Mohon tunggu...
Nur Maya
Nur Maya Mohon Tunggu... -

Department Communication 2011 | No Body Perfect | Keep Calm and Using Hijab ☺

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Politik dan Media

30 Oktober 2013   21:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:48 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Pada dasarnya tujuan dari berkomunikasi, untuk mengutarakan maksud seseorang kepada orang lain. Komunikasi merupakan kontak yang terjadi sesama manusia, berisi tentang informasi, gagasan, perilaku, pengertian, dan pengalaman. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun nilai yang merupakan citra mereka mengenai dunia dan untuk bertukar citra itu dengan simbol-simbol. Penting sekali kemudian menerapkan komunikasi yang baik dalam kehidupan politik.

Salah satunya, memahami konteks berpolitik itu sendiri, di mana akan ada sesuatu yang perlu dijelaskan kepada konstituen, dan itu memerlukan strategi komunikasi politik yang baik. Politik merupakan proses pembuatan kebijakan. Proses ini dapat melibatkan interaksi antara masyarakat dan pemerintah untuk menentukan kebaikan bersama bagi bangsa dan negara. Dalam dunia politik juga tidak lepas dari yang namanya media, baik itu televisi, koran, dan akhir-akhir ini juga banyak yang memanfaatkan media online atau internet. Media-media ini yang akan digunakan untuk penyebarluasan informasi atau yang memperkenalkan sebuah partai politik tersebut.

ISI


  • Komunikasi Politik dan Media

Komunikasi politik bisa dipahami secara sederhana sebagai komunikasi antara ”yang memerintah” dan ”yang diperintah”. Komunikasi ini bersifat timbal balik atau dalam pengertian lain saling merespon, sehingga mencapai saling pengertian dan diperioritaskan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. ”Komuniksi politik pada hakikatnya berfungsi sebagai jembatan penghubung antara suprastruktur dan infrastruktur yang bersifat interdependensi dalam ruang lingkup Negara”. (Wesly, 2012)

Adanya komunikasi politik juga tidak lepas dari penggunaan media massa untuk penyebarluasan atau memperkenalkan sebuah partai politik. Media yang sering sekali digunakan pada saat ini adalah televisi, dan tidak menutup kemungkinan hampir semua aktor-aktor yang politik memiliki media massa sendiri.

Ada beberapa saluran dalam komunikasi politik yaitu, komunikasi melalui media massa; komunikasi tatap muka, yaitu komunikasi yang menggunakan sarana tatap muka langsung maupun penghubung; komunikasi Interpersonal, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh orang perorang, seperti menemui publik atau konstituen atau komunikasi dengan menggunakan perantara; dan komunikasi organisasi, yaitu gabungan komunikasi massa dengan komunikasi tatap muka.

Komunikasi politik dan media massa memiliki hubungan yang saling membutuhkan satu sama lain, pemerintah membutuhkan informasi tentang kegiatan rakyatnya dan sebaliknya rakyat juga harus mengetahui apa yang dikerjakan oleh pemerintahnya. Masyarakat Indonesia masyarakat yang tersebar di mana-mana dan daerah yang berbeda-beda bahkan penjuru.

Maka perlu adanya kerjasama antara sebuah partai politik dan salah satu media, baik itu media cetak media elektronik, maupun media online yang sekarang juga digunakan sebagai kampanye-kampanye abstraksi. Karena pesan yang disampaikan akan serentak diketahui oleh orang banyak di segala penjuru dan biasanya informasi juga dapat diulang-ulang.

Media massa seharusnya menjadi sarana pencerahan dan transformasi nilai-nilai kebenaran agar masyarakat dapat melihat secara apa adanya. Namun pada dasarnya media massa hanyalah sebagai pengalihan isue semata , dan hanya sebagai bingkai dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya, karena bisanya media massa ini hanya menampilkan dari sisi positifnya saja, tampa harus menampilkan dari sisi negativenya. Maka tidak heran kita lihat sekarang ini dimedia-media banyak mengandung unsur-unsur positifnya saja ketimbang unsur negativenya.

PENUTUP


  • Kesimpulan

Penggunaan media massa dalam dunia politik memiliki unsur positif dan unsur negative antara lain, unsur positifnya adalah media biasanya digunakan sebagai alat untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi capres, mudahnya memploreh imformasi, dan unsur negativenya adalah media massa digunakan sebagai pengalihan isue dan menjatuhkan lawan politik. Karena media massa banyak yang dikuasai oleh pihak swasta sehingga tidak heran lagi dimedia manapun banyak sekali isue-isue yang bermunculan, diantaranya salah satu isue tentang capres 2014, dimana para capres ini melekukan sosialisasi dengan masyarakat bertujuan untuk mengalih perhatian masyarakat agar masyarakat simpati terhadap kepeduliannya, dan berangapan dialah yang lebih baik dibandingkan capres lainya.

Namun pada dasarnya media massa hanyalah sebagai pengalihan isue semata, dan hanya sebagai bingkai dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya, karena bisanya media massa ini hanya menampilkan dari sisi positifnya saja, tampa harus menampilkan dari sisi negativnya. Maka tidak heran kita lihat sekarang ini dimedia-media banyak mengandung unsur-unsur positifnya saja ketimbang unsur negativnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun