Mohon tunggu...
Nur Azziatun Shalehah
Nur Azziatun Shalehah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Pendidikan

Sedang menempuh ilmu pendidikan dengan konsentrasi ilmu pendidikan anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seberapa Efektifkah Pembelajaran Jarak Jauh?

21 Oktober 2020   11:41 Diperbarui: 21 Oktober 2020   13:01 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pada awal maret tahun 2020 Indonesia untuk pertama kalinya menemukan kasus positif orang yang terinfeksi virus corona. Hingga sekarang jumlah kasus positif pun kian bertambah. Sejak ditetapkannya wabah virus corona sebagai pandemi global oleh WHO, banyak sekali aspek kehidupan yang mulai berubah sampai saat ini, tidak terkecuali aspek pendidikan. Kultur gaya belajar yang berbeda adalah poin perubahan utama dalam pendidikan di tengah pandemi ini. Pembelajaran jarak jauh atau yang kita kenal dengan sebutan PJJ adalah salah satu kebijakan pemerintah dalam rangka membantu menekan angka penyebaran virus corona di tengah warga sekolah. Namun, disisi lain pembelajaran jarak jauh ini pada dasarnya tidak dapat serta merta memastikan semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya. Tidak semua pihak terlibat dapat kita katakan siap dalam menghadapi perubahan kultur gaya belajar dari model konvensional tatap muka menjadi model belajar secara daring dalam kurun waktu yang belum dapat dipastikan ini.

Rustianti, dkk, 2019 (dalam Briliannur Dwi) menyebut bahwa proses belajar secara daring ini tentu membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung agar pembelajaran dapat berlangsung dan memiliki hasil kualitas pembelajaran yang diharapkan. Selain kesiapan dari diri sendiri, tentunya belajar secara daring juga menuntut kita untuk siap dalam aksebilitas internet, perangkat keras, perangkat lunak, dan tentunya pembiayaan untuk membeli kuota. Sedangkan faktanya tidak dapat dipastikan pula semua pihak mampu memenuhi kesiapan-kesiapan tersebut, khususnya yang tinggal di desa dengan kebutuhan aksebilitas internet yang kurang mendukung di wilayahnya dan tidak semua orangtua pula mampu memenuhi sarana dan prasarana yang diperlukan, seperti handphone, laptop, hingga membeli kuota internet mengingat bahwa status perekonomian yang tidak merata.

Edukasi teknologi pun turut menjadi faktor utama dalam menentukan keefektivitasan pembelajaran jarak jauh secara daring ini. Tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada pihak-pihak yang belum cakap dalam penggunaan teknologi dan tentu hal tersebut juga akan menjadi hambatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan.

Disisi lain, tingkat semangat dan gairah peserta didik juga menjadi tolak ukur dalam keefektivitasan pembelajaran jarak jauh ini. Belajar secara online sendiri di rumah dengan hanya menatap layar handphone atau laptop tentu akan mempengaruhi semangat belajar peserta didik. Selama kegiatan belajar secara daring ini tidak jarang dapat kita temukan peserta didik yang mudah merasa jenuh atau bosan sehingga dapat membuat hasil belajar tidak efektif.

Nur Azziatun Shalehah-Mahasiswa Ilmu Pendidikan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun