Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Merencanakan Dana Pensiun Sejak Dini dengan Strategi Dollar Cost Averaging

21 Mei 2025   20:02 Diperbarui: 21 Mei 2025   19:59 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dollar Cost Averaging (Sumber: freepik/andranik.h90)

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana kondisi finansialmu saat pensiun nanti? Apakah tetap sejahtera, atau justru khawatir karena tidak punya cukup tabungan?

Banyak anak muda mengira menyiapkan dana pensiun itu urusan nanti; padahal semakin cepat dimulai, semakin ringan bebannya.

Kenyataannya, masih banyak pekerja muda yang mengabaikan pentingnya dana pensiun. Mulai dari penghasilan yang belum stabil, tuntutan gaya hidup, hingga kurangnya literasi keuangan membuat banyak orang menunda rencana jangka panjang ini. 

Padahal, kunci utama dari pensiun yang aman bukanlah penghasilan besar, melainkan kebiasaan baik yang dimulai sejak dini.

Salah satu strategi sederhana yang bisa diterapkan siapa pun, bahkan yang bergaji pas-pasan, adalah Dollar Cost Averaging (DCA).

Apa Itu Dollar Cost Averaging?

Sebelum kamu mulai menyusun rencana keuangan untuk masa pensiun, penting memahami apa itu Dollar Cost Averaging (DCA). 

Ini bukan sekadar istilah keren dari dunia investasi, tapi strategi yang sangat bersahabat dengan pemula; terutama bagi kamu yang ingin berinvestasi tanpa harus terus-menerus memantau pasar.

Dollar Cost Averaging (DCA) adalah strategi investasi di mana kamu menyisihkan jumlah uang yang tetap secara berkala, misalnya setiap bulan untuk membeli produk investasi, seperti reksa dana atau saham. 

Karena jumlah uangnya tetap, kamu akan membeli lebih banyak unit saat harga murah, dan lebih sedikit saat harga mahal. Hasilnya, kamu bisa meratakan harga beli dan mengurangi risiko kerugian karena fluktuasi pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun