Kedua, model pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah salah satu pilihan yang paling tepat sesuai dengan ketentuan setiap mahasiswa harus menjaga jarak (physical distancing) dan menerapkan belajar di rumah (study at home). Pendidikan ini sudah sejak lama diperkenalkan jauh sebelum era pandemi covid-19. Sekolah dan kampus pada umumnya telah melakukan ini secara baik. Implementasi pembelajaran berbasis TIK secara akurat dilakukan berdasarkan regulasi pendidikan yang dibuat oleh pemerintah.
Ketiga, pembelajaran berbasis penelitian. Model pembelajaran ini dapat dilakukan mahasiswa secara mandiri maupun kelompok, tujuannya menemukan fakta-fakta diseputar masalah dan fokus penelitian. Isah Cahyani menjelaskan bahwa pmbelajaran berbasis penelitian mampu meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menulis dan juga mengungkapkan konsep yang ditemukan dalam penelitian. Selain hal tersebut keuntungan lain dari model pembelajaran berbasis penelitian ialah meningkatkan kemampuan berpikir dengan mengidentifikasi segala hal terkait dengan topik penelitian tersebut. Mahasiswa akan didorong untuk mengembangkan wawasan, konsep, pemahaman data dan juga menyimpulkan hasil-hasil temuan dalam penelitian tersebut.
Keempat, model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran ini menekankan cara belajar dimana mahasiswa didorong menyelesaikan masalah secara ilmiah, dengan cara dosen memberikan petunjuk dan langkah-langkah menyelesaikan masalah. Dosen dapat memberikan studi kasus atau masalah yang akan dibahasa oleh mahasiswa. Model pembelajaran ini pada hakekatnya membantu mahasiswa mengembangkan konsep dan strategi penyelesaian masalah, hal ini juga dapat dihubungkan dengan situasi dan kondisi dimana mahasiswa itu ada.
Kelima, model pembelajaran modul. Pembelajaran berbasis modul merupakan satu pilihan yang bisa dilakukan pada era dan pasca pandemi covid-19. Modul merupakan bahan ajar yang dikompilasi oleh dosen dan menjadi buku panduan pembelajaran bagi mahasiswa. Pembuatan modul dapat berbentuk buku namun juga bisa juga berbasis eletronik seperti pdf atau berbasis web. Modul berisikan silabus perkuliahan, bahan ajar yang tersaji mengikuti rancangan pembelajaran satu semester. Salah satu keunikan dari modul dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan yang menolong mahasiwa berpikir kritis, analitis dan menyelesaikan tuntutan matakuliah. Salah satu cara yang bisa memperkaya modul pembelajaran dilakukan pendekatan konstruktivisme dimana mahasiswa harus mampu melakukan pembentukan pengetahuan secara kreatif dan inovati. Dengan memperhatikan konsep di atas implementasi pembelajaran modul memiliki peluang yang besar dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Jamaludin, Hidayatulloh Nururrochman dkk, Belajar dari Covid-19 Perspektif Sosiologi, Budaya, Hukum, Kebijakan dan Pendidikan, Medan, yayasan kita menulis, 2020.
W. Sanjaya, Perencanaan dan Desain Pembelajaran, Jakarta: Predanada Media Group, 2015.
R. Ananda, Perencanaan Pembelajaran, Medan: Â Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan, 2019.