Mohon tunggu...
Nupur Masiyah
Nupur Masiyah Mohon Tunggu... Tutor - Seorang mahasiswa yang kreatif dan inovatif

Hidup adalah ibadah

Selanjutnya

Tutup

Money

Produksi dalam Kacamata Islam

24 Februari 2018   20:40 Diperbarui: 25 Februari 2018   13:26 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna diantara lainnya. Dalam penciptaan dimuka bumi ini, manusia hidup tidak hanya untuk menikmati kehidupan dunia ini saja melainkan untuk beribadah kepada Allah dan merawat bumi ini. Dalam menunjang kehidupan sehari-harinya, manusia dituntut berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara yang baik seperti bekerja. 

Seperti pada firman Allah pada QS. Al-Jumu'ah ayat 10: "Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebarlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah  dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Islam sendiri menganggap bekerja sebagai cara yang paling utama untuk mencari rezeki dan tiang pokok produksi. Selain itu bekerja juga merupakan sarana beribadah kepada Allah swt.

Namun persaingan dalam dunia kerja di era seperti sekarang ,terkadang membuat frustasi. Mengapa demikian ? sebab lapangan pekerjaan yang tersedia tidak mampu menyerap seluruh tenaga kerja yang ada. Kondisi seperti ini akan membuat mereka menjadi apatis terhadap lapangan pekerjaan yang ada. Sehingga mereka mencari alternatif  lain yang lebih mudah salah satunya dengan menjadi pengemis atau dalam islam disebut dengan tasawwul. Padahal pada kenyataan yang ada, mereka masih mampu dalam melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada itu. 

Kurangnya tekad dan usaha menjadi faktor yang cukup berpengaruh pada keadaan ini. Mereka menganggap hal yang satu ini sangat mudah dilakukan guna memperoleh uang. Cukup bermodal penampilan lusuh dan mengulurkan tanganya, mereka dapat menarik belas kasih orang yang melihatnya. Perlu kita ketahui bahwasanya dalam islam perbuatan seperti ini tidak diperbolehkan. Sebab Rasulullah saw. melarang umatnya meminta-minta demi memperoleh kesejahteraan pada hidupnya. Pada salah satu hadis yang berbunyi

 " Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah Saw bersabda: barang siapa meminta-minta harta pada orang lain dalam rangka untuk memperbanyak (hartanya), sesungguhnya ia meminta bara api, maka hendaklah ia mempersedikit atau memperbanyaknya" (HR. Muslim).

Hadis tersebut menjelaskan bahwasanya meminta-minta merupakan suatu perbuatan buruk yang jelas dilarang oleh agama islam. Adanya larangan tersebut karena yang mereka lakukan untuk kepentingan diri pribadi bukan untuk kemaslahatan agama. Allah Swt. telah memerintahkan kepada setiap manusia untuk berusaha termasuk dalam kegiatan ekonomi. Dalam keadaan sesulit apapun jika masih ada celah yang bisa dilalui alangkah baiknya kita mencobanya terlebih dahulu. Oleh sebab itu, alasan himpitan ekonomi harusnya tidak menjadikan mereka melakukan pekerjaan tersebut selagi mereka mampu dan kuat.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, sebenarnya seseorang hanya perlu mengalahkan rasa malas, menguatkan tekad dan mengerahkan segenap usaha. Salah satu hal yang bisa dilakukan misalnya dengan kegiatan produksi sendiri atau menjadi enterpreneur. Kegiatan produksi biasanya disebut sebagai mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Ada beberapa faktor penunjang dalam pelaksanaan kegiatan produksi, diantaranya :

1. Sumber daya alam

Allah Swt. telah menciptakan bumi dengan segala kekayaannya. Dengan demikian,  manusia dapat mengambil manfaat dari alam. Dalam ekonomi islam mengeksploitasi kekayaan alam harus dalam konteks sewajarnya dan tidak merusak alam.

2. Tenaga kerja

Sebuah proses produksi tidak akan terjadinya jika tenaga kerja tidak ada. Kualiatas dan kuantitas sebuah produksi juga ditentukan oleh tenaga kerja. Dan seseorang  yang telah memberikan tenaga dalam suatu pekerjaan berhak mendapatkan gaji yang sesuai atas jeri payahnya.

3. Modal

Dalam lingkup luas, modal tidak hanya berupa uang namun juga kekayaan yang menunjang suatu kegiatan produksi. Seperti tempat, peralatan dan kekayaan lainnya. 

4. Managemen

Sebuah proses produksi tidak terlepas dari adanya managemen. Dengan adanya sebuah managemen kegiatan produksi bisa berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Mengenai kegiatan ekonomi islam dan konvesional terdapat adanya pernbedaan diantara keduanya. Jika dalam ekonomi konvesional konsep yang dipakai pada kegiatan produksi ialah memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Berbeda dengan konsep ekonomi islam yang bertujuan untuk memberikan maslahah bagi konsumen. Jenis usaha tersebut hendaknya tidak bertentangan dengan syari'at islam. Dengan menghindari semua jenis kegiatan usaha yang menyebabkan manusia terjerumus ke dalam kejahatan. Misalnya memproduksi minuman beralkohol.

Dalam menjalankan usaha produksi, seseorang terlebih dahulu membuat perencanaan yang tepat. Hal-hal tersebut mengenai apa yang akan diproduksi, bagaimana memperoleh bahan untuk produksi, serta sasaran yang dituju pada kegiatan produksi tersebut dan yang paling penting produksi dilakukan mengikuti aturan islam. Contoh sederhananya seperti usaha produksi olahan rumah tangga atau kita biasa menyebutnya dengan sebutan home industri. Walaupun kegiatan usaha ini terbilang berlingkup kecil, bukan berarti dalam menjalankan usaha tersebut tidak memperhatikan unsur-unsur yang ada. Adapun yang perlu diperhatikan :

Pertama, apakah produk yang dihasilkan layak untuk dikonsumsi atau baik untuk dipakai. Jika produk yang dihasilkan berupa barang konsumsi, kehalalan produk menjadi sangat penting. Dalam islam hal ini mendapat perhatian yang khusus. Bagi umat muslim syarat bisanya makanan tersebut untuk dikonsumsi ialah kehalalannya. Oleh karena itu penting untuk kita memperhatikan hal tersebut. Dan barang yang nantinya akan dipasarkan memiliki kualitas yang bagus pula.

Kedua,bahan dasar yang di gunakan. Pemilihan bahan yang akan digunakan pada produk sebaiknya memiliki mutu yang bagus dan memakai bahan yang layak. Jangan hanya demi memperoleh keuntungan yang besar kita tidak memperhatikan kelayakan bahan yang digunakan. Dalam dunia ekonomi islam sendiri telah memberikan prinsip-prinsip produksi yang adil dan wajar yang mana seseorang dapat memperoleh kekayaan tanpa mengeksploitasi individu lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun