Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Inilah Produk Perbankan yang Paling Aku Suka

13 Juli 2020   12:00 Diperbarui: 13 Juli 2020   12:04 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Produk Perbankan (doc: blog.netray.id)

Karena jumlah kepemilikan saya di perusahaan sebagai retail,  tentunya relatif sedikit dibanding  apabila saya sebagai bandar. Itu sebabnya kepemilikan saya di perusahaan tersebut sangat  minim, alias minoritas. Namun saya tetap bangga, walaupun sebagai pemilik saham minoritas dari sebuah perusahaan terbuka Indonesia. Apa yang saya lakukan di pasar modal, jelas membuat Makroprudensial Aman Terjaga, karena uang yang saya investasikan dipakai kembali oleh perusahaan terbuka untuk mengembangkan bisnisnya. 

Apalagi melihat kondisi pasar modal sekarang ini terasa seperti naik  roller coaster. Dunia terasa begitu menyatu dan saling berkaitan, sehingga  sulit buat kita untuk memprediksi besok bursa mau merah (turun) atau hijau (naik), walaupun sinyal itu sudah kelihatan.

Itu sebabnya disaat awal-awal pandemic bursa saham kita sempat beberapa kali mengalami crash (turun tajam)  sampai bursa dihentikan. Disaat inilah harga saham terlihat begitu murah, maka saya pun sering ambil bagian untuk belanja. Bagi saya mumpung murah harganya, maka saya ikut membeli.

Dengan demikian  saya bisa mendapatkan jumlah lembar atau lot yang lebih banyak dibanding kalau harga kembali normal (mahal lagi). Tentunya saya melakukan belanja saham ini dengan uang dingin, uang yang saya niatkan untuk berinvestasi. Jadi  tidak mengganggu kebutuhan perut atau dapur.

Memang bisnis di pasar modal high risk high return. Untuk itu, saya berusaha memahami dan mengenal apa yang saya beli investasikan. Saya pun belajar teknik berinvestasi untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan bagaimana mengelola keuangan dengan  meminimalisir risiko dan menekan kerugian.

Dengan RDN ini,  saya Manfaatkan  Produk Keuangan untuk beinvestasi dan berbisnis di pasar modal. Justru di saat pandemic inilah bisnis saya tetap jalan, karena sudah beralih ke digital atau online. Saya bisa mengerjakannya dari rumah dan tetap produktif  menghasilkan pundi-pundi keuangan yang lumayan.

Menariknya saya merasa lebih aman, karena tidak  perlu keluar rumah. Siapa sih yang tidak senang punya bisnis tetap jalan dan lancar? Betul, kata Sri Mulyani bahwa "Covid-19 membatasi interaksi, sehingga aktivitas ekonomi benar-benar terpukul. Kegiatan yang mampu pindah ke online dan digital yang bisa survive." Ungkapan ini beliau sampaikan  dalam konferensi pers virtual dengan BNPB, 30 Juni1 2020 yang lalu.

Bisnis ini juga bisa dikerjakan dimana saja selama ada jaringan internet, tidak terikat pada tempat. Bahkan jika suatu saat saya ingin menengok anak saya  yang sedang sekolah di Amerika serta jalan-jalan di sana, saya tetap bisa memonitor atau melakukan transaksi. Inilah keuntungan dari online trading, yang membuat saya bisa aktif dimana saja.  Tentunya tujuan utama saya jalan-jalan adalah pergi ke New York City,  Amerika dimana anak saya tinggal.

Manhattan, NY (docpri)
Manhattan, NY (docpri)
Grand Central, NY City (docpri)
Grand Central, NY City (docpri)
Gedung PBB di NY City (dokpri)
Gedung PBB di NY City (dokpri)
Gambar di atas bebagai contoh dimana saya bisa berbisnis sekaligus bisa jalan-jalan. Inilah buah manis dari kegiatan investasi yaitu dengan menunda keinginan saat ini demi kenikmatan yang  ebih besar dan produktif dimasa depan. Insha Allah, saya akan dan bisa menikmati hasilnya setelah saya berinvestasi. Karena bagi saya uang tidak turun dari langit, tapi harus diusahakan dan melalui proses. Bagi saya tdak ada istilah get rich quick atau proses instant untuk menjadi kaya. Semuanya harus melalui proses.

Demikian gambaran singkat kenapa saya menyukai dua (2) produk perbankan ini. Produk perbankan ke 1 tidak bisa dipisahkan dengan produk  yang kedua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun