potensi dan karakteristik masing-masing. Potensi lahan yang ada di Kabupaten dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan. Pada potensi pertanian di Kabupaten Banyuwangi ini dimanfaatkan dengan produksi tanaman padi secara optimal dalam hasil produksinya. Sehingga Kabupaten Banyuwangi termasuk dalam lumbung padi di Provinsi Jawa Timur. Dengan adanya peningkatan terkait produksi industri, sehingga perlu dipertahankan ketersediaan lahan sebagai produksi pertanian agar tidak dialih fungsikan. Selain produksi padi, juga terdapat produksi tanaman buah-buahan unggul yang memiliki produksi terbesar yakni komoditas jeruk siam. Selanjutnya terdapat potensi peternakan yang ada di perkampungan Kabupaten Banyuwangi. Potensi peternakan terbesar di Kabupaten Banyuwangi adalah ternak ayam kampung. 

Kondisi fisik wilayah Kabupaten Banyuwangi ini memiliki ketinggian wilayah mulai dari 0 m sampai diatas 1000 m dari permukaan laut. Kondisi topografis yang datar terutama disebelah timur sampai bukit dan pegunungan yang curam di sebelah barat Kabupaten. Potensi sumberdaya lahan di setiap Kabupaten Banyuwangi memiliki perbedaan yang beragama seperti adanya perbedaan topografi, iklim, jenis tanah, dll. Sehingga dalam pengembangannya diperlukan evaluasi lahan sebagai suatu proses penilaian potensi lahan untuk penggunaan tertentu. Dalam melakukan evaluasi lahan yakni mengidentifikasi kesesuaian yang meliputi evaluasi kualitas lahan melalui pemetaan lahan, evaluasi persyaratan tumbuh tanaman, dan evaluasi kesesuaian lahan untuk masing-masing komoditas perkebunan. Untuk mengetahui karakteristik suatu lahan di Kabupaten Banyuwangi diperlukan gambaran dalam satuan peta satuan lahan. Sehingga, dapat teridentifikasi masing-masing karakteristiknya. Untuk bentuk lahan atau fisiografi di Kabupaten Banyuwangi terdiri dari pantai, rawa, dataran alluvial, lembah alluvial, kipas dan lahar, teras dan bukit lipatan, perbukitan, dan pegunungan. Adanya teknologi yakni GIS atau Geographical Information System yang berfungsi sebagai penunjang pelaksanaan identifikasi potensi sumber daya lahan.

sumber : 

Kab Banyuwangi

Mubekti. Analisis Potensi Sumberdaya Lahan Untuk Perencanaan Pengembangan Komoditas Unggulan Prkebunan di Kabupaten Banyuwangi., Pusat.Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam - TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Vol.6, 165 - 173, Jakarta, Juli 2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun