Mohon tunggu...
Nuraini Ahwan
Nuraini Ahwan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya Nuraini, saat ini saya guru di SDN 1 Dasan Tereng. Menjelajah dunia maya terutama menulis menjadi hobi belakangan ini. Dengan menulis banyak sahabat yang saya miliki dari hobi saya menulis. Saling berkunjung dan membaca tulisan teman menjadi bahan memperkaya ide saya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aisyah dengan Orang Tuanya (Part 8)

12 Februari 2023   07:32 Diperbarui: 12 Februari 2023   11:29 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aisyah...

Bagaimana kehidupanmu di rumah bersama orang tuamu? 

Saya penasaran dengan Aisyah..

Saya tidak sedekat wali kelasnya. Cerita tentang Aisyah tentu saja sudah saya dapatkan dari guru kelasnya. Pertama saat Aisyah menunjukkan perilaku baiknya ba'da sholat berjamaah di mushala, saya langsung mencari tahu dari guru kelasnya. Dikeluarkan buku catatan pribadi anak-anak oleh guru kelasnya. Satu di antaranya adalah buku catatan pribadi Aisyah. 

Buku catatan peribadi anak, dibuat oleh  guru kelas untuk masing-masing anak karena sifatnya pribadi. Buku catatan pribadi anak hanya boleh diketahui oleh guru dan anak tersebut. Isi catatan pribadi anak berisi tentang pribadi anak itu sendiri, sifatnya, karakternya, gaya belajarnya, tempat tinggal anak atau anak tersebut tinggal bersama siapa di rumah termasuk catatan tentang orang tuanya. Tidak sedikit anak yang tinggal bersama bibi, paman, kakek atau neneknya lantaran orang tua kandungnya meninggal, orang tuanya pergi mencari kerja ke luar negeri bahkan mungkin orang tuanya tidak di rumah karena sesuatu hal yang mungkin anak itu malu jika diketahui oleh orang lain. Tidak sedikit pula anak yang bersama neneknya karena orang tuanya berpisah. Inilah sebabnya buku catatan pribadi anak hanya boleh dilihat oleh anak tersebut dan guru agar guru bisa memberikan layanan yang sesuai dengan anak tersebut. 

Wali Kelas mengizinkan saya membaca buku catatan pribadi Aisyah. Terungkaplah sifat Aisyah di kelas dan terhadap teman-temannya. Aisyah adalah manusia biasa yang  tak luput dari salah dan khilaf. Itu wajar, jika dalam catatan peribadi, Aisyah pernah melakukan kesalahan namun tidak membuat dibatalkannya predikat role model untuk Aisyah.

Saya lanjut membaca buku catatan peribadi Aisyah sampai pada catatan tentang orang tua Aisyah. Ada gambaran sedikit yang saya peroleh tentang Aisyah.

"Orang tua Aisyah, itu lho, yang suka menunggu di luar gerbang sekolah."Bapaknya menunggu adiknya Aisyah yang sekarang masih kelas satu. Dia suka melihat saja ke arah sekolah. Dia melihat anaknya dari jauh, Bu." guru kelas Aisyah menjelaskan sembari merapikan buku catatan pribadi anak-anak yang lain. 

"Terima kasih Bu Guru!" 

Saya mengiayakan penjelasan guru kelas Aisyah sambil terus membuka buku catatan pribadi Aisyah.  Pikiran saya melayang ke masa empat tahun yang lalu. Saya ingat orang tua Aisyah. Orang tua yang selalu mengantar anaknya ke sekolah bahkan menunggu anaknya sampai pulang. Bukan Bapaknya yang menunggu Aisyah empat tahun yang lalu tetapi ibunya.

Waktu itu, aturan sekolah tidak membolehkan orang tua menunggu putra-putrinya di sekolah apalagi menunggu di dalam lingkungan sekolah terlebih menunggunya di depan kelas. Depan ruang kelas satu. Empat tahun yang lalu, Aisyah masih kelas satu sekolah dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun