Mohon tunggu...
Nur Sofiah
Nur Sofiah Mohon Tunggu... Lainnya - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)

Harus Rajin dan Semangat Meraih Mimpi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tolak Ukur Usability Google Classroom sebagai E-Learning di Masa Pandemi

30 Oktober 2020   16:52 Diperbarui: 8 Januari 2021   20:25 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penggunaan Google Classrom dapat memberikan akses bagi penggunanya dalam melakukan kegiatan belajar maupun mengajar secara daring. Sistem ini juga dinilai cukup efektif dalam proses pembelajaran walaupun masih ada kendala dalam melakukan kegiatan belajar online. Pemerintah terus melakukan hal terbaik setiap hari demi kelangsungan pendidikan di negeri ini tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Google Classroom adalah layanan web gratis yang dikembangkan oleh Google untuk sekolah yang bertujuan, untuk menyerderhanakan membuat, mendistribusikan, dan menilai tugas tanpa harus bertatap muka. Tujuan utama Google Classroom adalah untuk merampingkan proses berbagi file atara guru dan siswa. Google Clasroom menggabungkan Google Drive untuk pembuatan dan pengiriman penugasan, Google Docs, Sheets, dan Slides Google Calender untuk penjadwalan. Google classroom sering sekali digunakan. Selain menghemat kuota Google classroom dapat memuat dokumen dokumen yang berisi mata pelajaran yang begitu banyak dan tugas dapat tersampaikan dengan baik. 

Manfaat Proses Pembelajaran dengan Model E-Learning

  1. Mempermudah dan menambah waktu interaksi antara guru dan murid.
  2. Memungkinkan bagi para murid untuk tetap belajar sekalipun dalam tidak hadir secara fisik di dalam kelas.
  3. Membuat belajar menjadi lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu para pelajar sehingga terjadi interaksi pembelajaran dari mana saja.
  4. Memungkinkan guru atau murid dapat saling bertukar informasi atau pendapat tentang materi pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan waktu tatap muka yang tersedia untuk konsentrasi pada materi tersebut.
  5. Meningkatkan kualitas para guru dengan pengembangan model model pembelajaran yang lebih baik dan bahan belajar yang lebih mudah di pahami dan di pelajari oleh murid.
  6. Mengurangi kesenjangan digital antar guru dan murid dengan di terapkannya sistem yang berbasis teknologi internet secara terpadu dan terintegrasi.
  7. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan bahan belajar.

Dampak kekurangan pembelajaran E-Learning

Tidak hanya mempunyai kelebihan, tetapi pembelajaran daring atau e-learning juga memiliki kelemahan, seperti mereka yang berada di daerah terluar, terdalam, dan terpinggirkan. Misalnya susah sinyal bahkan tidak ada sinyal internet, mahalnya harga kuota, atau materi belajar yang disampaikan tidak dipahami baik siswa atau orang tua selaku pendamping belajar anak di rumah.

Banyak orang tua juga yang mengeluhkan dengan adanya pembelajaran daring sebab siswa hanya bisa belajar hanya dengan mendapat  tugas yang di berikan oleh guru melalui Google Classrooom atau aplikasi lainnya. Sehingga orang tua harus benar-benar memantau dan juga meluangkan waktu untuk menemani pembelajaran anaknya. Kendala lainnya adalah ada juga orang tua tidak bisa dalam penggunaan smartphone sebagai media elektronik pembelajaran dan itu membuat anak tidak efektif dalam mengikuti pembelajaran di rumah.

Penggunaan model pembelajaran dengan e-learning di tengah bencana pandemi seperti ini adalah menjadi salah satu alternatif dalam sistem pembelajaran di Indonesia untuk siswa tetap belajar dari rumah dan guru dituntut untuk lebih kreatif dalam melaksanakan pembelajaran melalui model e-learning sehingga kerja sama dapat terjalin dengan baik agar sistem pendidikan di Indonesia tidak mengalami kekacauan akibat pandemi yang melanda seluruh belahan dunia.

Peran Nilai-Nilai Pancasila

Terkait masalah ini, Pancasila ikut berperan dan menjadi dasar pedoman bagi masalah ini. Khususnya di Negara kita Indonesia  tercinta.

Sila pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa sangat berperan besar dalam masalah, seharusnya kita bersifat tawakal serta melaksanakan dan menaati tuntunan tuntunan yang dianjurkan oleh Agama terkait masalah yang sedang di hadapi tahun ini, selalu bersabar dan jangan pernah berhenti berharap. Karena semua berasal dari sang pencipta dan akan kembali pada-nya.

Sila ke-dua Pancasila yang berbunyi Kemanusiyaan yang Adil dan Beradab. Dengan kehidupan masyarakat saat ini menghadapi masalah seperti di atas, kita harus saling menolong satu sama lain  dengan membantu masyarakat sekitar dan bersama sama dalam membangun sarana prasarana guna menunjang aktivitas pembelajaran mahasiswa atau pelajar di sekitar kita. Misalnya, membangun taman baca yang di fasilitasi WIFI dan laptop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun