Mohon tunggu...
Nur Alaviyah Alhikma
Nur Alaviyah Alhikma Mohon Tunggu... Dosen - Belajar menulis

Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stop Pelakor!

25 Februari 2018   19:41 Diperbarui: 4 Maret 2018   11:22 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di era modern ini media sosial sudah menjadi rumah ke dua. Curahan hati, gosip , karya dan semacamnya lengkap tercurah lewat sosial media. Seperti kasus yang booming akhir akhir ini membahas tentang pelakor. Sebagian masyarakat awam sudah tau apa itu "pelakor" terlebih kaum hawa yaa.

Kabar yang tengah booming ini memang menarik untuk dilirik. Istilah pelakor atau perebut lelaki orang dulu beristilah "wil" yakni wanita idaman lain. Istilah pelakor lebih terlihat wanita yang agresif jahat dan tega. Menurut pendapat penulis pelakor maupun laki lakinya terganggu kesehatannya . Eits kesehatan bagaimana ni ? Kesehatan yang dimaksud adalah sehat psikologisnya .

Sehat dalam dunia psikologis ada 4 kriteria. Yakni belajar, bekerja, bermain dan bercinta. Pelakor atau orang ketiga mungkin memiliki masalah pada kriteria ke 4 . Juga lelaki yang direbut juga punya masalah pada kriteria ke 4. Di kriteria bercinta mungkin laki laki kurang perhatian dari sang istri. Namun munhkin juga dari hawa nafsu laki laki itu.

Miris memang jika mendengar seperti itu. Kasihan istri yang telah menemani dan menjaga kesetiaan dan harus berakhir karena orangblain apalagi teman sendiri

Untuk menangani masalah seperti ini . Korban maupun pelaku dapat berkonsultasi pada konselor. Konselor adalah seseorang profesional pada bidang konseling. 

Jija dalam dunia pendidikan konselor ada pada guru bk . Dan yang menjadi klien adalah murid . Jika dalam bk memiliki 4 bidang yakni bidang pribadi , bidang sosial, bidang belajar, dan bidang karir.

Korban maupun pelaku sama sama butuh nasehat , penyuluhan, dan bimbingan. Namun disisi lain yang paling dirugikan dalam masalah ini adalah korban. 

Salah satu kasus ini adalah kasus pelakor yang bernama mbak nyla dan lelaki yang bernama pak dendi. Dalam video yang beredar terlihat istri sah pak dendi mendatangi mbak nila dengan memberikan banyak sekali uang. Di video tersebut terlihat istri pak dendi memaki sang pelakor yakni sahabat karibnya sendiri. Istri pak dendi tidak terima jika mbak nila merebut suaminya. 

Sebagai seorang perempuan tentulah sangat kecewa pada sang pelakor dan kasihan pada bu dendi. Setiap perempuan pasti sangat ingin disayangi dan di perhatikan setulus hati pada sang kekasih halalnya. Sang kekasih halal haruslah setia dan tanggung jawab setelah mengikrarkan akad mereka. Bukan malah tergoda dengan orang lain. Memang benar di setiap hubungan pasti ada titik bosan. Namun perselingkuhan bukan wadah yang tepat untuk melampiaskan kebosanan. Carilah konselor ataupun kyai yang dapat memberikan nasehat dan bimbingan untuk membuka pikiran dan menemukan titik solusi masalah tersebut. 

Setiap hubungan pasti selalu ingin harmonis dan baik baik saja. Namun disetiap hubungan juga akan ada kerikil kerikil yang menghalanginya . Bagaimana kita mampu untuk menyingkirkan kerikil itu hubungan akan berjalan lurus dan baik baik saja.. berdoalah pada Allah SWT sang maha membolak balikan hati . Dengan mengadu padaNya lah masalah akan menemukan titik solusinya. Al quran telah menjelaskan bahwa disetiap kesuliatan bergandeng pula dengan kemudahan. Ingat Allah bersama orang orang yang benar. (NAAH).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun