Aku adalah seorang aktivis dengan berpegang teguh pada kyai. Hidup di era modern ini membuat semua hal membuat mudah. Selain menjadi mahasiswa di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang , aku adalah seorang santri dari seorang kyai Marzuki Mustamar pondok Sabilurrosyad Malang.Â
Menjalani kehidupan di kampus juga beriringan di pesantren membuat otakku diasah untuk berfikir "bagaimana aku menjalani kehidupan ini dengan baik". Haruslah di ketahui bahwa dua kehidupan ini sangat bertolak belakanh. Kehidupan kampus membuat semua berbau ilmiah dan kemodern an. Dan kehidupan pesantren yang berbau agamis dengan tundhuk tawadduk pada sang kyai.Â
Banyak sekali macam kegiatan yang harus aku jalani. Seperti kemarinÂ
Di bulan ini memang awal perkuliahan di lakukan pada minggu akhir bulan. Namun, aku adalah aktivis yang aktiv berorganisasi.Â
Malam jumat adalah malam yang membawa keberkahan. Dengan segudang pahala yang berkali lipat macamnya. Malam itu pesantren memiliki kegiatan rutinan yakni pembacaan sholawat diba dan tahlilan.Â
Sholat jamaah maghrib pun dimulai . Dengan khusyu dan nimat para santri melakukannya. Dzikir dan tahlil terus berucap dengan menggetarkan hati mereka. Memang disini tempat aku dan kawan kawan menentramkan jiwa dan raga kami. Dzikir dan tahlil pun disudahi dengan pembacaan doa oleh Sang Abah kyai. Kami bersimpu dosa meminta ampunan dari sang kuasa.Â
Tidak sampai sana . Kegiatan rutinan mulai diadakan. Sebelum dimualinya aku bergegas ke kamar untuk membawa diba juga sikecil roll on dari tolak angin. Si kecil ini selalu kubawa di setiap kegiatan untuk menemaniku dan menguatkanku.Â
Sampailah kembali aku di masjid. Suasana malang di malam hari memang sangatlah dingin . Angin teeus berhembusan dengan sunyinya malam. Ku oleskan minyak itu ke tengkut leher dan tanganku. Hemm bau harum dan menenangkan pun telah kurasakan. Hangat pun telah menjalar di rasa tubuh ini. Pembacaan sholawat diba pun dimulai. Mulailah para santri dengan khidmat dan tenang membaca sholawat diba.Â
Sholawat ini ditujukan karena kexintaan kami pada Nabi Muhammad SAW. Cucuran air mata dengan hati yang selalu berdoa selalu teringat pada Nabi Muhammad. Kerinduan aku dan santti pada sosok Nabi Muhammad terus menjadi. Sampai dibacakan bagian "mahalul kiyam" yang diharuskan semua santri berdiri untuk menyambut. Disana cucuran air mata rindu kami terus menjadi.Â
Kuedarkan mataku ke kiri ku. Aku melihat dia Afifah teman sekamark yang terus batuk. Kuambil si kecil roll on kuberikan padanya. "Fif coba pake ini . Oles aja di tenggorokan" "eh iya hik , makasih". Di olesnya si kecil baik itu. "Gimana fif ? Mendingan kan ?" "Iya jadi anget tenggorokanku, dan batuknya alhamdulillah reda " "okelah bawa aja dulu yaa". Alhamdulillah si kecil baik ini telah menguatkan temanku. Pembacaan sholawat diba berakhir dengan berujung pada doa diba. Â
Kulajukan kaki ku menuju kamar. Aku melihat afifah mengoleskan si kecil pada lehernya. Aku tau dia kecapekan karena seharian ini telah mengurus krs dan bimbingan wali dosennya. "Fif , kamu lecapekan ya ? " "iya hik , perutku rada sakit juga e " "udah punya obat ta ?" "Udah ini aku mau minum tolak angin biar nggak kembung". Begitulah percakapan kami.Â
Wao si kecil roll on tolak angin  memiliki saudara yang baik . Tolak angin cair memang selalu menjadi andalan saat perutku juga bermasalah entah masuk angin apa sekedar kembung.Â
Jam suduh menunjukkan pukul 21.00 tanda jika aku harus tidur.Â
Esok pagi aku telah bangun pagi pagi untuk bersiap sholat dan di lanjut dengan mengaji. Kuambil air wudhu dengan kedinginan mencapai 19 . Dingin sekali memang. Aku se segera mencari so kecil untuk mengahatkan badanku. Kuoleskan si kecil roll on tolak angin yang menguatkanku. Lantas langsung aku dan para santri bergegas menuju masjid untuk sholat shubuh dan dilanjut mengaji.Â
Mengaji kali ini adalah kitab manhajul abidin oleh Abah kyai Marzuki. Di sela sela pengajian kitab kuning abah selalu berpesan untuk menjaga NKRI dan juga menjaga kesehatan diri sendiri. Abah memang sosok pengasub yang baik juga ramah pada santrinya. Â Di jumat pagi ini pengajian tidak hanya ditujukan untuk santri namun juga pada masyarakat umum. So, selama jumat pagi selalu ramai.Â
Ibu ibu Bapak bapakk telah ramai berbondong bondong menjuju pondok. Diawali dengan dzikir dan  pembacaan Sholawat Nabi dilangsunhkan . Abah pun mulai berceramah dan dilanjutkan untuk sholat dhuha berjamaah. Inilah moment yang di tunggu tunggu . Setelah sholat berjamaah kami akan makan bersama sama juga dengan masyarakat menggunakan talaman. Itu juga menjadi ciri khas pesantren .Â
Teman kegiatanku tidak samapai sana saja lantas , aku mandi untuk bersiap ke kampus
Di kampus aku akan menjalani hidupku menjadi seorang mahasiswi yang aktiv dan kreativ. Pagi ini aku dan teman teman akan mengurus masalah ospek fakultas untuk adek adek maba 2018. Ya, aku menjadi salah satu panitia acara rutin ini. Fakultasku adalah fakultas tertua di kampus ini. Yakni FITK . Pukul 07.00 ini kami akan breafing untuk persiapan technikal meeteng bersama mahasiswa baru.Â
Aku mengeluarkan si kecil roll on untuk bagian telapak tangan ku. Dengan si kecil aku lebih nyaman dalam pematangan acara ini. Pukul 08.00 pun telah dimulai.Â
Aku tidak langsung kembali ke pesantren. Karena di jurusanku diadakan halal bi halal dengan adek adek maba jurusan tadris matematika. Aku segera menuju ke stand jurusan yang berada di gedung b lantai 2. Disana sudah ada teman teman cewek yang mempersiapkan nya. Sambil menunggu teman teman cowok dan adwk adek maba aku dan teman teman menuju ke warunh untuk sarapan. Warung Cak Udin menjadi pilihan.Â
Aku segera memesan makanan. 5 menit pun makanan sudah siap di meja. Entah kenapa hari ini aku lapar sekali. Sampai sampai cepat sekali aku menghabiskan makanan ini. Swtwlah habis aku meeasakan perutku sakit karena makan terburu buru memakannya.Â
Perutku pun begah. Aku ambil si kecil roll on tolak angin untuk mengoles di perut. Aku pun juga meminum tolak angin cair dan meminumnya. Alhamdulillah aku bisa kentut dan perut nyaman kembali. Aku pun ke masjid lantas kembali ke stand bersama teman teman.Â
Selepas sampai pondok aku langsung bergegas mandi dan makan . Malam hari selepas maghrib dan isya kegiatanku adalah mengaji diniyah bersama ustadzah.Â
Mengaji malam ini membahas tentang taisirul Kholaq. Yakni kitab yang membahas tentang adab atau akhlaq. Di jelaskan ada beberapa bab yakni adab seorang gutu, murid. Dan bab bab yang lain .Â
Mengaji malam adalah rutinan setiap hari kecuali malam jumat .
Rotasi kegiatanku swtiap hari seperti itu guys. Aku terus mengulang ngulang kegiatan rutin tersebut. Dapatkah kalian bayangkan bagaimana capeknya ? Bagaimana aku harus menjaga keswhatan ? Maka dari itu aku selalu mengandalkan tolak angin kapan pun dimanapun entah yang roll on ataupun yang cair. Obat herbail ini memang sangat membantu untuk menguatkan hari hari ku.Â
Bagaimana dengan pengalaman kalian bersama tolak anhin ? Pasti sangat seru. Hay kalian orang ointar pasti minum tolak angin . Bagikan keseruan kalian melalui event kompasiana ini . Okee sekian penhalaman aku bersama si kecil roll on dan si cinta tolak angin cair. Minum tolak angin agar tidak ditolak cintamu. Dadaa