Mohon tunggu...
Nur Adisasongko
Nur Adisasongko Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah guru di bidang Teknik Otomotif yang senang dengan bidang pendidikan dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2 - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

31 Oktober 2022   13:00 Diperbarui: 31 Oktober 2022   12:59 14323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak saat ini memasuki modul 3.2 dengan tema Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Pada modul 3.2 sub modul 3.2.a.6 Demonstrasi Kontekstual, Calon Guru Penggerak diminta melakukan kegiatan analisis video tentang visi dan prakarsa perubahan, mengidentifikasi kegiatan berdasarkan alur BAGJA, mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran dan menganalisis modal utama yang dapat dimanfaatkan.

Video praktik baik yang dianalisis pada link berikut. https://www.youtube.com/watch?v=YMflitCt1yI

Setelah melihat dan memperhatikan video praktik baik yang ada, visi sekolah yang dapat dimunculkan adalah "Terwujudnya lulusan yang mandiri, kolaboratif, dan kreatif dengan lingkungan sekolah  yang nyaman dan menyenangkan". Adapun prakarsa perubahan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video tersebut adalah mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar.

Hasil analisis terhadap video praktik baik yang ada berdasarkan pada alur BAGJA sebagai berikut. Tahap pertama adalah B-uat pertanyaan utama, dalam video tersebut pertanyaan utama yang dimunculkan "Bagaimana cara mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar?". Langkah tindakan yang dapat dilakukan terdiri dari berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam merumuskan kalimat pertanyaan utama prakarsa perubahan, membuat pertanyaan pemantik kepada siswa tentang kelas yang nyaman dan menyenangkan bagi mereka, dan membuat pertanyaan "Penyemangat Belajar" kepada siswa.

Pada langkah kedua A-mbil pelajaran, guru mengajukan pertanyaan "Kelas mana yang sudah berhasil membuat kelas yang nyaman dan menyenangkan?". Pertanyaan ini terjawab dengan adanya langkah atau tindakan berupa kegiatan observasi ke kelas 2 dan kelas 6 yang sudah berhasil. Pertanyaan kedua yang bisa diambil adalah "Bagaimana mengatur kelas yang nyaman dan menyenangkan?". Pertanyaan berikutnya yang dapat diambil sebagai berikut (1) Kegiatan apa yang dilakukan untuk mendapatkan kelas yang nyaman dan menyenangkan?, (2) Apa yang disukai oleh siswa tentang kelas yang menyenangkan?, dan (3) Apa yang menyenangkan dari kelas sendiri?. Langkah atau tindakan yang diambil oleh guru berupa kegiatan tanya jawab dengan siswa tentang kriteria kelas yang nyaman dan menyenangkan, dan mengiventarisasi kelas sendiri yang sudah baik dan menyenangkan.

Langkah ketiga dari alur BAGJA adalah G-ali mimpi. Pertanyaan yang dapat dibuat adalah (1) bagaimana bayangan seperti apa kelas yang nyaman dan menyenangkan?, (2)  kelas seperti apa yang kalian impikan?, dan (3) Gambarkan kelas yang nyaman dan menyenangkan yang dapat menjadi penyemangat belajar? Hal ini terlihat dari tindakan guru meminta siswa memejamkan mata dan meminta siswa membayangkan kelas seperti apa yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat menjadi penyemangat belajar. Langkah lainnya dengan melakukan kegiatan diskusi kelompok untuk menggambarkan lingkungan kelas yang nyaman, menyenangkan, dan dapat menjadi penyemangat dalam belajar sesuai dengan bayangan dari siswa dan dilanjutkan kegiatan presentasi kelas impian oleh siswa. Guru mencatat informasi kelas impian yang disampaikan oleh siswa.

Langkah keempat dari alur BAGJA adalah J-abarkan rencana, ini terlihat dengan pertanyaan "Apa yang harus kita lakukan untuk kelas impian kita?" dan "Apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan kelas impian?" Tindakan yang dilakukan adalah kegiatan diskusi dan kolaborasi dengan murid dalam menginventarisasi usulan dari siswa tentang kelas impian mereka. 

Langkah terakhir adalah A-tur eksekusi. Pada langkah ini pertanyaan yang dimunculkan adalah "Kapan waktu yang tepat dalam mewujudkan kelas impian?" dan menanyakan kesiapan siswa dalam mewujudkan kelas impian. Langkah yang diambil dalam mengeksekusi tindakan adalah dengan membentuk empat kelompok kerja dengan tugas yang ditetapkan, memberikan semangat dan motivasi kepada siswa bahwa kita pasti bisa. Pembagian tugas kelompok terdiri dari membersihkan kelas, membuat hiasan dinding, menyusun bangku, dan menyusun buku. Langkah berikutnya adalah kegiatan pembersihan kelas, menata bangku, memasang hiasan di dinding, dan menata buku. Guru memberikan apresiasi kepada siswa setelah selesai membuat ruang kelas menjadi nyaman dan menyenangkan.

Setelah melihat video tersebut, saya melihat peran pemimpin dalam kegiatan tersebut berupa guru memiliki cara pandang dan pendekatan berbasis kekuatan, dengan wujud guru mampu fokus pada aset dan kekuatan yang ada pada kelas yang diampunya. Selain itu guru juga dapat membayangkan masa depan dan berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan yang dimiliki untuk dapat mencapai kesuksesan tersebut. Guru juga terlihat mampu mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya yang ada dan mampu membuat rencana berdasarkan visi dan kekuatan yang dimiliki.  Hal itu lebih terlihat pada kemampuan mewujudkan dan melaksanakan aksi nyata dengan membuat kelas menjadi nyaman dan menyenangkan seperti yang sudah diprogramkan. 

Modal utama yang dimanfaatkan pada tayangan video tersebut terdiri dari; (1) modal manusia, (2) modal sosial, (3) modal fisik,  (4) modal lingkungan/alam dan (5) modal finansial. Modal manusia terlihat dengan adanya guru yang berpihak pada murid dengan ditunjang kolaborasi dengan murid yang mandiri dan kreatif dalam mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan. Modal sosial terlihat pada kegiatan hubungan sosial dengan rekan sejawat sehingga mampu membuat program yang bagus. Modal fisik terlihat dengan adanya ruang kelas yang tersedia untuk diubah menjadi kelas yang nyaman dan menyenangkan. Modal lingkungan/alam terlihat pada kegiatan menghias kelas yang menggunakan beberapa bahan dari alam. Sedangkan modal finansial terlihat dari dukungan guru, sekolah, dan orang tua dalam menyediakan peralatan dan bahan yang digunakan untuk menghias kelas sehingga terbentuk kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk kegiatan pembelajaran. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun