Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Langit Tak Selalu Biru, Tapi Kita Selalu Satu

22 Mei 2025   06:00 Diperbarui: 22 Mei 2025   00:59 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan di Bawah Langit yang tak selalu biru (Sumber: freepik)

Dalam badai pengangguran dan himpitan ekonomi, sepasang suami istri belajar bertahan. Cinta, pengertian, dan ketulusan jadi pondasi mereka menjemput harapan yang hampir padam.

Hujan turun sejak pagi, membasahi genteng bocor rumah kontrakan kami. Di dalam, aroma tempe goreng dan teh manis mencoba menutupi kekosongan meja makan yang tak lagi seramai dulu. 

Aku menatap suamiku yang duduk diam, menatap lamaran kerja yang tak kunjung dibalas. Dahulu, ia bangga memakai seragam kantoran, kini bajunya lebih sering berbau asap dapur. 

Tapi bagiku, ia tetap rumah. Karena cinta yang tulus tidak mengenal gaji tetap atau gelar, hanya butuh hati yang tetap tinggal—meski langit tak lagi biru.

***

Namanya Mas Bayu. Lelaki yang dulu kupilih karena kesederhanaannya, bukan karena saldo rekeningnya. 

Ia kehilangan pekerjaannya tiga bulan lalu, dan sejak itu, keseharian kami berubah drastis. Tak ada lagi rutinitas pagi dengan dasi dan parfum kantor, tak ada lagi obrolan santai tentang rekan kerja di malam hari. 

Yang ada hanya suara mesin cuci kami yang mulai lemah, dan kalender dinding yang penuh coretan jadwal interview.

"Aku gagal, dek" ucapnya suatu malam, pelan.

Aku menoleh dari panci bubur yang sedang kuaduk. “Gagal itu kalau kamu berhenti berusaha mas. Tapi kamu masih terus melamar, kan?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun