Saat ini dunia sedang menghadapi sebuah wabah virus Corona atau biasa disebut dengan Covid-19. Seluruh pemerintahan di dunia sedang berupaya untuk mencari cara guna menghentikan wabah virus tersebut. Selain itu, berbagai cara dan peraturan diterapkan guna menekan pertumbuhan kasus yang kian hari kian meningkat, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, telah terjadi beberapa pergantian peraturan yang diterapkan di setiap daerah guna menekan pertumbuhan wabah virus tersebut. Hal ini berdampak pada perekonomian masyarakat Indonesia. Seperti yang disampaikan dalam cnbcindonesia.com yang dipublikasikan tanggal 7 Januari 2021, pertumbuhan ekonomi (Indonesia) mulai jatuh pada triwulan kedua, sebesar -5,32 persen, yang kemudian berlanjut pada triwulan ketiga, sebesar -3,49 persen.
,Dikarenakan jatuhnya perekonomian Indonesia di masa pandemi Covid-19 ini, banyak perusahaan di Indonesia ini yang terkena dampaknya. Ada yang berupa dampak positif maupun dampak negatif. Yang disebutkan dalam kompas.com yang dipublikasikan tanggal 10 April 2020 berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) seperti dilansir Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunjukkan sebanyak 1.266 hotel telah menyetop operasionalnya untuk sementara. Dampak dari penyetopan sementara ini adalah adanya karyawan yang dirumahkan atau bahkan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Namun, tidak semua perusahaan memutuskan karyawan atau melakukan PHK terhadap karyawannya, ada juga beberapa perusahaan yang memanfaatkan masa pandemi ini untuk meningkatkan skill atau kemampuan yang dimiliki oleh karyawannya.
Semisal adalah perusahaan PT. Lautan Luas Tbk yang bekerjasama dengan anak usahanya PT. Lautan Natural Krimerindo (LNK) dengan salah satu produknya FiberCreme dan Habitat Indonesia mengadakan pelatihan Kewirausahaan di Tengah Pandemi Covid-19 melalui pelatihan usaha makanan dan minuman bagi masyarakat dan pelaku usaha mikro terdampak pandemi.
Seluruh tahapan pelatihan dari pendaftaran, seleksi peserta dan pelatihan kewirausahaan tersebut diadakan secara daring sejak tanggal 15 September 2020 dan berakhir tanggal 20 Januari 2021 (bersumber dari Trubus.id yang dipublikasikan pada tanggal 20 Januari 2021).
Selain perusahaan, pemerintah pun tak hanya diam menghadapi Pandemi Covid-19 ini. Adapun beberapa program pemerintah yang telah dilakukan dan diterapkan untuk masyarakat Indonesia, antara lain :
- Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja Rudy Bun Salahuddin menyampaikan, Kartu Prakerja merupakan salah satu strategi jangka pendek Pemerintah dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. (Beritasatu.com yang dipublikasikan tanggal 16 Agustus 2020).
- Sedangkan untuk strategi jangka panjang, Pemerintah melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi, dengan harapan lulusan pendidikan di Indonesia lebih siap masuk dunia kerja. (Beritasatu.com yang dipublikasikan tanggal 16 Agustus 2020).
- Berbagai pelatihan diklat yang telah diatur oleh para menteri seperti Kepala Menteri Perindustrian yang telah menyiapkan program pelatihan industri berbasis kompetensi misalnya pelaksanaan diklat 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan) yang akan membidik 35 ribu peserta. Selain itu, Kemenperin akan memfasilitasi sertifikasi bagi 20 ribu tenaga kerja industri. (Jawapos.com yang dipublikasikan tanggal 18 Agustus 2019).
- Dan lain-lain.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh perusahaan maupun pemerintah, diharapkan hal ini dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, diharapkan dengan adanya upaya-upaya tersebut, masyarakat Indonesia tetap dapat bertahan dan menstabilkan kondisi keuangannya. Sehingga sistem ekonomi Indonesia dapat pulih kembali.
Daftar Pustaka
