Di tengah ketidakpastian terjadinya resesi di tahun ini, tentu menimbulkan rasa waspada tersendiri. Resesi dunia yang dikabarkan akan berpengaruh terhadap berbagai aspek di kehidupan kita terutama di ekonomi.Â
Saat terjadi resesi maka pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 0% bahkan negatif yang menunjukkan tidak ada pertumbuhan. Padahal pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengukur perkembangan maupun kemajuan suatu negara. Jika benar terjadi resesi akan berdampak tidak hanya pemerintahan tetapi juga seluruh masyarakat.Â
Lalu apakah Indonesia berpotensi resesi?
Mengutip dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Indonesia memiliki potensi kecil untuk terdampak resesi dunia di tahun 2023.Â
Meskipun demikian, pemerintah tetap harus waspada dalam melakukan kebijakan moneter dan fiskal domestik.Â
Bagaiamana menghadapi resesi dunia?
Resesi yang berpotensi membawa dampak negatif tidak bisa dihindari bagi seluruh lapisan masyarakat. Dalam keadaan resesi, segalanya akan mengalami inflasi termasuk harga pangan akan naik.Â
Tak terkecuali sebuah keluarga harus menghadapi resesi ini. Salah satu cara yang paling penting dalam keluarga yaitu mengontrol keuangan dengan bijak. Dalam hal ini upayakan untuk membeli kebutuhan barang pokok. Sehingga dana lainnya bisa dialokasikan untuk dana darurat.Â
Dalam menghadapi resesi sebuah keluarga memerlukan ketahanan pangan di keluarga masing-masing. Untuk mengatasi masa sulit kelak maka diperlukan upaya bersama antara masyarakat dengan pemerintah. Dengan mengusahakan sendiri agar kebutuhan pangan keluarga terpenuhi akan lebih menghemat biaya pengeluaran.Â
Ketahanan pangan merupakan suatu keadaan terpenuhi kebutuhan pangan dalam rumah tangga dengan tersedianya pangan secara cukup, baik dari segi jumlah, maupun mutunya, aman dan terjangkau.Â