Mohon tunggu...
Nur Ainun Fitri Rangkuti
Nur Ainun Fitri Rangkuti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Aktif

Panggil saja Ainun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Pembelajaran PAI Selama Masa Pandemi Covid-19

13 Agustus 2020   21:01 Diperbarui: 13 Agustus 2020   20:53 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurang lebih 6 bulan sudah kita menjalani berbagai aktivitas di rumah masing-masing dengan tujuan social distancing agar wabah Corona tidak terus menyebar. Selama 6 bulan ini kita telah memiliki banyak waktu yang dapat kita gunakan untuk berbagai hal entah itu belajar, beribadah, bermain game atau hanya menghabiskan waktu dengan tidur saja. Kelak saat wabah ini selesai dan social distancing dihentikan keadaan tidak akan kembali seperti semua, tiap-tiap pribadi akan berubah tergantung dengan bagaimana mereka menghabiskan waktunya selama wabah ini berjalan. 

Selama enam bulan ini tiap-tiap orang memiliki waktu yang sama untuk melakukan perubahan oleh sebab itu ada baiknya tiap orang memaksimalkan keadaan ini dengan aktivitas yang merubah diri menjadi lebih baik.Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam kondisi ini ialah mendekatkan diri kembali pada Allah SWT.

Pembelajaran online yang telah berjalan sejak pertengahan semester lalu menuntut guru untuk berinovasi agar materi dapat tersampaikan dengan baik pada siswa. Guru menggunakan segala macam media seperti membuat diskusi via pesan group, video call group, atau mengirimkan file materi agar dapat dibaca siswa. Tetapi dalam berbagai macam metode tersebut memiliki kendala pada pembelajaran yang bersifat praktik seperti Pendidikan Agama Islam. Lantas inovasi apa yang dapat digunakan untuk memaksimalkan pembelajaran praktik pada pendidikan agama islam.

Dari sudut pandang penulis terdapat dua cara yang baik untuk memaksimalkan pembelajaran praktik Pendidikan Agama Islam. Pertama ialah menggunakan rekaman untuk merakam praktik siswa. Pada metode ini siswa akan diberikan teori atau penjelasan seputar materi yang disampaikan terlebih dahulu, selanjutnya siswa dituntut untuk memahami secara mandiri materi dan teori yang diberikan sembari melatih praktik yang dilakukan. Dan terakhir siswa akan merekam praktiknya secara langsung yang kemudian dikumpulkan pada guru dalam bentuk video.

Pada dasarnya metode pembuatan video ini tidak lah buruk selama penyampain materi dan teori mudah di pahami oleh siswa dan siswa berkeingan untuk memperdalam materi secara mandiri diuar jam pelajaran. Namun dalam penerapannya pasti memiliki beberapa kendala dalam penerapannya. 

Siswa akan kesulitan dalam memperdalam materi jika dari guru sendiri tidak dapat aktif membantu siswa saat siswa ingin bertanya diluar jam pelajaran. Dalam pembuatan video juga memiliki kemungkinan direkayasa saat melakukan rekaman seperti melihat materi saat praktik atau melakukan editing pada video. Terlepas dari bebagai kendala yang akan terus bertambah nantinnya metode ini sangat baik digunakan dengan berbagai keadaan.

Metode kedua ialah menggunakan peran orang tua, metode ini menuntut keaktivan guru dan orang tua dalam membantu anak dalam memahami materi. Dalam penerapannya diharapkan materi yang disampaikan guru tidak hanya diterima oleh siswa namun juga orang tua. Selanjutnya dengan pemahaman dan pengalaman orang tua yang lebih jauh dalam bidang agama dapat dijadikan referensi dalam membantu siswa mempelajari praktik agama. Dengan melakukan demikian siswa akan memiliki taman diskusi secara rill dan mendapatkan pengetahuan lebih luas bukan hanya dari guru namun juga dari orang tua.

Lantas kendala apa yang dihadapi jika menggunakan metode ini? dama halnya dengan metode pembuatan video metode ini memiliki keunggulan dan kendala dalam penerapannya. 

Dalam menggunakan metode ini ada kemungkinan orang tua memiliki pemahan atau pandangan agama yang berbeda degan penyampain guru, namun kendala ini tidak akan menjadi masalah malah dapat dijadikan referensi bagi siswa untuk mengetahui berbagai macam pandangan pembelajaran agama islam. 

Kendala lain bisa jadi orang tua tidak dapat berperan banyak dalam membantu belajar siswa jika hal ini terjadi maka siswa akan terbebani untuk mendapatkan pemahaman materi.

Tiap-tiap metode ini tentulah memiliki berbagai macam keunggulan dan keuntungan masing-masing dalam penerapanyanya. Bahkan tidak menutup kemungkinan diluar sana ada guru-guru yang memiliki metode pembelajaran agama islam yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun