Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Danone Indonesia Gandeng Indonesian Nutrition Association (INA) Mengajak Masyarakat untuk Memutus Rantai Anemia Lintas Generasi

26 Februari 2021   23:20 Diperbarui: 26 Februari 2021   23:42 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tema dalam webinar Peran Nutrisi Dalam Tantangan Kesehatan Lintas Generasi (Doc: Danone Indonesia)

Nutrisi memegang peran sentral dalam mewujudkan kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera. Hal ini karena kecukupan nutrisi digunakan untuk menopang kehidupan yang produktif. Tanpa nutrisi yang mencukupi upaya untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dan bermartabat akan sulit terwujud.

Untuk itu keberhasilan dalam pembangunan kesehatan nasional sangat bertumpu pada bagaimana kita bisa memberikan perhatian pada nutrisi dalam keluarga, terutama pada anak-anak dalam masa tumbuh kembang. Nutrisi menyediakan fondasi yang kokoh untuk mencapai kehidupan yang sehat, keberhasilan dalam dunia pendidikan, dan kehidupan yang produktif untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

Maka jelaslah kekurangan nutrisi akan memberikan dampak buruk yang signifikan pada kesehatan individu dan masyarakat. Ibu hamil yang tidak cukup gizi akan melahirkan bayi dengan berat badan rendah yang berakibat akan memiliki resiko terhadap berbagai penyakit yang mengancam kelangsungan hidup anaknya. Demikian pula, para gadis yang yang kekurangan gizi beresiko tidak mampu mengandung dan melahirkan anak yang sehat.

Dengan demikian kekurangan gizi ini akan menciptakan lingkaran jahat (vicious circle) yang lebih jauh, karena kondisi ini akan menghambat tumbuh kembang anak hingga dewasa. Pada gilirannya kondisi ini akan menghasilkan individu-invidu yang kurang produktif ketika mereka beranjak dewasa, dan bahkan bisa menjadi beban pembangunan.

Menyikapi tantangan pembangunan gizi

Kondisi yang tidak menguntungkan dalam bidang gizi ini perlu dijawab oleh semua pemangku kepentingan pembangunan, tidak terbatas pada sektor kesehatan saja. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang lebih baik tidak akan memiliki landasan yang kokoh untuk bertahan lama tanpa ditopang kecukupan gizi yang memadai.

Oleh karena itu pembangunan kesehatan merupakan merupakan investasi utama dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan berdaya saing. Hal ini menjadikan isu malnutrisi masih menjadi ancaman kesehatan jangka panjang bagi masyarakat Indonesia. Masalah gizi, baik itu gizi kurang atau gizi lebih, dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit lain, khususnya risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti anemia

Pembicara daam webinar Peran Nutrisi Dalam Tantangan Kesehatan Lintas Generasi (doc: Danone Indonesia)
Pembicara daam webinar Peran Nutrisi Dalam Tantangan Kesehatan Lintas Generasi (doc: Danone Indonesia)
Dalam kaitan inilah Danone Indonesia dan Indonesian Nutrition Association (INA) memanfaatkan momen Hari Gizi Nasional yang ke -- 61 dengan mengadakan webinar yang bertema "Peran Nutrisi dalam Tantangan Lintas Generasi" melalui YouTube pada tanggal 1 Februari 2021. Pembicara pada webinar ini adalah Dr dr Diana Sunardi, MGizi, SpGK, dokter spesialis gizi klinik di INA dan Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia.

Tujuan dari webinar ini adalah untuk mendorong masyarakat Indonesia memperhatikan nutrisi dan gizi agar kesehatan masyarakat Indonesia terus meningkat dan memutus rantai anemia lintas generasi.

Dalam paparannya Dr Diana Sunardi, mengatakan saat ini Indonesia menghadapi tiga beban masalah nutrisi dan gizi (triple burden) yaitu stunting, wasting dan obesitas serta kekurangan zat gizi mikro seperti anemia.

Hal ini menunjukkan malnutrisi tidak hanya merupakan persoalan yang membelit kelompok berpendapatan rendah dan mereka yang menetap di wilayah rawan pangan, tetapi juga kelompok rumah tangga kaya di wilayah perkotaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun