Bayangkan seorang anak dengan autisme yang sulit berinteraksi dengan orang lain, tiba-tiba tersenyum saat berbicara dengan robot kecil yang bisa mengangguk, melambaikan tangan, dan mengulang kata-kata dengan sabar.Â
Ini bukan adegan film fiksi ilmiah, ini adalah realita di beberapa pusat terapi dan sekolah di dunia. Di era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), robot sosial dan asisten virtual kini hadir sebagai sahabat baru bagi anak-anak dengan autisme, membuka jendela komunikasi yang sebelumnya sulit terbuka.
Dunia Baru untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2023, diperkirakan 1 dari 100 anak di dunia berada dalam spektrum autisme.Â
Gangguan Spektrum Autisme (GSA) memengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi sosial, berkomunikasi, serta memahami emosi dan situasi. Bagi banyak keluarga, terapi intensif sangat dibutuhkan, tetapi tidak semua memiliki akses atau kemampuan finansial untuk terapi tatap muka yang rutin.
Di sinilah teknologi mulai mengambil peran sebagai jembatan. Inovasi berbasis kecerdasan buatan dan robotik kini memberikan peluang baru dalam membantu anak-anak autis belajar mengenali ekspresi, menjalin koneksi sosial, bahkan melatih kemampuan bicara dan emosi dalam bentuk yang lebih menyenangkan dan konsisten.
Robot Sosial: Ketika Mesin Menjadi Pendamping Terapi
1. NAO Robot: Kecil, Pintar, dan Bersahabat
Salah satu robot sosial paling terkenal adalah NAO Robot yang dikembangkan oleh SoftBank Robotics. NAO telah digunakan di lebih dari 70 negara dan menjadi alat bantu terapi untuk anak-anak dengan autisme di sekolah-sekolah, rumah sakit, hingga pusat intervensi dini.
Berdasarkan studi dari University of Hertfordshire (2019), NAO terbukti meningkatkan kontak mata, keterlibatan sosial, dan respons verbal anak-anak dengan autisme.Â