Mohon tunggu...
Nur Fajri
Nur Fajri Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome to My blog diary

Life must go on

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu, Jangan Menangis Malam Ini

3 Mei 2021   04:49 Diperbarui: 3 Mei 2021   06:31 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untukmu wanita hebat sepanjang zaman
Air matamu adalah butiran mutiara tak ternilai
Di punggungmu dibebankan semua bentuk peradaban
Kehormatanmu menjadi penopang perjalanan suatu bangsa
Orang-orang memanggilmu "ibu"

Hari ini, aku melihat kesedihan di wajahmu
Ingin sekali aku bertanya
Tapi pertanyaanku bahkan akan membuatmu makin lara
Sepanjang umurku tak jarang aku menyaksikanmu meneteskan air mata
Keadaan tidak pernah setuju dengan ekspektasimu Ibu
Kini ibu makin menua, terlihat jelas dari garis-garis tipis mulai menghias pesonamu

Aku dekat, sangat dekat di sini
Tapi aku bahkan tidak bisa memeluk perasaanmu yang sedang kacau
Aku pengecut Bu, aku serba salah kali ini

Bu, aku terus merenungi bagaimana memperbaiki suasana ini
Rasa-rasanya diam adalah jalan terbaik
Maaf Bu, aku tak tahu apakah cintaku terlalu miskin padamu atau aku hanya terlalu takut
Terus mengutuk diriku yang tidak bisa membebaskanmu dari derita hidup

Tunggu sedikit lagi Bu, sampai anakmu ini punya sedikit materi
Akan kubeli kebahagiaan untukmu
Agar Ibu bisa menjajakan senyum pada setiap bunga-bunga di pinggir jalan
Akan kugantikan sayap-sayapmu yang sudah terlanjur patah
Agar Ibu bisa terbang mengitari setiap sudut hati yang beku

Jadi Ibu, jangan menangis malam ini
Pejamkan saja matamu, tenggelam dalam mimpi-mimpi
Hari esok akan berganti
Entah menjadi bahagia atau bahkan menjadi lebih sedih, aku di sini, setidaknya masih dalam jangkauanmu

Di sajak amburadul ini Bu, telah kuabadikan perjuanganmu
Menjadi saksi perjalananmu juga perjalananku

Tana Toraja, 03 Mei 2021

Follow:@nurfajri1997

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun