Mohon tunggu...
Nurapriliani
Nurapriliani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Nasional.

Everything will change, belive it. | u will find me on my instagram : nurapriilianiii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Membuat Candu Media Sosial di Semua Kalangan

12 April 2021   22:55 Diperbarui: 12 April 2021   23:00 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 terjadi pertmakalinnya di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 silam yang di umumkan oleh bapak Joko Widodo selaku presiden Indonesia. Virus ini pertamakali ditemukan di china,wuhan. Lalu menyebar luas keberbagai negara, dengan nilai yang cukup tinggi melonjak. Dengan skala yang terinveksi lebih banyak yang meninggal dibanding sembuh, pada saat itu. 

Tak terasa pandemi covid-19 sudah berjalan 1 tahun lamanya. Semua kegiatan dan aktifitas dilakukan di rumah, mulai dari bekerja, sekolah, dan beribadah. Bekerja dan sekoalah ini sering disebut dengan WFH atau Work From Home. Dengan menggunakan sistem WFH ini para masyarakat pastinya harus menggunakan gedget untuk beraktifitas tentunya pada saat sekolah dan bekerja. Presiden Joko Widodo menghimbau masyarakat untuk melakukan kegiatan WFH ini pada konfres pers di Bogor 15 maret 2020 lalu. Dengan menetapkan peraturan seperti ini diharapkan agar bisa meminimalisir penularan virus covid-19 ini di Indonesia. Dengan adanya WFH ini seluruh pelayan tidak ada tatap muka. Mulai dari sekolah online, kampus online.

Dengan adanya kebijakan belajar dirumah menggunakan media online, bahkan selama pandemi ini kita tidak bisa terlepas dari internet, media sosial pada gedget setiap harinya. Lalu tanpa kita sadari bahwa kegiatan ini setiap harinya akan meningkatkan nilai kecanduan pada media sosial.  Bahkan sebagian orang sudah menyadari bahwa mereka ternyata sedang mengalami kecanduan media sosial. Kecanduan media sosial ini bukan hanya terjadi pada orang dewasa bahkan anak anak di bawah usia 6 tahun sudah bisa terkena kecanduan media sosial ini. 

Dalam hal kecanduan ini sangat tidak bagus untuk kesehatan imun tubuh kita. Karena biasanya orang yang kecanduan media sosial ini cenderung sulit untuk memulai tidur. Dalam kesehatan, kurangnya tidur akan membuat tubuh kita tidak sehat dan bisa menurunnya kekuatan imun tubuh kita. Kecanduan ini bisa membuat dampak negatif terhadap anak -anak, salah satunya adalah berkurangnya fokus belajar atau malah untuk belajar. 

Biasanya anak - anak sangat senang untuk membuka aplikasi video karena bagi kalangan mereka banyak video video lucu dan menarik. Sedangkan kecanduan di kalangan remaja atau dewasa biasanya adalah pada aplikasi instagram dan sebagainya. Biasanya mereka tidak bisa terlepas dari aplikasi tersebut. Tanpa mereka sadar berkurangnya kegiatan di luar rumah, membuat mereka menghabiskan waktu dengan media sosial mereka. Bahkan dengan mencari berita tentang pandemi ini akan membuat terus menggali informasi dan menyebabkan tidak terlepasnya dari gedget.

Ada beberapa tanda bahwa anda sudah candu dengan media sosial.

1. Bangun tidur, cek media sosial.

Biasanya dalam keadaan normal, manusia saat bangun tidur akan melakukan hal seperti sikat gigi, cuci muka, mandi, bahkan membuat sarapan. tetapi lain halnya dengan orang yang sudah candu dengan media sosial. biasanya mereka saat bangun akan langsung mencari gedget mereka untuk mengecek sosial media mereka. 

2. Online dimanapun. 

Online dimanapun berarti tidak melihat tempat dan waktu untuk membuka atau mengecek sosial media mereka. 

3.  Senang mengupload foto.

Biasanya para pecandu ini sangat senang mengupload foto di akun media sosial mereka dan ingin mendapatkan like yang banyak, dan tidak akan puas jika like tersebut tidak sessuai apa yang mereka harapkan, lalu bisa saja mereka hapus foto tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun