Mohon tunggu...
Nuraini
Nuraini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lima Masjid Mewah Ini ada di Negara "K-Pop"

20 Mei 2018   20:24 Diperbarui: 21 Mei 2018   08:04 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korea Selatan yang tengah berkembang menjadi negara maju ini memiliki beragam budaya dan kultur. Bukan hanya orang asli Korea Selatan saja yang tinggal di negara para K-Pop. Banyak suku bangsa, etnis, dan agama yang menjadikan Korea Selatan sebagai tempat tinggal. Salah satunya adalah umat muslim yang menjadi bagian dari Korea Selatan.

Walaupun menjadi minoritas, umat muslim di Korea Selatan berkembang sangat pesat. Di negeri K-Pop ini ternyata menyimpan masjid-masjid megah nan mewah yang menjadi tempat ibadah umat muslim Korea Selatan. 

Negeri ginseng ini memang dikenal sebagai salah satu negara yang ramah pada umat muslim. Makannya gak kaget kalau di Korea Selatan ini tersebar masji-masjid mewah. Inilah 5 masjid di Korea Selatan yang bisa menjadi informasi bagi kita.

Seoul Central Mosque

Seoul Central Mosque adalah masjid pertama yang berada di kota Seoul. Dibangun tahun 1976 sampai saat ini masjid ini masih berdiri di kawasan Itaweon, Seoul. Masjid ini menjadi masjid pertama di negeri K-Pop yang dibangun oleh pemerintah Korea Selatan. Masjid mewah pertama yang ada di Korea Selatan ini juga menjadi salah satu pusat muslim loh. 

Pembangunan masjid pertama ini juga dibantu oleh negara Islam lainnya terutama Arab Saudi. Masijid berlantai ini memiliki beberapa fungsi, bukan hanya sebagai tempat ibadah saja. Seoul Central Mosque juga menjadi kantor Federasi Muslim Korea. Masjid pertama ini juga memiliki madrasah sebagai sarana pendidikan Islam bagi anak-anak selain itu ada juga Pusat Penelitian Kebudyaan Islam dan Organisasi Islam lainnya.

Masjid Busan

Image: http://4.bp.blogspot.com/

Setelah kota Seoul, masjid kedua yang dibangun di negeri K-Pop adalah Masjid Al-Fatah. Masjid ini dibangun di Busan pada tahun 1980. Daerah Namsan-dong Keumjeong-ku menjadi rumah bagi masjid kedua yang berada di Korea. Masjid Al-Fatah dibantu dana dari Ali Fellaq yang merupakan Menteri Keuangan libya. Di masjid ini jamaah dapat bertemu dan bertanya banyak hal mengenai Islam kepada kepala masjid. Terdapat pula perpustakaan, sehingga selain beribadah pengunjung dapat menambah ilmu pengetahuan Islam di Korea Selatan.

Masjid Gwangju

Kalau diperhatikan memang masjid ini berbeda dengan masjid kebanyakan yang berhias kubah. Walaupun masjid ini jauh dari kata masjid mewah, Masjid Gwangju ini menjadi salah satu penggerak muslim di kota Gwangju. 

Masjid ketiga di Korea Selatan ini mulai dibuka tahun 1981. Berdiri di Yeok-dong 48-9, Gwangju, Gyeonggi-do masjid ini dikelola oleh Federasi Muslim Korea dan menjadi pusat dakwah di Gwangu. Jamaah yang biasanya datang ke masjid ini adalah muslim pendatang dari Mesir, Bangladesh, dan India.

Masjid Jeonju

Berdiri di tanah budaya yang merupakan ibukota provinsi Jeolla Utara, Jeonju. Dibangun pada tahun 1985 atas prakarsa Dr. Abdul Wahab Zahid yang tak lain merupakan imam besar Korea Selatan. 

Diberi nama Masjid Abu Bakar Al Siddiq sebagai bukti kecintaan terhadap shahabiyah. Arsitektur masjid ini perpaduan antara seni Islam dan Korea yang tampak pada kubah khas masjid namun atapnya khas bangunan Korea. 

Masjid ini merupakanmasjid keempat yang dibangun di negeri ginseng sebagai pusat ibadah bagi lebih dari 400-an muslim asli yang tinggal di Jeonju dan akan terus bertambah.

Masjid Ansan

Bernama Masjid Sirothol Mustaqim yang beralamat di 741-5 Wongok-dong, Danwon-gu, Ansan-si, provinsi Gyeonggi, Korea Selatan. Masjid Ansan terbilang baru di negeri ginseng ini, pembangunan masjid ini baru dimulai tahun 2007. 

Imron Rosyadi selaku pegiat Korea Migrant Humanrights Centre menyatakan bahwa penggerak utama pembangunannya adalah seorang buruh migran asal Brebes bernama Adjat Sudrajat yang didukung penuh oleh Komunitas Muslim Indonesia (KMI) dan Indonesian Community in Corea (ICC).

Konstruksinya terdiri dari empat lantai. Lantai pertama digunakan sebagai tempat parkir, tempat wudhu, dan ruangan untuk imam. Di lantai dua dan ketiga sebagai tempat shalat. Lantai keempat digunakan untuk kegiatan organisasi TKI Korea di kota Ansan.

 Masjid Sirothol Mustaqim sebenarnya sudah ada sejak tahun 2006 dengan mengontrak sebuah gedung dan sampai tahun 2013 sudah pindah kontrak tiga kali. Selain yang disebutkan di atas masih ada masjid resmi Korea Muslim Federation (KMF) seperti Masjid Paju yang berada di daerah perbatasan Korsel dengan Korut dan masjid Anyang.

Di negeri ginseng tak sulit menemukan masjid-masjid yang dibangun atau didirikan oleh Komunitas Muslim Indonesia (KMI). Misalnya saja Masjid Sayyidina Bilal, Changwon dan masjid Al-Falah di daerah Guro. Bukan hanya masjid di Korea Selatan ada setidaknya 35 lokasi musholla.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun