Mohon tunggu...
Nur Alfi Ekowati
Nur Alfi Ekowati Mohon Tunggu... -

nuralfiekowati.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Temukan Sisi Positif Bermain Game

15 Juni 2014   09:49 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:40 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puluhan tahun yang lalu permainan tradisional lebih banyak dimainkan, seperti petak umpet, congklak, gundu, egrang, hingga sunda manda. Namun seiring perkembangan zaman semakin jarang sekali ditemukan permainan macam tersebut, terutama di lingkungan perkotaan. Kini yang lebih banyak diminati adalah game elektronik modern yang proses pembuatannya dibantu oleh teknologi komputer. Hampir semua kalangan mengenal game, dari kalangan anak muda hingga para orang tua.

Sumber gambar: gameloft.com

Dewasa ini industri game pun sudah semakin banyak dan berkembang. Beberapa industri besar yang dikenal mendunia diantaranya seperti Gameloft, EA, dan Nintendo. Dari hasil pengamatan, industri dari dalam negeri pun sudah semakin banyak yang bermunculan. Studio lokal berlomba-lomba untuk memproduksi game dengan kualitas yang tidak kalah baiknya dengan produksi luar negeri.

Menurut Roger Caillois dalam bukunya Les Jeux et Les Hommes (Games and Men, 1958), game mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya fun, separate, uncertain, non-productive, governed by rules, dan fictitious. Sejauh ini ada banyak golongan game dengan masing-masing keunikannya tersendiri. Beberapa diantaranya adalah FPS (First Person Shooter). Tergolong pada jenis ini adalah game adu tembak yang membawa misi untuk tujuan tertentu, seperti Counter-Strike, Call of Duty, Ghost Recon. Kemudian ada pula golongan RTS (Real Time Strategy). Jenis ini biasanya berupa perang yang tiap pemainnya memiliki suatu pasukan atau negara yang dapat berupa sejarah, fantasi, atau fiksi ilmiah. Untuk memainkan jenis game tersebut membutuhkan strategi, taktik, dan logika. Termasuk dalam jenis RTS adalah Age of Empires, Warcraft, Command & Concuer, Rise of Nations, dan Stronghold.

Ada pula macam game yang usernya memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita, contohnya Final Fantasy, Ragnarok, Avalon, RF, World of Warcraft, DotA.Golongan tersebut dinamakan RPG (Role Playing Game). Kemudian ada jenis Adventure Game yang mengutamakan masalah eksplorasi dan pemecahan teka-teki, seperti Tomb Raider dan Assasins Creed. Selain itu golongan yang lain seperti Vehicle Simulation serta Constructions and Management Simulation juga memiliki keunggulan tersendiri.

Umumnya para orang tua merasa khawatir jika melihat anaknya terlalu sering bermain game karena takut akan efek negatif yang ditimbulkannya. Padahal jika dimainkan secara proporsional justru akan memberikan banyak manfaat dan keuntungan, diantaranya adalah sebagai alternatif hiburan yang positif. Manusia seringkali menemukan titik jenuh, penat, atau stres yang perlu dipulihkan dengan berbagai macam hiburan. Bermain game dapat menjadi alternatif hiburan tersebut karena memiliki unsur entertaining yang dapat mengembalikan pikiran menjadi lebih fresh seperti sedia kala.

1402774977936180621
1402774977936180621
Sumber gambar: gameloft.com

Selain itu game juga dapat diposisikan sebagai alternatif media edukasi. Kini semakin banyak media yang dipakai sebagai pelengkap dari proses pembelajaran konvensional yang kadang membuat siswa merasa jenuh. Sebagai salah satu media yang digemari banyak kalangan, saat ini semakin banyak game yang dikembangkan dengan sifat edukatif untuk menjadi alternatif tersebut. Selain itu game juga mampu membantu menyeimbangkan fungsional otak, membantu meningkatkan kecerdasan, melatih team work, serta melatih sportivitas.

Nur Alfi Ekowati

Mahasiswi Master Jurusan Computational Logic

Technische Universität Dresden, Jerman

Peraih Beasiswa Unggulan BPKLN

(Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun