3. Tidak menetapkan standar terhadap orang lain
Setiap orang memiliki pemahaman tentang hidup yang berbeda-beda (sudut pandang) dan sistem kepecayaan yang berbeda juga. Karena setiap orang memiliki lingkungan kehidupan yang berbeda dengan kita.Â
Dalam diri setiap manusia pasti memiliki keinginan tertentu terhadap sesuatu. Dan itu tidak salah. Tetapi perlu diingat jika kita menaruh sesuatu pada yang bukan kapasitasnya maka tidak akan sesuai dengan ekspektasi kita. Sehingga jangan pernah menetapkan standar pada orang lain. Terima saja orang tersebut apa adanya sehingga kita tidak terlalu kecewa nantinya.Â
4. Menikmati hidup dan bersantaiÂ
Dalam menjalani kehidupan sangat diperlukan fase santai. Hidup dengan santai bukan berarti tidak melakukan apa-apa dan tidak ada kemajuan. Akan tetapi, santai dapat membuat keseimbangan hidup dan kita jadi bisa bernafas sejenak untuk menikmati kehidupan kita.Â
Saat kita sedang sedih karena harapan kita pada orang lain tidak sesuai, dengan berpikir santai bisa menjadi salah satu obat untuk pikiran kita. Semua manusia berpeluang membuat kesalahan. Selain itu, dengan menerapkan prinsip setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
5. Berharap hanya kepada TuhanÂ
Ketika kita dikecewakan oleh orang lain, kita bisa menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran. Seperti kata pepatah "pengalaman adalah guru terbaik". Dengan pengalaman tersebut diri kita bisa mengurangi bergantung harapan kepada orang lain.
Pada dasarnya diri kita sendiri adalah manusia dan kita berharap kepada orang lain yang juga merupakan manusia juga. Jadi alangkah baiknya jika kita bisa mengurangi harapan kita kepada manusia lain. Â
Mengembalikan semuanya kepada Tuhan dan mempercayakan harapan kita pada Tuhan jauh lebih baik. Dan apabila harapan kita tidak sesuai, mungkin itu adalah keputusan terbaik dari Tuhan dan ada hikmah dibaliknya.Â
Memiliki harapan kepada orang lain itu sah-sah saja tetapi jangan berlebihan agar kita tidak kecewa nantinya. Serahkan semuanya hanya kepada Tuhan.Â