Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Masinis Melintasi Badai, Bangsa Melintasi Waktu: Kebangkitan Commuter Line dalam Catatan Sejarah

25 Mei 2025   16:04 Diperbarui: 25 Mei 2025   16:04 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana penumpang KRL Commuter Line (Sumber:tribunnews/Rina)

20 Mei bukan sekadar tanggal dalam kalender. Ia seperti bel yang membangunkan bangsa dari tidur panjangnya. 

Dan tahun ini, saya merasakannya secara berbeda. Bukan dari ruang kelas, bukan pula dari buku sejarah. Tapi dari stasiun; dari deru kereta yang datang dan pergi, dari langkah kaki yang berpacu dengan waktu. 

Hari Kebangkitan Nasional saya temukan dalam wajah-wajah yang menanti Commuter Line, dan dalam kisah seorang masinis yang melintasi badai.

Refleksi dari Peron: Kebangkitan Itu Nyata

Sebagai seorang guru sekaligus ibu yang sering bolak-balik antar kota menggunakan Commuter Line, saya menyaksikan sendiri bagaimana moda transportasi ini bukan sekadar alat angkut. 

Ia menjadi simbol kehidupan urban; tempat orang-orang mengejar mimpi, mengantar harapan, dan memungut letih.

Dulu, naik KRL rasanya seperti bertaruh: sesak, panas, dan tak pasti. Kini, semua berubah. 

Saya bisa membaca buku di dalam gerbong yang sejuk, berdiri berdampingan dengan siapa pun tanpa saling berebut. Ada kesadaran baru yang tumbuh: bahwa kita semua bergerak bersama.

Commuter Line: Dari Masa Sulit Menuju Masa Emas

Transformasi Commuter Line merepresentasikan semangat kebangkitan itu sendiri. Dulu, kereta hanya dipilih karena tidak ada pilihan lain. Sekarang, ia menjadi pilihan utama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun