Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pentingnya Perilaku Prudent dan Tidak Panik dalam Menghadapi Ketidakpastian

30 Juni 2020   23:32 Diperbarui: 30 Juni 2020   23:22 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lomba BI (dok: Tim Kompasiana)

Banyak orang tidak mengira begitu besar efek yang ditimbulkan oleh virus corona (covid-19) yang melanda hampir seluruh negara di dunia. Tidak terkecuali Indonesia, sehingga praktis tidak ada negara yang terbebas dari ancaman covid-19, walaupun dengan intensitas yang ditimbulkan berbeda.

Maka respon dalam penyelesaiannya pun berbeda untuk setiap negara. Ada yang menanganinya serius dengan melakukan lockdown (karantina wilayah) seperti negara Italia, Iran, Malaysia, dll. Untuk Indonesia mungkin lebih cocok dengan semi lockdown atau kita menyebutnya dengan PSBB (Pembatasan Social Berskala Besar). Sementara Negara Korea Selatan dengan melakukan massive rapid test untuk warganya serta dengan membiarkan masyarakatnya  bertindak cerdas (Herd Community), diantaranya adalah  Swedia

Bagi saya pandemic corona ini sebagai upaya untuk contemplasi atau merenung apa yang sudah saya lakukan di masa lalu dan perbaikan apa yang akan saya ingin lakukan apabila covid-19 sudah reda atau hilang. Dengan demikian New Me (perilaku saya yang baru dalam arti luas) seharusnya lebih baik dari lalu. Itulah harapan saya. Jangan sampai tidak ada perubahan sama sekali. Sayang sekali, bukan??? 

Inilah beberapa tindakan cerdas yang saya lakukan dalam menghadapi situasi sulit sekarang ini:

1. Diet News

Saya berusaha mengurangi mendengarkan atau membaca berita-berita yang berhubungan dengan pandemic corona. Hal ini karena banyak orang yang terekspose dengan banyak media, malah akhirnya panik dan takut yang membuat stress. Padahal ketakutan dan stress inilah yang akan  menurunkan imunitas. Maka saya pun hanya membaca berita lewat internet seperlunya saja.

Tidak pernah menonton berita dari TV, karena  di rumah tidak ada TV. Puasa media sosial terhadap Facebook, Twitter dan Instagram (IG) pun sempat saya lakukan selama 6 bulan lebih. Baru akhir-akhir ini saja saya kembali menggunakan IG dan twitter lagi.

2. Investasi kedalam diri sendiri (Self Improvement) 

Bagi saya, saat inilah waktu yang tepat untuk memperbanyak investasi terhadap diri sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Warren Buffet, "Investasi yang terbaik adalah investasi terhadap diri sendiri". Begitulah yang saya lakukan, saya berusaha meningkatkan berbagai ketrampilan dan keahlian untuk menyiapkan seandainya perekonomian pulih kembali.

Paling tidak saya berusaha menjadi lebih baik ketika kondisinya menjadi lebih baik. Saya yakin kondisi ketidakpastian ini hanya sementara, makanya kita tidak perlu panik atau takut yang berlebihan. Apalagi sampai parno. Apabila kita panik dan takut berlebihan, justru akan membuat stress dan menurunkan daya tahan tubuh (imun). Kita sendiri malah yang rugi. Sebaliknya hadapilah kondisi pandemik ini dengan tabah dan sabar. Insha Allah musibah covid-19 segera berakhir.

Sebaliknya saya lebih sering memanfaatkan media Youtube untuk belajar dan menambah ilmu. Saya lebih  sering mendengarkan ceramah dari motivator ulung dunia, seperti Anthony Robbins, Les Brown, Jim Rohn. Demikian juga dengan video dari orang-orang sukses, seperti Elon Musk, Arnold Zwagzeneger, Nikola Tesla, Andrew Yang dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun