Mohon tunggu...
Nurani Puspa Ningrum
Nurani Puspa Ningrum Mohon Tunggu... -

"This is the way I am" "I don't want some pretty face to tell me pretty lies... I need someone who always tell me the truth!!! and I will choose them as my closest spesial friend..." (Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam)

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengapa MNC Memilih Sumber Dana Luar Negeri?

14 Februari 2017   21:17 Diperbarui: 14 Februari 2017   21:21 3520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Berbicara tentang sumber dana pasti kita mengenal sumber pembiayaan jangka pendek, sumber pembiayaan internal, eksternal dan lainnya, untuk itu sebelumnya kita perlu memahami terlebih dahulu apa sumber pembiayaan jangka pendek itu? perlu kita pahami bahwa pada dasarnya perusahaan induk multinasional dan anak-anak perusahaan mereka biasanya menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan dana-dana jangka pendek dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan likuiditas mereka. Salah satu metode yang sering digunakan akhir-akhir ini adalah penerbitan Euronote, atau sekuritas hutang tanpa jaminan.

 Seperti apa yang telah dijelaskan dalam “Manajemen Keuangan Internasional, Jeff Madura”, suku bungga dari note-note ini didasarkan pada LIBOR (suku bunga yang dikenakan oleh Eurobank untuk kredit antar bank). Euronote biasanya memiliki jangka waktu jatuh tempo 1, 3, atau 6 bulan. Sejumlah perusahaan multinasional pasti terus berusaha untuk memperbaharui (roll over) note-noteini sehingga dapat berfungsi sebagai sumber pembiayaan jangka menengah. Bank-bank komersial meng underwhite penerbitan note perusahaan multinasional, dan sejumlah bank komersial yang mana membeli sebagian note-note sebagi bagian dari portofolio investasi mereka.

Selain Euronote, perusahaan-perusahaan multinasional juga menerbitkan Euro-commercial paperuntuk mendapatkan dana jangka pendek. Para dealer menerbitkan CP ini bagi perusahaan-perusahaan multinasional tanpa dukungan suatu underwhritting syndicate,sehingga perusahaan penerbitannya tidak akan tahu harga jual CP secara parsial. Jangka waktu jatuh tempo bisa dirancang sesuai dengan preferensi para investor. Para dealer membuat pasar sekunder dengan menawarkan untuk membeli kembali Euro-CP sebelum jatuh tempo.

Sumber dana jangka pendek lainnya yang popular yaitu kredit langsung dari Eurobank, yang biasanya untuk menjaga hubungan dengan Eurobank. Jika sumber dana jangka pendek lain tidak tersedia, perusahaan-perusahaan multinasional akan menjadi lebih bergantung pada kredit dengan berbagai buku di seluruh dunia. Sebagai contoh, Westinghouse yang memiliki lini kredit pada lebih dari 100 bank asing dan domestik.

Selain sumber pembiayaan jangka pendek dalam perusahaan pasti kita mengenal sumber pembiayaan internal juga, dalam hal ini sebelum perusahaan induk multinasional atau anak perusahaan yang membutuhkan dana dan mencari dana dari sumber-sumber eksternal, maka yang perlu dilakukan terlebih dahulu yaitu menentukan apakah ada dana internal yang bisa dipakai. 

Dimana, bisa saja anak-anak perusahaan lain memiliki kelebihan arus kas. Misalnya, anak-anak perusahaan tertentu memiliki laba yang tinggi dan sebagian laba ini hanya diinvestasikan dalam pasar uang lokal, perusahaan induk dapat meminta dana-dana ini, sehingga akan sangat berguna selama periode di mana biaya pembiayaan di negara asal perusahaan induk reatif tinggi.

Perusahaan induk juga dapat memperoleh dana dari anak-anak perusahaan secara tidak langsung dengan cara meningkatkan mark-upatas bawah bahan baku yang dipasok ke anak-anak perusahaan. Dalam hal ini, dana yang diberikan ke induk oleh anak perusahaan tidak akan pernah dikembalikan lagi. Metode ini kadang-kadang lebih mudah diterapkan daripada metode-metode lainnya, jika ada restriksi-restriksi atau pajak yang dikenakan oleh pemerintah, tetapi metode ini dapat dibatasi oleh perusahaan tempat anak perusahaan itu berlokasi.

Lalu Kenapa MNC Lebih Memilih Sumber Dana Luar Negeri?

Hal ini tidak terlepas dari apakah perusahaan multinasional induk atau anak-anak perusahaannya memutuskan untuk mendapatkan dana dari anak-anak perusahaan atau dari sumber-sumber lain, perusahaan induk atau perusahaan anak, yang mana ke dua macam perusahaan ini juga harus menentukan valuta mana yang akan dipinjam. Sekalipun yang dibutuhkan adalah valuta negara asal, perusahaan mungkin ingin meminjam dana dalam valuta asing. Alasan-alasannya akan dijelaskan sebagai berikut:

  • Untuk Mengimbangi Piutang Valuta Asing

Sebuah perusahaan besar mungkin menginginkan pinjaman dalam valuta asing untuk mengimbangi posisi piutang neto dalam valuta yang sama. Sebagai contoh, pertimbangan sebuah perusahaan AS yang memiliki piutang neto yang didenominasi dalam mark Jerman. Jika perusahaan AS ini membutuhkan dana jangka pendek, maka perusahaan dapat meminjam mark dan mengkonversikannya ke dalam dolar AS. Kemudian, piutang neto mark akan mampu digunakan untuk melunasi pinjaman nantinya. Dalam contoh ini pembiayaan memakai valuta asing yang digunakan untuk mengurangi exposure perusahaan terhadap fluktuasi nilai mark. Strategi ini akan sangat menarik jika suku bunga pinjaman valuta asing rendah.

  • Untuk Mengurangi Biaya

Alasan MNC memilih sumber dana luar negeri yang kedua yaitu untuk mengurangi sumber biaya, pada dasarnya, sekalipun perusahaan induk multinasional atau anak perusahaannya tidak berupaya menutupi exposurepiutang valuta asing, perusahaan tersebut mungkin ingin meminjam dalam valas jika suku bunga dari kredit valas cukup menarik. Pembiayaan memakai valas menjadi marak menyusul pertumbuhan pasar Eurocurrency.Biaya pembiayaan bervariasi menurut valuta yang dipinjam. Kredit Eurocurrency mungkin mengenakan suku bunga yang sedikit lebih rendah daripada kredit dalam valuta yang sama, yang diperoleh di negara asal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun