Mohon tunggu...
Nur Alam Ali
Nur Alam Ali Mohon Tunggu... Editor - Literasi atau Mati Informasi

Hiduplah seperti orang hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sajak Cinta Anak Surau - Part 10

3 April 2020   01:01 Diperbarui: 29 November 2020   08:02 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : www.suara.com/

Ibu Rumah Tangga

Virus Corona menjadi sejarah tersendiri bagi Hery dan Santi mereka kini mengerti apa arti saling pengertian, saling perhatian dan saling menahan perasaan.  Meski mereka sudah terbiasa terpisah oleh jarak tapi kali ini berbeda mereka saling mencemasakan satu sama lain. Hanya doa yang selalu mereka panjatkan semoga kita bisa melewati dan kita bisa melanjutkan mimpi kita bersama.

Semua jalan terlihat lengah tidak seperti biasanya, tidak ada bedanya dengan perasaan ku yang sedang sepi tanpa hadirmu disisiku. Mungkin keadaan yang membuat kita terpisah tapi keadaan pulalah yang membuat kita semakin memahami satu sama lain.  Virus Corona memang mampu membuat kita terpenjara oleh kerinduan yang tidak bertuan tapi iya tidak akan mampu untuk melunturkan cinta kita.

"Wahai kekasihku andaikan nanti kau sudah menjadi halal bagiku tidak akan aku biarkan kau memikul sesuatu yang bukan tanggung jawabmu. Biarkan aku melakukan kewajiban ku untuk memenuhi segala kebutuhanmu."

Hery tidak alergi dengan emansipasi wanita, hanya saja dia tidak ingin menantang kodrat yang telah Tuhan berikan. Wanita bisa melahirkan tapi pria tidak, wanita bisa menyusui tapi pria tidak. Karena bagi dia wanita dan pria tidak pernah bisa sama secara fisik saja berbeda. Dan wanita tidak akan kehilangan kehormatannya meski hanya menjadi seorang ibu rumah tangga. 

Hery : San, jika nanti kita menikah aku ingin menjadi seorang ayah dan kamu menjadi seorang ibu

Santi : bukankah seharusnya seperti itu?

Hery : Aku ingin kita berperan seperti yang Tuhan ajarkan kepada kita, laki-laki mencari nafkah dan perempuan yang mendidik anak dirumah

Santi : InsyaAllah aku akan menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kita kelak

Hery : karena anak-anak kita bukan hanya butuh makanan dan pakaian saja, tapi mereka juga butuh cinta dan kasih sayang, jika kamu bekerja terus siapa yang akan mendidik mereka

Seorang ayah tidak akan mampu menggantikan peran seorang ibu maka dari itu kita harus bekerjasama agar tercipta suatu generasi yang yang unggul dan berakhlak mulia. 

Meski jarak memisahkan keduanya tapi mereka tetap menjalin komunikasi untuk mengarungi samudera kehidupan. Tapi karena asiknya ngobrol sampai mereka berdua lupa kalo ada Rahmat  yang menunggu Smartphonenya. Yang katanya pinjam sebentar tapi kini sudah hampir tiga jam lewat tapi Santi malah asik ngobrol sama Hery.

Bersambung..........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun