PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu kegiatan memanusiakan manusia, dan juga merupakan hal yang paling utama bagi kehidupan setiap individu. Situasi ini berarti menunjukkan bahwa setiap individu berhak mendapatkannya dan dinantikan untuk selalu bertumbuh pada individu tersebut. Kemunculan pendidikan bisa saja memberi pengalaman untuk manusia dengan bekal pemahaman ataupun pengetahuan dan juga mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Pendidikan juga tidak mungkin tidak berkaitan dengan faktor- faktor, salah satu faktor yang mendukung dalam pendidikan ini contohnya adanya fasilitas ataupun sarana dan prasarana yang sekolah adakan. Manajemen pendidikan ini dapat diartikan menjadi salah satu hal terpenting didalam setiap sekolah dalam melaksanakan kegiatan yang bermacam- macam guna mencapai tujuan yang ditempuh. Dalam teori manajemen ini juga mencakup dengan pemahaman, seni dan juga prinsip yang saling berhubungan pada manajemen suatu organisasi.Â
Manajemen ini juga dapat diartikan sebagai sebuah usaha kesadaran untuk menunjukan yang pada akhirnya terlihat bagaimana hasil dari tujuan yang diharapkan yang dimana tujuan tersebut juga dapat dimengerti oleh seluruh masyarakat maupun organisasi. Dengan demikian manajemen merupakan sebagian aktivitas yang dilaksanakan baik perorangan maupun organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan Pendidikan merupakan sebuah usaha sadar yang tersusun, yang pada akhirnya pendidikan ini sangat penting karena dalam menerapkan manajemen dan memelihari segala kegiatan yang ada perlu adanya manajemen, mulai dari membentuk sebuah sumber daya dan yang lainnya. Manajemen pendidikan merupakan sebagian dari suatu seni ataupun pengetahuan dalam menjalankan sumber daya pendidkan demi menerapkan sebuah kondisi pembelajaran dan tahapan dalam menjadikan siswa aktif dalam meningkatkan minat dan bakat dalam dirinya. Menurut Usman (2004:8) mengungkapkan bahwa manajemen pendidikan adalah ilmu pendidikan yang berbagai rangkaian aktivitas maupun secara menyeluruh dalam tahapan manusia yang mengendalikan guna mencapai tujuan pendidikan secara tersusun dan tertata yang direncanakan oleh suatu kelompok.Â
Sarana dan prasarana pendidikan ini adalah salah satu hal utama yang paling penting dalam pendidikan saat ini yang dimana sarana dan prasarana akan menjadi salah satu dari banyaknya standar nasional yang terjadi dalam dunia pendidikan. Kepentingan sarana dan prasarana ini akan menghasilkan setiap sekolah berloma demi kebaikan dan juga untu mencapai standar nasional yang telah ditentukan dikarenakan sarana dan prasarana ini akan mempengaruhi terhadap kualitas sekolah dan juga kepada proses belajar peserta didik. Selain itu sarana prasarana dengan konsep pembayaran juga masih saling berkaitan, dalam mencapai sarana prasarana disebuah layanan sekolah perlu adanya sebuah rencana secara tersusun dan dalam pengadaannya, menjumlahkan barang yang ada, biaya yang harus dikeluarkan, dan pemeliharaan selanjutnya. Hal ini akan sia-sia jika dalam perencanaan tersebut tidak dilaksanakannya sebuah pemeliharaan dan perawatan terhadap fasilitas yang dimiliki oleh sekolah. Karena kembali lagi pada konsep sebelumnya sarana dan prasarana disekolah akan berpengaruh terhadap mutu sekolah, proses pembelajaran peserta didik dan sarana prasarana ini memiliki daya tarik untuk calon siswa baru.Â
Akan tetapi, sarana prasarana pendidikan akan mengakibatkan ketidaktepatan maupun kerusakan yang dialami oleh sekola apabila sarana dan prasarana tidak dikelola dengan baik oleh pengelola dan penanggung jawab di bidang sarana dan prasarana, banyak sekali staf pengelolaan yang masih belum mengerti bagaimana standar sarana prasarana yang dibutuhkan. Sehingga banyak terjadinya kasus yang menjelaskan bahwa dari banyaknya sarana prasrana yang dimiliki ini bukan priortas pertama dalam sebuah sekolah Dengan demikian berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan peneliti tertarik melakukan penelitian terkait manajemen sarana dan prasarana di SDN Kranggot, Cilegon. Yang dimana tujuan dari penelitian tersebut ialah untuk mengetahui apa saja dan bagaimana perencanaan, pengadaan, penginventarisan, pemeliharaan dan penghapusan yang terjadi di SD Negeri Kranggot itu sendiriÂ
METODE PENELITIAN
 Dalam penelitian ini penelitimenggunakan metode kualitatif yang dimana didalam metode ini terbagi menjadi 5 proses: 1) memutuskan pendekatan dan ingin memakai metode penelitian yg sperti apa, 2) memilih jenis data beserta sumbernya, 3) memilih lokasi 4) teknit dala mengumpulkan data, 5) analisis data. Suharsimi Kunto (2006: 149) mengemukakan bahwa teknis yang akan dipakai guna mendapatkan data penelitian pendekatan kualitatof ini disebut dengan metode pengumpulan data. Dalam mpengumpulan data peneliti memakai 2 teknik pengumpulan data, diantaranya: wawancara dan dokumentasi. Penelitian pendekatan kualitatif, Dalam teknik mengumpulkan data penelitian menggunakan teknik wawancara yang dimana wawancara ini akan menghasilkna informasi apa yang dibutuhkan. Kemudian yang terakhir ada teknik dokumentasi, Teknik dokumentasi ini merupakan teknik yang bisa lebih dipercaya tetapi akan tetap perlu dukungan dari wawancara guna melengkapi data supaya valid dan benar.Â
PEMBAHASAN
Dalam membantu memudahkan kegiatan pembelajaran diperlukannya penataan sarana dan prasarana yang baik langkah awal bisa diawali dari perencanaan, pengadaan, penginventarisan, pemeliharaan dan sampai ke tahap penghapusan. Jika sekolah tidak melakukan semua ruang lingkup pengelolaan sarana dan prasarana, maka barang atau segala hal yang diperlukan atau diadakan di sekolah mungkin tidak sesuai atau jika sudah ada akan menjadi tidak bertahan lama dalam pemakaiannya. Sehingga diperlukannya pengelolaan sarana dan prasarana yang baik. Bapak R selaku Kepala Sekolah mengemukakan bahwa segala sesuatu mengenai sarana dan prasarana dibantu oleh Ibu O selaku penanggung jawab bagian sarana dan prasarana. Sehingga dalam pembahasan ini, hak yang akan peneliti akan bahas adalah sarana dan prasarana di salah satu sekolah di Cilegon yaitu SD Negeri Keranggot.Â
1. Perencanaan Sarana dan Prasarana
Sebuah langkah awal untuk diadakannya sarana dan prasaran di sekolah adalah melakukan perencanaan. Perencanaan berawal dari kata rencana, yang memiliki makna sebuah rancangan, kerangka atau proses cara dari suatu hal yang dilakukan di masa yang akan datang (Barnawi dan Arifin, 2012: 51). Selain itu juga Minarti (2012: 250) mengemukakan pendapat bahwa perencanaan adalah sebuah langkah kegiatan yang menggambarkan hal-hal yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dengan adanya perencanaan setiap sekolah maupun sebuah lembaga dalam melakukan sesuatu akan lebih terstruktur dan mengetahui apa saja yang diperlukan atau seharusnya dilakukan. Sehingga tidak akan terjadi kekurangan atau kesalahan di masa depan. Dalam pengadaan rencana sarana dan prasarana sekolah tidak semata-mata diadakan, tetapi juga memiliki syarat sehingga setelah pengadaan barang dapat berguna secara efektif dan efisien juga membantu dalam mencapai tujuan pendidikan sekolah. Syarat- syarat dalam pengadaan sarana dan prasarana menurut Barnawi dan Alfin (2012: 53) yaitu : (1) kondisi bahan atau material yang digunakan haruslah kuat, tetapi tetap ringan, dan juga tidak membahayakan peserta didik ketika digunakan; (2) konstruksi diharuskan sesuai dengan kebutuhan atau kondisi peserta didik; (3) memilih dan merencanakan pengadaan barang dengan akurat dan baik sehingga benar-benar sesuai dengan usia, minat, dan taraf perkembangan peserta didik; dan (4) fungsi dari dibuatnya peraturan adalah agar sarana dan prasarana yang diadakan berfungsi sebagaimana seharusnya, dari segi penanaman, penumpukan, juga segala pembinaan yang berguna bagi peserta didik itu sendiri. Dari hasil wawancara peneliti di SD Negeri Keranggot mengenai perencanaan pengadaan sarana dan prasarana sudah dilakukan dengan baik. Seperti yang peneliti dapatkan dari Ibu O selaku penanggung jawab sarana dan prasarana di SD Negeri Keranggot bahwa setiap akan diadakannya sebuah barang atau hal yang lebih besar akan Ibu O pertimbangkan terlebih dahulu, apakah sekolah sangat membutuhkannya atau bisa atau tidak sekolah mengadakannya. Jika dirasa perlu diadakan di sekolah, maka Ibu O akan mendiskusikannya dengan kepala sekolah untuk diadakannya sarana atau prasarana yang diperlukan.Â