Mohon tunggu...
Nur Safitri
Nur Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

mahasiswa aktif memiliki ketertarikan pada bidang sosial budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Upaya Peningkatan Tingkat Presentase Vaksinasi Covid-19 di Wilayah RW 009 Bidara Cina

17 Mei 2022   16:41 Diperbarui: 17 Mei 2022   16:50 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Program vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi pemutusan rantai Covid-19 dan untuk meningkatkan herd immunity para masyarakat. Di Indonesia mulai berjalannya program vaksinasi ini diawali dengan pemberian vaksinasi pertama kepada Presiden Jokowi pada tanggal 13 Januari 2021. Selama pandemi Covid-19, untuk melihat tingkat penyebaran Covid-19 pada suatu wilayah, dibaginya wilayah-wilayah menjadi empat zona. 

Zona merah untuk daerah dengan kasus Covid-19 sangat tinggi, zona oranye untuk risiko sedang, zona kuning untuk risiko rendah, dan zona hijau untuk daerah yang tidak ada kasus Covid-19 (Lenny, 2020). Adanya program vaksinasi untuk mewujudkan semua wilayah berada pada tahap zona hijau. Seperti di wilayah Rukun Warga (RW) 009 Bidara Cina, wilayah tersebut masih termasuk kategori zona kuning. 

Berdasarkan data wawancara terhadap Ketua RW 009 Bidara Cina, diketahui bahwa persentase vaksinasi di wilayah tersebut masih rendah. Sehingga diperlukannya sebuah strategi dalam program vaksinasi agar meningkatkan persentase vaksinasi di wilayah tersebut.

Pada saat wawancara didapatkan data tentang gambaran lokasi dan konteks sosial di wilayah RW 009 Bidara Cina. RW 009 memiliki luas wilayah sebesar 787,6 m dan memiliki 14 Rukun Tetangga (RT). Dengan jumlah penduduk sekitar 1.746 jiwa yang terbagi menjadi 559 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 1.187 jiwa berjenis kelamin perempuan. 

Mayoritas penduduknya adalah orang dewasa dengan tingkat pendidikan rata-rata lulusan SMA. Dengan penduduk yang memiliki bidang profesi yang beragam, ada yang bekerja pada sektor swasta, Pegawai Negeri Sipil (PNS), pedagang, hingga pengemudi transportasi online. 

Dengan penduduk yang berjumlah 1.746 jiwa serta beragamnya pekerjaan penduduk yang pasti akan berkontak langsung dengan orang lain saat menjalankan pekerjaannya, penduduk sangat diharuskan untuk melakukan vaksinasi. Namun, permasalahannya adalah mayarakat pada wilayah tersebut masih banyak yang menolak vaksinasi. 

Dari permasalahan tersebut yang kemudian dianalisis, bahwa penyebab persentase vaksin yang masih rendah ini disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang menolak vaksinasi karena terdapat faktor krisis kepercayaan masyarakat terhadap vaksin dan masyarakat yang termakan oleh berita hoax. Selain itu, terdapat penyebab lain, yaitu telah adanya program vaksinasi namun tidak tepat sasaran. Lebih banyak masyarakat luar yang ikut vaksinasi di wilayah RW 009 dibandingkan masyarakat wilayah tersebut.

Untuk program vaksinasi Covid-19 bisa berjalan dengan baik perlunya memperhatikan lima faktor utama dalam menunjang strategi program vaksinasi, yaitu vaksin, sarana pendukung (alat/bahan, distribusi termasuk lokasi vaksinasi), petugas vaksinator, sistem informasi, serta penerima vaksin (Agung, n.d.). 

Pada wilayah RW 009 faktor penerima vaksin masih rendah sehingga perlu adanya program yang dapat membantu peningkatan penerima vaksin di wilayah tersebut. Dengan begitu dibuatlah pengadaan program kampanye, yang dapat dilakukan oleh panitia vaksinasi yang terdiri dari karang taruna dan PKK.

 Dengan model design program pemasangan 100 spanduk di beberapa sudut jalan dan penyebaran brosur. Spanduk serta brosur berisikan himbauan dan ajakan mengikuti vaksinasi Covid-19, dengan tujuan menghindarkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan banyaknya berita hoax mengenai vaksin Covid-19. 

Kemudian, melakukan sosialisasi dan pendekatan dengan cara mengunjungi setiap rumah warga dengan membagikan brosur dan meluruskan berita-berita hoax dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat. Mengkomunikasikan program vaksinasi secara lebih intensif kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan acceptance masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun