Mohon tunggu...
Nur Laila Sofiatun
Nur Laila Sofiatun Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Perempuan yang ingin bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rindu Ramadhan di Penjara Suci

28 Maret 2022   22:29 Diperbarui: 3 April 2022   13:36 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santri PP HQ Al Asror sedang menampilkan rebana mengenakan sarung (sumber: ig: @hq_al_asror)

Bulan Sya'ban hampir usai. Gaung Ramadhan sudah menyebar ke seluruh penjuru negeri. Dipenuhi dengan wajah-wajah yang berseri. Tanda bahwa ia sudah lama menanti untuk menyambut Ramadhan yang ditutup dengan Idul Fitri. 

Pun demikian sama halnya dengan yang saya rasakan, bahagia tak terkira akhirnya Ramadhan akan segera tiba. Dalam jiwa masih tersemat nafas yang menandakan bahwa saya masih diberi kesempatan untuk menghamba di dunia.

Akan tetapi, Ramadhan kali ini terasa berbeda, tak lagi sama. Biasanya di ujung Sya'ban saya sudah mulai sibuk menyusun rencana "ngaji posonan" (mengaji di bulan Puasa) di pondok pesantren tempat saya mengaji. Tempat yang biasa dijuluki dengan penjara suci.

Berbeda dengan saat ini, saya sudah kembali ke kampung halaman untuk mengabdi, mengabdikan ilmu yang telah diajarkan sebelumnya kepada masyarakat di kampung halaman. 

Kekhasan di Pondok Pesantren

Sedikit cerita, sejak tahun 2012 saya mulai menimba ilmu di Pondok Pesantren Hufadzul Qur'an (PP HQ) Al Asror Patemon, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Kebetulan pondok ini terletak tidak jauh dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES), perguruan tinggi tempat saya belajar.

Sama halnya dengan pondok pesantren lainnya, PP HQ Al Asror memiliki budaya belajar-mengajar khas pesantren. Dimana kekhasan ini tidak bisa ditemui di semua lembaga pendidikan. Salah satu kekhasan tersebut adalah dalam hal pakaian. 

Pakaian khas santri yang biasa dikenal di negeri ini adalah baju koko (laki-laki) dan baju kurung (perempuan) dipadupadankan dengan bawahan sarung. Pakaian ini menjadi pakaian yang digunakan sehari-hari. Terutama ketika mengaji. Beberapa pondok pesantren bahkan hanya membolehkan santrinya menggunakan bawahan sarung.

Sarung yang digunakan santri sendiri bermacam-macam. Ada sarung yang khusus hanya cocok digunakan oleh santri putra. Ada pula sarung yang hanya cocok digunakan oleh santri putri. Dan yang paling banyak diminati adalah sarung yang cocok digunakan oleh santri putra dan santri putri.

Contoh sarung yang cocok digunakan oleh santri putra dan putri adalah Sarung Al-Hazmi. Sarung dengan berbagai macam corak yang bagus dan trendi ini merupakan Sarung Khas Kudus Jawa Tengah. 

Ilustrasi perempuan mengunakan sarung sebagai bawahan (sumber: ig: @officialalhazmi)
Ilustrasi perempuan mengunakan sarung sebagai bawahan (sumber: ig: @officialalhazmi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun