Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis, dengan membaca orang-orang akan lebih banyak mengetahui berbagai pengetahuan dan wawasan dari buku tersebut. Membaca juga merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan,2015).Â
Akan tetapi, perkembangan zaman dengan teknologi yang serba canggih ini, memanjakan orang dalam mengakses sesuatu di internet. Sehingga mereka lebih sering membaca tulisan di media sosial dibanding membaca tulisan di buku-buku. Maka, tak jarang perpustakaan di kampus atau disekolah semakin hari semakin sepi. Karena itu perlu adanya peningkatan minat baca terhadap masyarakat milenial untuk mencerdaskan anak bangsa.
Minat baca adalah salah satu program pendidikan nonformal dalam rangka ikut mencerdaskan anak bangsa dan meningkatkan pengetahuan juga wawasan yang lebih baik.
Minat baca merupakan tanggung jawab negara baik tingkat pusat maupun daerah yang harus dipenuhinya, karena masih berkaitan dengan amanat konstitusi yang menyatakan bahwa negara berkewajiban "mencerdaskan anak bangsa" dan secara spesifik memiliki kewajiban untuk meningkatkan minat baca masyarakat yang telah diatur dalam beberapa perundang-undangan (Anifah,2019).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca, orang tua sebagai peran terpenting untuk meningkatkan minat baca, strategi meningkatkan minat baca, dan kurangnya waktu luang.
Beberapa faktor yang mempengaruhi minat baca masyarakat milenial. Di antaranya adalah lemahnya sarana dan prasarana pendidikan. Kegiatan membaca membutuhkan adanya buku-buku yang cukup bermutu. Namun, sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan belum cukup memadai.
Kemudian faktor yang mempengaruhi minat baca yaitu kurangnya pengelolaan perpustakaan dan koleksi buku. Di hampir seluruh jenjang pendidikan, kondisi perpustakaannya belum memenuhi standar. Perpustakaan juga belum sepenuhnya berfungsi. Padahal perpustakaan merupakan sumber membaca dan belajar sepanjang hayat yang sangat vital dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Faktor selanjutnya adalah kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi saat ini mempengaruhi rendahnya minat baca masyarakat milenial, karena perkembangan teknologi lebih menarik seperti internet, entertainment, dan acara televise, sehingga kedudukan perpustakaan semakin tergeser.
Rendahnya minat baca disebabkan karena kurangnya membagi waktu dan keluangan waktu untuk membaca, sedangkan orang di Indonesia lebih banyak menggunakan waktunya untuk bekerja demi mempertahankan hidup dan meningkatkan kesejahteraan. Harga buku juga menjadi salah satu pemicu rendahnya minat baca (Anifah,2019).
Adapun faktor terhadap rendahnya minat baca masyarakat yaitu games online. Games online sangat mempengaruhi masyarakat untuk malas membaca, menurut mereka membaca sangat membosankan pun dapat dengan cepat merasakan kantuk, tidak seperti memainkan games online yang menyenangkan dan tidak membosankan, hal itu salah satu rendahnya minat baca saat ini.
Orang tua adalah peran yang sangat penting dalam meningkatkan minat baca. Masyarakat milenial saat ini perlu perhatian lebih dari orang tua, karena terkadang orang tua tidak memberikan dorongan dan kegemaran dalam membaca, juga kurangnya pengawasan orang tua mereka terhadap kegiatannya.