Mohon tunggu...
Nur Iksan
Nur Iksan Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Buku Antologi Puisi Bingkai Semesta

Nur iksan, lahir di Ngawi 30 Juli 1993 Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Tercatat sebagai lulusan sarjana jurusan Administrasi Pendidikan Di Universitas Negeri Malang 2019 dan lulus pendidikan informal di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kota Malang 2017. Aktif di organisasi BPUN (Bimbingan pasca ujian nasional) mulai 2012 sampai 2018 sebagai wakil pelaksana dan aktif di organisasi GP. Ansor mulai 2015 sampai sekarang. Penggiat sastra dan penulis puisi aktif mulai menulis puisi pada 2019. Nama pena “Mbah Jo” karena setiap ucapan yang keluar menyerupai orang tua teman-teman bilang. Motto “Cara Termudah Menghilangkan Masalah, Jadilah Gila Sementara Waktu Mematikan Fikiran Dan Hati”. Pernah menuliskan artikel yang dimuat Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang 2020 berjudul “Filosofi Identitas Terlukisnya Kampung Keramat Di Kota Malang”. Rekam jejak bisa view instagram @sinji_takeya dan alamat email: iksannurr29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Managemen Strategi Kelompok Informasi Masyarakat sebagai Upaya Efektivitas Gerakan Angkut Sedimen dan Sampah di Kota Malang

5 Agustus 2020   18:23 Diperbarui: 8 Agustus 2020   15:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Semua pasti akan kembali pada takdir dimana sebuah bentuk tercipta, baik itu terciptanya apa? bagaimana? dan kapan?. Menjawab tentang itu semua butuh waktu lama untuk menguraikan secara detail permasalahan sejarah yang bersifat ontentik dan real. Pada abad ke 21 ini kita sudah diperkenalkan dengan era 4.0 yang lebih mengedepankan data statistik sebagai alat bukti yang kongkrit dan bisa dipertanggung jawabkan keasliannya. Setiap daerah memiliki hak dan kemampuan dalam mengembangkan serta memajukan potensi sumber daya manusia (SDM), ekonomi, budaya bahkan peningkatkan sistem pendidikan mulai dari tingkat pendidikan sekolah dasar, menengah, atas, dan perguruan tinggi negeri PTN maupun PTS.

Kota Malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri. Sampai sekarang pun proses pembangunan terus berjalan bentuk investasi dan saham berkembang pesat di kota malang. Mengakibatkan banyak problematika sosial yang terjadi di Kota Malang terutamanya banjir dimana-mana mungkin akibat dari kurangnya resapan air pada pemukiman masyarakat.

Menguraikan sebuah pokok permasalahan di kota malang sangatlah rumit dan jelimet, semua naluri manusia yang hidup dan berbudi pekerti pasti menginginkan adanya keadilan, kesejahteraan,dan kebahagiaan. Informasi yang sehat jauh dari kata hoax (kebohongan) sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengakses situasi maupun kondisi yang sedang terjadi saat ini, bahkan prediksi di masa yang akan datang. Saat ini di era teknik informatika yang begitu pesat peran KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) tidak bisa dipandang sebelah mata untuk menunjang smart city, dan salah satu dimensinya adalah smart people, dan disinilah dituntut peran KIM. KIM Berbasis Potensi Wilayah sendiri merupakan “suatu lembaga layanan publik yang dibentuk dan dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat yang secara khusus berorentasi pada layanan informasi dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan tujuannya dengan mengembangkan semua kekayaan atau sumber daya non fisik maupun fisik yang meliputi rona sosial, budaya, ekonomi dan rona fisik pada area atau wilayah tertentu” (Bambang Nugroho, 2014). Jadi dapat disimpulkan bahwa KIM adalah adalah suatu bentuk transformasi data informasi yang bersumber dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat guna menciptakan kesenjangan sosial, ekonomi, serta kebudayaan di tengah-tengah kemajemukan masyarakat ber-azaz pada wilayah. Penggalakkan GASS (Gerakan Angkat Sampah dan Sedimentasi) sangat diperlukan sebagai wujud terciptakannya malang yang bebas dari banjir, di lihat dari kondisi drainase (saluran air) di Kota Malang bisa dikatakan sudah akut. kebanyakan karena perilaku warga sendiri yang kurang bijak terhadap lingkungannya. Seperti mendirikan bangunan di atas drainase, membuang sampah sembarangan, serta sikap abai terhadap lingkungannya sendiri. Terbukti yang terjadi di jalan Cianjur, hal ini tidak akan terjadi jika warga saling mengingatkan,“ tutur Prof Bisri yang juga Ketua Tim Pertimbangan Percepatan Pembangunan Daerah Kota Malang”, Jum’at (24 Januari 2020). 

Disini dibutuhkan peran KIM sebagai badan informasi dari masyarakat kemudian informasi tersebut disampaikan kepada pemerintah daerah maupun pusat, dengan melaporkan titik-titik mana saja yang kerap terjadi banjir. Nantinya, sistem tersebut akan dimasukkan ke dalam bentuk digital sehingga penyebab banjir lebih mudah teridentifikasi.
Argumentasi yang digunakan untuk menguraikan inti permasalah yang terjadi digunakan pendekatan deskriptif yaitu menjelaskan secara mendalam mengenai permasalahan yang terjadi. Dilihat dari fungsi dan tujuan KIM sendiri sangatlah efektif dan efisien untuk ditumbuh kembangkan pada lingkup masyarakat mulai dari yang paling bawah yaitu RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, bahkan lembaga perguruan tinggi. Ada beberapa fungsi dan tujuan KIM antaralain;
“Fungsi KIM yaitu a) penyedia wahana informasi kepada masyarakat, b) mitra dialog untuk menerima informasi yang sehat dan mendidik, c) peningkatan literasi masyarakat pada kancah pasar global, dan d) lembaga yang memiliki nilai ekonomi mandiri”.
“Tujuan KIM¬ yaitu a) mitra pemerintah dalam menyebarluaskan informasi pembangunan kepada masyarakat, b) mediator komunikasi dan informasi pemerintah kepada masyarakat secara timbal balik, dan c) penerima dan penyebaran informasi yang berinteraksi sesama anggota masyarakat”.

A. PEMBAHASAN
Jatmiko (2004:4) bahwa managemen strategi merupakan “suatu cara dimana organisasi akan mencapai tujuan-tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta sumber daya dan kemampuan internal organisasi”. Sebagai bentuk peningkatan efektivitas pada GASS diperlukan sebauah strategi yang matang dan terencana dengan baik, dengan melihat peluang-peluang serta sumber daya yang ada. Sistem managemen strategi dalam upaya KIM meningkatkan efektivitas GASS di kota malang bisa di kemas pada fungsi managemen perencanaan (planning), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling).

1. Perencanaan (Planning)
Kegiatan perencanaan sebagai upaya peningkatan efektivitas GASS yaitu dengan adanya kerjasama antara KIM dan pemerintah daerah maupun pusat. Pada proses perencanaan ini diharuskan ada pertemuan rutin perihal membahas program-program kerja yang akan dilaksanakan kedepannya. Informasi yang didapat kemudian di sosialisasikan kepada anggota-anggota KIM lainnya. Hal-hal yang dapat diupayakan dalam perencanaan KIM untuk efektivitas GASS antara lai: 1) merencanakan daerah mana yang akan di laksanakan penyisiran rawan banjir, 2) merencanakan program kerja yang realistis dan bisa dilaksanakan semua anggota KIM, 3) merencanakan anggaran dana untuk refitalisasi kegiatan tersebut, 4) merencanakan sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan, dan 5) menyusun administrasi pengelolaan kegiatan secara keseluruhan.

2. Pelaksanaan (Actuating)
Secara keseluruhan rencana program kerja yang telah disepakati tidak akan berjalan tanpa di laksanakan secara baik dan bijak. Setelah informasi tersampaikan kepada semua anggota tanpa terkecuali maka tinggal aplikasi di lapangan, dalam pelaksanaan tersebut bisa diketahui antara lain; 1) mencari informasi dimana saja letak rawan banjir yang terjadi di kota malang, 2) setiap temuan yang ada segera melaporkan kepada penanggung jawab kegiatan berupa spesifikasi tempat, tingkat intensitas banjir, solusi yang mungkin bisa diberikan, dan jumlah penduduk yang tinggal, 3) pemberi petunjuk, bimbingan, binaan, serta pengarahan bagi bawahannya 4) rekan kerja yang mampu bekerja sama dengan bawahan, dan 5) ketua yang mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif agar bawahannya dapat bekerja dengan sebaik mungkin.

3. Pengawasan (Controlling)
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum malaksanakan fungsi pengawasan (controlling). Tahapan tersebut yaitu; 1) menetapkan standar pelaksanaan kegiatan GASS, 2) menetukan pengukuran pelaksanaan kegiatan GASS tersebut, 3) menganalisa penyimpangan yang terjadi, dan 4) mengambil tindakan jika diperlukan untuk memperbaiki penyimpangan tersebut.


B. SIMPULAN
Bahwa dari hasil pemaparan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa permasalahan yang terjadi saat ini di kota Malang ialah masalah banjir di mana-mana disebabkan tata ruang yang kurang kondusif tidak sesuai dengan standart operating prosedur (SOP). Bukan hanya masalah tata ruang saja melainkan daya serap air yang kurang efektif terutama di daerah pemukiman yang padat penduduk, pembangunan yang terus berjalan membuat air hujan yang terus mengguyur kota Malang tak mampu menampungnya. Saluran drainase yang kurang efektif hasil dari penumpukan sambah merambah ke berbagai titik di kota Malang yang merupakan salah faktor terbesar terjadinya banjir, kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pembuangan sampah pada tempatnya membuat efek begitu buruk pada kota Malang sendiri. Kelompok informasi masyarakat (KIM) sangat diperlukan dan harus ikut andil dalam penanganan banjir di kota Malang, penyediaan informasi dan penanggulangan terhadap banjir lebih di utamakan untuk kedepannya. Sebagai wujud antisipasi pemerintah kota Malang sendiri yaitu membuat sebuah gerakan angkat sampah dan sedimen (GASS) guna menanggulangi masalah banjir di kota Malang. Gerakan tersebut tidak akan berjalan dengan baik bila tidak di dukung informasi dari masyarakat untuk melaporkan situasi dan kondisi yang terjadi apabila terjadi banjir, dengan adanya laporan tersebut pemerintah bisa mengambil keputusan dan solusi yang tepat guna.


C. SOLUSI
Fokus pada pemecahan masalah yang terjadi, maka dibuat sebuah solusi yang kiranya bisa memberikan jalan terbaik. Berikut beberapa saran antara lain; 1) membuat aturan tertulis dari pemerintah pusat agar setiap pengusaha ataupun pengelola bangunan dapat menentukan tata ruang bangunan sesuai dengan SOP (standart operating prosedur), 2) menyediakan informasi secara komplit dan detail mengenai penanganan banjir, 3) menyediakan sarana dan prasarana yang tepat guna perihal penanganan saat banjir terjadi, 4) menginformasikan kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif jika permasalahan banjir terjadi di sekitar daerah meraka atau menemui titik dimana banjir itu terjadi dengan melaporkan kepada pemerintah daerah maupun pusat, dan 5) meningkatkan kualitas anggota kelompok informasi masyarakat agar mampu memberikan informasi yang tepat guna dan bermanfaat bagi penerima pesan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun