Mohon tunggu...
Nurandi Andi
Nurandi Andi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Travel Writer, Creator, Fotografer dan Editor

Nurandi Andi : Rangkasbitung, Lebak - Banten

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Era Industri 4.0 dalam Bayang-Bayang Resesi Ekonomi

6 Februari 2020   09:05 Diperbarui: 6 Februari 2020   12:23 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangn ekonomi saat ini yang berkembang pesat serta kuatnya persaingan ekonomi antar negara. Begitu dengan Tiongkok dan Amerika yang punyai peran utama dalam perkembangan ekonomi dunia. 

Persaingan Tiongkok dan Amerika yang selalu menjadi tolak ukur perkembangan ekonomi saat ini, sering kali menjadi efek domino pemicu banyaknya krisis ekonomi di beberapa negara, karena perang dagang Tiongkok dan Amerika dalam hal ekonomi begitu luar biasa, dengan munculnya aturan-aturan dari kedua negara. Sehingga memunculkan efek bagi perkembangan ekonomi di beberapa negara salah satunya negara yang bekerjasama dengan kedua negara kuat tersebut. 

Selain persaingam Tiongkok dan Amerika, gejolak ekonomi juga terjadi pada negara Eropa yaitu Yunani yang mengalami krisis ekonomi karena banyaknya utang negara yang begitu besar. 

Krisis Ekonomi Yunani adalah krisis utang pemerintah Yunani (juga dikenal dengan sebutan Depresi Yunani) adalah krisis negara pertama dari empat krisis utang di Zona Eropa. Krisis ini dimulai pada akhir 2009, yang membuat Yunani hampir saja bangkrut sebagai negara karena ketidakmampuan Yunani melunasi utang negara.

Kerisis ekonomi bukan hanya terjadi pada negara Eropa saja, krisis juga terjadi pada negara ASEAN salah satunya Malaysia yang pada tahun 2018 hampir sama dengan Yunani karna banyak nya utang negara dan Korupsi pada internal negara sehingga memicunya krisis Ekonomi yang terjadi di Malaysia, sehingga pada saat itu warga Malaysia melakukan Demo besar-besaran menuntut pemerintah dan Perdana Menteri.  

Saat ini Melalui Perdana Menteri yang baru Mahathir Muhammad Malaysia mulai kembali pulih dari krisis ekonomi dan menemukan jalan keluar untuk melunasi utang luar negeri salah satunya dengan kebijakan pemerintah serta adanya pemangkasan anggaran oleh pemerintah.

Krisis ekonomi sebenarnya, merupakan cerita lama bagi Indonesia juga, karena pada kurun waktu tahun 1998 Indonesia sebagai negara besar di ASEAN tidak lepas dari perhatian krisis ekonomi pada tahun 1998 Indonesia mengalami Krisis ekonomi yang semula hanya berawal dari krisis nilai tukar baht di Thailand 2 Juli 1997, dalam tahun 1998 dengan cepat berkembang menjadi krisis ekonomi, berlanjut lagi krisis sosial kemudian ke krisis politik. 

Sehingga Masyarakat pula, semakin tidak percaya  kepada pemerintah karena adanya utang negara serta adanya pemerintah yang korup. Yang menimbulkan Demo besar-besar dari Mahasiswa bahkan rakyat Indonesia dan membuat Presiden Soeharto kala itu mengundurkan diri jadi Presiden. 

Sehingga pada saat itu pemerintah mengambil langkah cepat dengan kehadiran calon wakil presiden BJ Habibie sebagai presiden baru mengantikan Soeharto pada waktu itu, membuat pasar berkeyakinan bahwa Indonesia masih akan tetap dengan ekonomi biaya tinggi. tetapi seiring waktu berjalan melalui beberapa kebijakan akhirnya pemerintah bisa mengatasi krisis moneter, pemerintah dengan IMF tanggal 15 Januari  membuat pasar valas dan saham bereaksi positif dan membaiknya perekonomian. 

Kurs rupiah segera kembali menguat hingga di bawah Rp 10.000. Bahkan sempat berada di bawah Rp 8.000 per dollar AS pada bulan Februari. Intervensi BI di pasar valas ikut membantu. 

Revisi atas RAPBN 1998/ 1999, suatu tindakan revisi pertama yang dilakukan pemerintahan selama ini, juga menunjukkan perbaikan ekonomi yang berjalan dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun